PEMILIHAN BUPATI

First topic message reminder :

*disalin dari http://sumpenoputro.com


Tahapan Pilkada Gunungkidul 2010



Tahapan Pemilihan Bupati Gunungkidul (GK) 2010-2015. Berdasarkan informasi KPUD Gunungkidul yang kami peroleh dari web PemKab GK. Tahapan dalam proses Pilkada Gunungkidul secara umum yaitu :

* 22 Februari – 1 Maret 2010 masa pendaftaran pasangan
calon Bupati.

* 2 – 22 Maret 2010 KPUD memeriksa berkas-berkas
persyaratan yang diserahkan empat pasangan yang
mendaftar. Verifikasi faktual dilakukan pada semua parpol
yang dokumennya sudah ada di KPUD saat mengambil
formulir pendaftaran pasangan bacabup-bacawabup.

* 23-24 Maret 2010 Penetapan dan penentuan nomor urut
calon Pasangan calon Bupati-wakil Bupati.

* 06 - 19 Mei Masa Kampanye

* 23 Mei 2010 Pencoblosan Pilkada langsung.

KPUD melakukan verifikasi bersama tim yang terdiri dari perwakilan pihak terkait, beberpa Instasi yang terlibat dalam
Proses Pilkada 2010 ini antara lain :

* Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
* Kesbangpolinmas
* Kepolisian (polres Gunungkidul)
* Departemen Agama
* Pengadilan Negeri Wonosari
* RSUD Wonosari
* Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bagi pasangan yang sudah didaftarkan ke KPUD tidak ada
lagi kesempatan mengubah pasangan untuk maju. Adapun pasangan calon yang mendaftar antara lain : Suharto – Arif Gunadi No. Urut 1, Sutrisno – Slamet No. urut 2. Sumpeno – Badingah No. Urut 3, dan Yanto – Ngadiyono No. Urut 4, Disampaikan oleh ketua KPUD Gunungkidul Sukimin yang dirangkum dari web Pemkab GK.

Bakal Calon Independen Bupati Gunung Kidul Kesulitan Galang Dana

Minggu, 17 Januari 2010 | 16:02 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Calon independen dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku kesulitan menggalang dukungan. Pasalnya, dukungan yang harus diserahkan sekitar 31 ribu tandatangan dan foto kopi penduduk.

"Memang berat karena syarat minimal dukungan yang harus diserahkan sebanyak 31 ribu tandatangan dan foto kopi KTP," kata Marsekal Pertama (Purnawirawan) Dalil Suhadi, ketika dihubungi Tempo, Ahad, (17/1). Meski berat, Dalil mengaku tetap akan mencoba memenuhi persyaratan itu. Dia mengaku bersedia maju menjadi calon independen dengan alasan dukungan terhadap dirinya dari akar rumput.

Sudah sejak dua minggu terakhir, Dalil mengaku telah mengerahkan orang yang mendukung dirinya maju menjadi calon independen dalam pemilihan kepala daerah guna mengumpulkan tanda tangan. "Tim kami hingga ke pelosok desa," kata dia.

Dalil belum tahu persis berapa angka dukungan yang telah diperoleh. Namun berdasarkan perkiraan yang masuk, sudah ada 20 ribu tandatangan dan fotokopi KTP dari masyarakat yang mendukung dirinya.

Padahal, batas akhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Gunung Kidul, menurut Dalil, pada 27 Januari mendatang. Meski begitu, dia yakin persyaratan minimal bisa dipenuhi. "Sebelum 27 Januari, saya yakin bisa memenuhi 31 ribu tandatangan dukungan," kata dia optimistis.

Untuk mendapatkan itu, Dalil mengaku telah menghabiskan dana ratusan juta rupiah. "Ongkos itu untuk tranportasi kepada tim," kata dia. Sayang dia tak menyebut angka pastinya.

Keinginan Dalil mencalonkan diri dilandasi beberapa hal. Pertama, persoalan air bersih dan kekeringan masih belum terselesaikan. Kedua, mensejahterakan rakyat Gunung Kidul dengan cara menjadikan singkong yang menjadi sumber mata pencaharian rakyat Gunung Kidul menjadi gula cair. "Jadi petani tidak dipermainkan tengkulak, saat harga singkong jatuh," kata dia.

GUNUNG KIDULKU... HARAPANKU...
Semoga Pilkada Gunung Kidul berjalan secara Demokratis & Damai..
Bener2 terpilih Bupati & Wakil yg berjuang sepenuhnya untuk Gunung Kidul..
Majulah Gunung Kidulku.. Harapanku...
Pilkada Cukup satu putaran... Untuk Legitimasi & Hemat biaya...

KPU Gunung Kidul Ubah Tahapan Pilkada
Senin, 18 Januari 2010 | 18:15 WIb



GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Gunung Kidul berketetapan mengubah tahapan Pilkada untuk menyesuaikan dengan peraturan KPU yang baru. Perubahan tahapan Pilkada ini akan segera disosialisasikan oleh KPU kepada masyarakat. Meskipun tahapan Pilkada mengalami perubahan, jadwal pencoblosan tetap akan digelar sesuai jadwal semula yaitu 23 Mei 2010.

Perubahan dalam tahapan Pilkada tersebut antara lain adalah pada tahapan pemutakhiran data hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Anggota KPU Gunung Kidul Zaenuri Ikhsan, pemutakhiran data pemilih akan dilaksanakan dari 6 Januari hingga 5 Februari yang dilanjutkan dengan pengesahan Daftar Pemilih Sementara (DPS) oleh PPS dan pengumuman perbaikan dari 5 Februari hingga 25 Februari.

Selanjutnya, koreksi dan perbaikan DPS akan digelar hingga 17 Maret sebelum penetapan DPT oleh PPS pada 18 Maret. Penetapan rekap DPT oleh KPU Gunung Kidul akan dilaksanakan pada 21-23 Maret setelah rampungnya rekapitulasi DPT oleh PPK. Keputusan perubahan tahapan Pilkada tersebut dilakukan oleh KPU Gunung Kidul setelah menggelar rapat pemantapan perubahan tahapan Pilkada, Senin (18/1/2010).

Tahapan pencalonan juga ikut berubah. Penyerahan dukungan perorangan paling lambat 1 Februari dan akan dilanjutkan verifikasi faktual oleh PPS, PPK, dan KPU Gunung Kidul hingga 23 Februari. Penetapan dan penentuan nomor urut calon dilaksanakan pada 23-24 Maret.

Meskipun KPU Gunung Kidul telah menyediakan blanko isian dukungan bagi calon perseorangan, belum ada kandidat yang mengambil blanko untuk diperbanyak. Calon independen Wahyu Wijanarko berencana akan mengambil blanko sekaligus sosialisasi pencalonan dirinya pada Selasa (19/1/2010) di kantor KPU Gunung Kidul.

Calon bupati independen lainnya Pramana memilih mengundurkan diri setelah sebelumnya sempat mengumumkan diri akan mengambil jalur calon perseorangan. Calon perseorangan di Gunung Kidul harus memperoleh dukungan minimal 4 persen dari jumlah penduduk atau 30.350 jiwa. ”Pramana merasa dukungan masih terlalu minim sehingga mengundurkan diri,” ujar tim sukses Pramana, Dadang Iskandar.

Thursday, 14-01-2010 00:06

HUKUM & KRIMINALGUNUNGKIDUL (MERAPI) - Pasangan Pakdhe Peno dan Mbokdhe Badingah dideklarasikan di Balai Desa Wonosari Gunungkidul hari Minggu (17/1) pukul 09.00. Langkah peresmian pasangan ini dilakukan untuk memenuhi keinginan masyarakat dan mendahului pasangan lain yang ingin maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Gunungkidul 23 Mei 2010.

Pakdhe Peno panggilan akrab Prof Dr Ir H Sumpeno Putro MSc dan Mbokdhe Badingah merupakan panggilan mesra Hj Badingah Donosaroyo SSos. Pasangan ini diusung Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 9 kursi di DPRD Gunungkidul. Partai politik (parpol) yang bisa mengajukan calonnya ke KPUD Gunungkidul minimal meraih 7 kursi di DPRD.



"Bagi parpol dan elemen masyarakat yang ingin mengusung dan mendukung pasangan Pakdhe Peno dan Mbokdhe Badingah kami persilahkan. Pasangan ini masih terus membuka diri bagi partai lain dan para sedulur Gunungkidul," ujar Sutata, Ketua DPD PAN Gunungkidul, Rabu (13/1).

Berdasarkan pemantauan Merapi sampai Rabu (13/1) selain Pakdhe Peno ada dua orang yang serius mempersiapkan diri untuk maju pada Pilkada Gunungkidul 2010, yakni Suharto dan Sutrisno. Suharto kini masih menjabat sebagai Bupati Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedangkan Sutrisno mantan Bupati Pacitan Jawa Timur (Jatim).

Suharto kemungkinan maju bersama PDIP yang meraih 11 kursi di DPRD Gunungkidul. Kemudian Sutrisno maju dengan Partai Demokrat (5). Namun untuk bisa lolos mengusung calon bupati, Demokrat harus berkoalisi dengan parpol lain untuk memenuhi minimal 7 kursi. Kemungkinan Demokrat akan berkoalisi dengan Partai Golkar (5), syaratnya wakil bupati dari Golkar.

Ahli komunikasi politik UMY Dr Sidik Jatmiko menggambarkan Pakdhe Peno seperti Satrio Piningit. Warga asli Gunungkidul yang lahir di Sanggrahan, Umbulrejo, Ponjong ini akhirnya tampil memenuhi panggilan batin untuk membangun tanah tumpah darah tercinta. "Dua saingannya pernah menjabat sebagai bupati, sedangkan Pakdhe Peno belum. Sehingga kemunculannya menarik untuk diperhatikan," ujar Sidik.

Di Sleman, bakal calon (balon) Bupati Sleman dari jalur independen Achmad Yulianto mengklaim telah mendapat dukungan 15.478 penduduk. Fotokopi KTP dukungan itu telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman dalam dua tahap hingga hari Rabu (13/1). Ia pun optimis, tim pendukungnya akan terus mencari berkas pendukung hingga mencapai jumlah yang dipersyaratkan KPU.

Seperti diketahui, KPU telah menetapkan syarat dukungan awal sebanyak tiga persen dari jumlah penduduk atau sekitar 35 ribu orang bagi calon bupati dari jalur independen agar dapat mengikuti Pemilukada 2010. Dukungan tersebut harus dibuktikan dalam bentuk surat dukungan yang ditandatangani dan dilampiri fotokopi KTP para pendukung calon tersebut.

Yuli membantah keras adanya black campaign yang ditujukan pada dirinya tentang praktik pembelian KTP demi maju dalam Pemilukada tahun ini. "Saya dan tim relawan tidak pernah mengumpulkan KTP, tidak mencari pendukung, apalagi membeli KTP. Kami tidak ingin mempengaruhi masyarakat dengan materi," tegas Yuli yang didampingi Nuki Wahid, balon wakil bupatinya, kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Bakso Kepala Sapi, Denggung, Sleman, Rabu (13/1).

Ia juga mengaku tak membuat tim sukses. Ia lebih suka menyebut tim yang bekerja untuk mendukung pencalonannya sebagai para relawan. Tim relawan tersebut menurutnya langsung melakukan silaturahmi dengan organisasi, para tokoh, dan masyarakat luas untuk memperoleh gambaran riil di dalam masyarakat, bukan hanya fiksi politik semata.

Meskipun tak berpengaruh besar, namun Yuli tetap mengakui bahwa black campaign yang dilakukan terhadap dirinya sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja relawan. "Saya realistis, sedikit banyak hal itu tetap berpengaruh. Tapi proses tetap berjalan dan tidak mempengaruhi langkah kami," tandasnya.(Vit)

Link : http//:suhartocenter.blogspot.com
Suharto lahir di Gunungkidul pada tanggal 1 Juni 1951 di Genjahan, Ponjong, Gunungkidul. Ia adalah putra ketiga dari Bapak Mangun Sumarto mantan Lurah Desa Genjahan, Ponjong, Gunungkidul. Sebagai putra seorang Lurah desa, Suharto mendapatkan pendidikan yang cukup keras dalam hal keagamaan dan falsafah hidup jawa yang cukup tinggi etika moral dan kejujuran serta unggah-ungguh. Penanaman karakter menjadi seorang muslim dan jiwa njawani yang diberlakukan keras oleh ayahhandanya, itulah yang membuat seorang Suharto mempunyai karakter pemimpin yang kuat dan bersih dalam dirinya.

Karier kepegawaiannya dimulai pada tahun 1975 saat menjadi CPNS di Kabupaten Gunungkidul, dua tahun menjadi pegawai negri langsung dipercaya menjadi Kepala Urusan Penyelesaian Masalah Hukum di lingkungan Pemerintah Daerah kabupaten Gunungkidul. Jabatan demi jabatan di Gunungkidul dilaluinya hingga pada tahun 1992 menjadi Sekwilda Tingkat II Kabupaten Gunungkidul sampai dengan tahun 1998. Dua puluh Tiga tahun Suharto menjabat dan mengabdikan diri untuk rakyat dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, pada tahun itu juga oleh Pemerintah Propinsi DIY diperbantukan di Kabupaten Bantul dan diangkat menjadi Sekwilda Tingkat II Kabupaten Bantul sampai dengan tahun 1999.

Sejarah kepemimpinan yang cakap, tegas dan bijaksana membuat Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan tugas di Propinsi DIY menjadi Asisten Administrasi Pembangunan merangkap jabatan sebagai Pelaksana Harian pada 4 (empat) Dinas sekaligus pada tahun 1999 yaitu, Kepala Dinas Pertanian Propinsi DIY, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Kepala Dinas Pertambangan Propinsi DIY, dan Kepala Dinas Perhubungan Propinsi DIY. Kejujuran, kecerdasan, dan dedikasi yang tinggi membuat Suharto diberi kepercayaan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi Kepala Inspektorat Wilayah Propinsi DIY pada tahun 2001 dilanjutkan menjadi Kepala Badan Pengawas Daerah Propinsi DIY.

Kemampuannya memimpin, kejujurannya, dedikasi yang tinggi dan kecerdasannya dalam setiap mengambil keputusan akhirnya menjadikan Suharto, SH menjadi Bupati Gunungkidul pada Tanggal 27 Juli 2005 – 27 Juli 2010 dengan penyelenggaraan PEMILUKADA langsung. Prestasi Gemilang diraih Kabupaten Gunungkidul selama 5(Lima) Tahun Suharto menjadi Bupati Gunungkidul, diantaranya :

1. Meningkatnya Hasil Pertanian
2. 2009 Gunungkidul terbebas dari buta aksara
3. Pendidikan SMK mencapai angka 69%
4. Pendidikan SMU 31%
5. Gunungkidul menjadi salah satu dari empat Kabupaten Sehat 2009
6. Pembangunan Infrastruktur
7. Dll

RIWAYAT HIDUP

Nama : Suharto, SH
Tempat/Tgl. Lahir : Gunungkidul, 1 Juni 1951
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Fakultas Hukum UII
Istri : Dra. Sumartini (Kepala Kantor Arsip Daerah Propinsi DIY)
Anak : 1. Ardita Rahmat, SE (Wira Usaha)
2. Addin Kurnia Hardani (S2 Fakultas Pertanian UGM)

RIWAYAT PEKERJAAN

1. CPNS 27-11-1975
2. Kaur Penyelesaian Masalah Hukum 21-07-1977
3. Kasubag Tata Hukum 15-09-1980
4. Camat Playen 12-03-1981
5. Camat Wonosari 10-07-1984
6. Kepala Bagian Keuangan 29-05-1985
7. Pembantu Bupati Wilayah Timur 11-08-1987
8. Sekwilda Tk. II Gunungkidul 07-02-1992
9. Sekwilda Tk. II Bantul 31-12-1998
10. Asisten Administrasi Pembangunan 30-08-1999
merangkap jabatan sebagai pelaksana harian :
1) Kepala Dinas Pertanian Propinsi DIY
2) Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY
3) Kepala Dinas Pertambangan Propinsi DIY
4) Kepala Dinas Perhubungan Propinsi DIY
11. Kepala ITWILPROP DIY 04-05-2001
12. Kepala Bawasda Propisi DIY 07-02-2004
13. BUPATI GUNUNGKIDUL 27-07-2005 s/d 27-07-2010

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua FKPPI Kabupaten Gunungkidul
2. Sekretaris DPD AMPI Kabupaten Gunungkidul
3. Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Gunungkidul
4. Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Gunungkidul
5. Ketua PBVSI Kabupaten Gunungkidul
6. Ketua KONI Kabupaten Gunungkidul
7. Ketua ORARI Kabupaten Gunungkidul
8. Ketua PMI Kabupaten Gunungkidul

BESOK, DEKLARASI CABUP-CAWABUP PAN ; Sumpeno-Badingah Garap Potensi Laut

18/01/2010 08:18:10 WONOSARI (KR) - Pasangan cabup-cawabup Prof Dr Sumpeno Putro-Hj Badingah SSos dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN), menurut rencana akan dideklarasikan sebagai kontestan Pemilukada Gunungkidul 2010 di Balai Desa Wonosari, besok Minggu (17/1) pukul 10.00. Deklarasi ini akan dihadiri seluruh jajaran partai serta masing-masing Dewan Pimpinan Kecamatan (DPC) se-Gunungkidul.
Sekretaris DPD PAN Arif Setyadi SIP didampingi Yuli Saptono di Kantor Sub Biro KR Wonosari menyatakan, deklarasi terhadap pasangan Peno-Badingah dilakukan setelah memperoleh legitimasi dan rekomendasi dari DPW PAN, bahwa keduanya resmi diusung partai untuk maju sebagai cabup-cawabup pada Pemilukada Gunungkidul 2010. "Kita berharap pasangan ini mampu memenangkan pemilukada dan dapat memimpin Gunungkidul dalam lima tahun ke depan serta membawa masyarakat memperoleh kesejahteraan," ujarnya.
Sementara cabup DPD PAN Prof Dr Sumpeno Putro MSc menambahkan, komitmennya untuk membangun Gunungkidul dengan melakukan berbagai prioritas dan telah disesuaikan potensi dan kondisi daerah Gunungkidul. Mantan Dirjen Kelautan yang kini masih aktif menjadi dosen di sejumlah universitas kenamaan di Indonesia ini di antaranya berencana menggarap potensi laut. Gunungkidul yang memiliki pantai sepanjang 70 kilometer itu memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
Sekarang ini sekalipun sejumlah pantai telah digarap, tapi optimalisasi ke arah pertumbuhan sumber-sumber pendapatan masyarakat belum mampu tergali secara maksimal. Termasuk pelabuhan Sadeng, kesejahteraan itu belum mampu dinikmati seluruh masyarakat sekitar pantai.
Ke depan pelabuhan Sadeng tidak hanya dapat dijadikan tempat berlabuh kapal kecil yang maksimal hanya berkapasitas 10 groston, tapi akan dioptimalkan menjadi setidaknya mencapai 100 groston lebih. "Kami berobsesi Sadeng dapat dibangun pelabuhan Nusantara yang mampu dijadikan tempat berlabuh kapal-kapal besar," ujarnya.
Selain membangun pelabuhan, seluruh akses yang menyangkut pembangunan infrastruktur juga akan dibangun. Di antaranya fasilitas jalan menuju kawasan pelabuhan dan pantai, sehingga selain mudah dijangkau akses produksi dapat dimanfaatkan masyarakat. (Bmp/Awa/Ewi)-o

Bugiakso Serahkan 40.000 Dukungan
Ida Klaim Popularitas 85 Persen

KOMPAS, Jumat, 29 Januari 2010 | 13:48 WIB



YOGYAKARTA, KOMPAS - Salah seorang kandidat calon bupati Sleman yang berniat maju dari jalur independen, Bugiakso, membuktikan keseriusannya. Cucu mantu Panglima Besar Jenderal Sudirman itu menyerahkan dukungan warga sebanyak 40.587 ke Komisi Pemilihan Umum Sleman, Kamis (28/1).

Bugiakso datang bersama calon wakilnya, Kabul Mudji Basuki (Lurah Tridadi, Sleman), menyerahkan beberapa tumpuk berkas dukungan dan fotokopi KTP warga kepada jajaran pejabat KPU Sleman. Pasangan itu juga diantar puluhan pendukung dan keluarga yang menaiki belasan kendaraan mobil sehingga sempat memacetkan jalan di sekitar kantor KPU.

"Sebenarnya di sekretariat masih ada sekitar 20.000 berkas dukungan lagi. Tapi, mudah-mudahan jumlah yang sekarang ini sudah cukup dan bisa lolos dalam verifikasi pencalonan nanti," kata Bugiakso, yang pada pemilu presiden juga sempat mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.

Syarat bagi calon perseorangan yang akan maju dalam pilkada adalah mengumpulkan dukungan 3 persen warga atau sebanyak 32.930 orang. "Seluruh dukungan itu akan kami verifikasi satu per satu mulai tanggal 2 Februari hingga 22 Februari. Jika ada yang tidak sesuai, ganda dukungan, atau pendukung ganda, dukungan itu akan dicoret sehingga mengurangi jumlah dukungan total," kata Djajadi, Ketua KPU Sleman.

Dengan munculnya pasangan ini, bursa pilkada Sleman makin marak, khususnya dari jalur independen. Sebelumnya telah ada Achmad Yulianto-Nuki Wahid dan Sudadi-Zaelani yang menyatakan niat maju.

Namun, Bugiakso-Kabul menjadi pasangan independen pertama yang berhasil menyerahkan dukungan sesuai syarat. Adapun Yulianto masih berupaya melengkapi kekurangan dukungan dan Sudadi belum menyerahkan dukungan sama sekali.

Secara terpisah, angka popularitas sebesar 85 persen membuat posisi Ida Idham atau Sri Suryawidati sebagai calon bupati Bantul kian mantap. Meskipun begitu, tim relawan pasangan Ida Idham-Sumarno tetap aktif bersosialisasi, apalagi setelah jago-jago baru bermunculan.

Hal itu disampaikan Koordinator Tim Relawan Idaman, Syamsudin, saat berkunjung ke Kantor Kompas Biro DIY. Ia bersama beberapa anggota tim menyertai kunjungan Ida Idham dan Sumarno ke Kompas. "Hasil survei terakhir kami menyebutkan tingkat popularitas Ibu Ida mencapai 85 persen. Angka tersebut diambil dari 1.500 responden secara acak," katanya.

Saat ini, ada dua tiga kubu yang mulai memunculkan nama, yakni koalisi Hijau (PKB-PPP), Koalisi Rakyat Bantul Bersatu (PKS- Demokrat), dan Paguyuban Dukuh Se-Kabupaten Bantul (Pandu).

Di Gunung Kidul, kandidat bupati dari PAN, Sumpeno Putro, mulai membuktikan janji untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mempelopori ekspor biji jarak pagar ke Jepang.

Untuk pengiriman tahap pertama ini, Sumpeno mengekspor biji jarak dari hasil pertanaman petani Gunung Kidul sebanyak satu kontainer atau sekitar 40 ton. Ia membeli biji jarak petik dari petani senilai Rp 1.000 per kilogram. (ENY/WKM/ENG)

Pripun Pakdhe - Mbokdhe kabare sedoyo ?
sampun siap dereng nyoblossss eh nyontreng Pakdhe - Mbokdhe ....

siaaaaaaaaaaappp pokoke mantep tep tep ........

Hemmmm, malah do nggo ajang kampanye ki!!! Dellet wae nek ngono....!!!

waduhhhh,
ampun ampun ampuunnn ...
informasi boleh dibendung mbah ...
tapi fikiran orang tidak bisa dibendung ...
selalu berkembang mengikuti situasi dan kondisi yang ada ...
yang pada akhirnya akan menciptakan informasi baru lagi ...



__________________________________
orang bijak taat pajak ....

*Radar Yogya

[ Selasa, 15 Desember 2009 ]

Biaya Pengamanan Pilbup Lebihi Sosialisasi


Untuk Irit Dana, KPU Numpang Acara Pemkab


GUNUNGKIDUL - Biaya pengamanan pemilihan bupati dan wakil
bupati (Pilbup) di Gunungkidul, lebih besar ketimbang dana sosialisasi.
Biaya pengamanan dianggarkan sekitar Rp 425 juta, sementara untuk
sosialisasi pilbup hanya Rp 149 juta.

Dana pengamanan tersebut
dimasukkan dalam pos hibah, masing-masing untuk Polres sebesar Rp 350
juta dan Kodim Rp 75 juta. Sementara dana sosialisasi pilbup telah
dianggarkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) atau dalam APBD
perubahan 2009 sebesar Rp 149 juta. Pada APBD 2010, untuk sosialisasi
kembali dianggarkan namun tidak sampai sebesar anggaran dari ABT itu.

"Anggaran sosialisasi kita memang minim," ujar Ketua KPU Gunungkidul
Sukimin. Ia mengakui, potensi warga untuk tidak menggunakan hak pilihnya
di pilbup sangat besar. Berkaca pada pilbup 2005 silam, jumlah warga
tidak gunakan hak pilih justru yang terbesar bila dibandingkan pemenang.

Pilbup 2005 silam, jumlah suara golput tercatat sekitar 137.559,
sedangkan kemenangan pasangan Suharto-Badingah hanya mencapai 126.550
suara. Jumlah pemilih yang tercatat sebagai DPT sebesar 528.890 orang.
Total warga yang menggunakan hak suaranya ada 400.102 orang.


Dari 137.559 pemilih golput itu, jumlah warga yang tidak hadir
menggunakan hak pilihnya ada 128.788 orang. Sementara jumlah suara yang
tidak sah sebesar 8.771 suara.

Dengan melihat pengalaman itu,
maka dibutuhkan sosialisasi yang lebih, agar capaian pilbup saat ini
lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya.

Karena itu, meski
minim, namun KPU tetap akan menggiatkan sosialisasi. Sosialisasi
dilakukan sesuai dengan aturan pilbup yang sudah tertuang dalam
Undang-undang nomor 32 tahun 2004.

Salah satu cara yang akan
diambil KPU dalam rangka menekan pembiayaan sosialisasi, KPU akan
membonceng kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pemkab. "Setiap ada
acara yang digelar, kami akan meminta jatah waktu untuk memberikan
sosialisasi pilbup," kata Sukimin.

Dalam menggelar sosialisasi,
KPU akan membagi wilayah Gunungkidul menjadi tiga wilayah kerja, yakni
eks pembantu bupati barat, eks pembantu bupati timur, dan eks pembantu
bupati tengah. Bagian-bagian itu terdiri dari kecamatan-kecamatan yang
ada sesuai dengan letak geografis. "Pembagian wilayah ini untuk
memudahkan kerja kita," lanjut Sukimin.

Strategi lain, petugas
PPDP akan dilengkapi kartu pendata. Kartu pendata itu nantinya akan
diberikan kepada setiap kepala keluarga yang didata PPDP. Satu kepala
keluarga dijatah dua kartu. Satu kartu untuk ditempel di rumah sebagai
tanda telah tercatat, dan satu kartu lainnya akan dibawa oleh petugas.
Dalam kartu itu nantinya akan dicatat anggota keluarga yang mana saja
yang telah mempunyai hak pilih pada 23 Mei 2010 nanti.

Pilbup
kali ini akan membuka kesempatan bagi pendaftar dari calon independen.
Pendaftaran calon independen dibuka pada 5 Januari mendatang. Partai
politik telah diperkenankan mengajukan nama calon bupati maupun calon
wakil bupati yang akan diusung. (hsa)

gyar wrote:

*Radar Yogya

[ Selasa, 15 Desember 2009 ]

Biaya Pengamanan Pilbup Lebihi Sosialisasi


Untuk Irit Dana, KPU Numpang Acara Pemkab


GUNUNGKIDUL - Biaya pengamanan pemilihan bupati dan wakil
bupati (Pilbup) di Gunungkidul, lebih besar ketimbang dana sosialisasi.
Biaya pengamanan dianggarkan sekitar Rp 425 juta, sementara untuk
sosialisasi pilbup hanya Rp 149 juta.

Dana pengamanan tersebut
dimasukkan dalam pos hibah, masing-masing untuk Polres sebesar Rp 350
juta dan Kodim Rp 75 juta. Sementara dana sosialisasi pilbup telah
dianggarkan dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) atau dalam APBD
perubahan 2009 sebesar Rp 149 juta. Pada APBD 2010, untuk sosialisasi
kembali dianggarkan namun tidak sampai sebesar anggaran dari ABT itu.

"Anggaran sosialisasi kita memang minim," ujar Ketua KPU Gunungkidul
Sukimin. Ia mengakui, potensi warga untuk tidak menggunakan hak pilihnya
di pilbup sangat besar. Berkaca pada pilbup 2005 silam, jumlah warga
tidak gunakan hak pilih justru yang terbesar bila dibandingkan pemenang.

Pilbup 2005 silam, jumlah suara golput tercatat sekitar 137.559,
sedangkan kemenangan pasangan Suharto-Badingah hanya mencapai 126.550
suara. Jumlah pemilih yang tercatat sebagai DPT sebesar 528.890 orang.
Total warga yang menggunakan hak suaranya ada 400.102 orang.


Dari 137.559 pemilih golput itu, jumlah warga yang tidak hadir
menggunakan hak pilihnya ada 128.788 orang. Sementara jumlah suara yang
tidak sah sebesar 8.771 suara.

Dengan melihat pengalaman itu,
maka dibutuhkan sosialisasi yang lebih, agar capaian pilbup saat ini
lebih baik dari pemilu-pemilu sebelumnya.

Karena itu, meski
minim, namun KPU tetap akan menggiatkan sosialisasi. Sosialisasi
dilakukan sesuai dengan aturan pilbup yang sudah tertuang dalam
Undang-undang nomor 32 tahun 2004.

Salah satu cara yang akan
diambil KPU dalam rangka menekan pembiayaan sosialisasi, KPU akan
membonceng kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh pemkab. "Setiap ada
acara yang digelar, kami akan meminta jatah waktu untuk memberikan
sosialisasi pilbup," kata Sukimin.

Dalam menggelar sosialisasi,
KPU akan membagi wilayah Gunungkidul menjadi tiga wilayah kerja, yakni
eks pembantu bupati barat, eks pembantu bupati timur, dan eks pembantu
bupati tengah. Bagian-bagian itu terdiri dari kecamatan-kecamatan yang
ada sesuai dengan letak geografis. "Pembagian wilayah ini untuk
memudahkan kerja kita," lanjut Sukimin.

Strategi lain, petugas
PPDP akan dilengkapi kartu pendata. Kartu pendata itu nantinya akan
diberikan kepada setiap kepala keluarga yang didata PPDP. Satu kepala
keluarga dijatah dua kartu. Satu kartu untuk ditempel di rumah sebagai
tanda telah tercatat, dan satu kartu lainnya akan dibawa oleh petugas.
Dalam kartu itu nantinya akan dicatat anggota keluarga yang mana saja
yang telah mempunyai hak pilih pada 23 Mei 2010 nanti.

Pilbup
kali ini akan membuka kesempatan bagi pendaftar dari calon independen.
Pendaftaran calon independen dibuka pada 5 Januari mendatang. Partai
politik telah diperkenankan mengajukan nama calon bupati maupun calon
wakil bupati yang akan diusung. (hsa)

Nah nek iki rodok darik kang, ora mergo mateni pemikiran ning judule wae PEMILIHAN BUAPTI....
Nah nek nurut judule yo kudu urut2ane... Carane pemilihan bupati kuwi sing kepiye?
Umpamane:
1. Pembentukan KPU sing kepiye, opo perwakilan tiap2 parpol/kecamatan, independent, tokoh2 masyarakat.
2. Team Pengawas Pemilhane kepiye
3 Bentuke kampanye, secara monologis lan dialogis.
4. Toto carane pas hari H ne...

Sory kang iki aku nurut langkah judule kuwi lho.....Bukane aku lancang lho

*harian seputar indonesia

PKS Resmi Dukung SB Makmur

Monday, 08 February 2010

GUNUNGKIDUL(SI) – Teka-teki arah dukungan PKS dalam Pilkada Gunungkidul akhirnya terjawab.Kemarin DPD PKS memutuskan secara resmi mendukung pasangan Sumpeno Putro Badingah atau yang dikenal SB Makmur. Dengan pilihan ini, otomatis PKS akan berkoalisi dengan PAN yang lebih dini mengusung pasangan ini.Keputusan PKS kemarin cukup mengagetkan. Sebab, sebelumnya partai ini sudah lama menjalin komunikasi dengan PKB guna mengusung pasangan Suharto-Arif Gunadi. ”Kami akui memang sudah melakukan komunikasi yang sangat intensif dengan Suharto dan timnya, namun kami memang memilih menggelar referendum dan hasilnya Sumpeno Putro Badingah menang,” ujar Ketua DPD PKS Gunungkidul Arif Wibowo dalam acara pernyataan dukungan dan penyerahan mandat dukungan kemarin. Dia menjelaskan, keputusan final ini sudah melalui mekanisme penyampaian visi misi dari pasangan SB-Badingah. Setelah itu, PKS menyampaikan kontrak politik dan kontrak progam yang berisi di antaranya penerapan zero tolerance corruption dengan menegakkan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pemerintahan. Penurunan angka kemiskinan sampai 50% serta mewujudkan pendidikan berkualitas. ”Itulah mengapa kami juga memilih SB ini,” ujar mantan aktivis KAMMI DIY ini. Dari hasil survei yang dilakukan PKS,Arif mengakui posisi Suharto sebenarnya teratas. Meski demikian,popularitas Suharto semakin menurun. ”Itu juga faktor, tetapi yang signifikan adalah hasil referendum yang telak memenangkan Sumpeno Putro- Badingah. Jadi, langkah kami juga untuk menghindari fitnah,” ungkapnya. Ketua DPW PKS Ahmad Sumiyanto menegaskan keputusan final ini ditentukan oleh DPW langsung. Keputusan ini diambil setelah DPD PKS menerima rekomendasi dari DPP untuk mengusung pasangan SB. ”Jadi, kami memang memiliki alur jelas dalam menentukan sikap. Dan inilah sikap resmi kami,” tandasnya. Juru bicara Tim Pemenangan Suharto,Danang Ardianta menyatakan ikhlas menerima sikap politik PKS. Meski demikian, dia mencoba meluruskan apa yang disampaikan oleh PKS. Sebenarnya dalam paparan visi misi, Suharto sudah bisa menerima kontrak politiknya. Namun, setelah menyinggung masalah anggaran dalam kontrak program,pihaknya mencoba melakukan revisi. ”Ya, jika itu pilihan PKS, bagaimana lagi. Itu kan hak politik.Yang jelas, kami sudah paparan dan PKS sebenarnya juga bisa memahami.Hanya keputusan politik yang menyebabkan menjadi lain,”ungkap dia. (suharjono)

Pendukung Cabup Independen Datangi KPU Gunungkidul

Antara - Jumat, 5 Februari 2010



Gunungkidul (ANTARA) - Puluhan pendukung pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Wahyu Wijanarko-Purwanto, Kamis mendatangi Kantor KPU Gunungkidul karena kecewa atas dianulirnya nama pasangan yang maju melalui jalur perseorangan atau independen ini. "KPU tidak memahami demokrasi, sebagai penyelenggara pilkada sudah gagal membuka ruang tumbuhnya demokrasi," kata koordinator aksi Dadang Iskandar.
Menurut dia, keputusan KPU Gunungkidul mencoret pasangan calon kandidat perseorangan Wahyu Wijanarko-Purwanto sebagai bentuk kegagalan dalam menciptakan ruang demokrasi."Pencoretan pasangan calon kepala daerah dengan alasan yang tidak prinsip menandakan pelanggaran hak asasi, terlebih pasangan independen ini sudah memenuhi syarat dukungan KTP dan tinggal melakukan perbaikan persyaratan yang sangat tidak prinsip," katanya. Ia mengatakan, pihaknya menyayangkan pernyataan Ketua KPU Gunungkidul yang menyebutkan dicoretnya pasangan jalur independen justru
membuat kerja KPU lebih mudah. "Ini bukti indikasi KPU malas dan diduga sengaja berupaya menjegal pasangan dari non parpol," katanya. Massa akhirnya menggelar aksi pemblokiran jalan di depan kantor KPU Gunungkidul yang menjadi akses jalan utama angkutan umum setelah negosiasi baik dengan pihak KPUD maupun Polres Gunungkidul tidak membuahkan hasil. Tindakan mereka ini sempat dihalau petugas dari Polres Gunungkidul, bahkan suasana sempat memanas ketika massa tetap memaksa masuk ke kantor KPU Gunungkidul.
Kapolres Gunungkidul AKBP Irawan Ramaini mengatakan pihaknya tetap pada tugasnya sebagai fungsi pengamanan sekitar lokasi unjukrasa. "Aksi yang sudah melakukan pemblokiran jalan tidak dapat dibenarkan, karena mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan masyarakat. Kami tetap menghargai pendapat pernyataan dan unjukrasa jika dilakukan
sejalan dengan mekanisme yang ada termasuk tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas," katanya. Ketua KPU Gunungkidul Sukimin didampingi anggotanya Sukamto dan Is
Marsono menyatakan keputusan bulat yang diambil untuk menyatakan pasangan jalur perseorangan sudah sesuai dengan peraturan KPU No 68/2009. "Pencoretan tersebut sesuai mekanisme dan aturan yang ada. KPUD tinggal melaksanakan fakta dan verifikasi persyaratan hingga batas akhir pendaftaran yang ternyata tidak bias dipenuhi pasangan," katanya.

Mantep ayo kabar hangat berikutnya di tungggu kok orang daerah td ada yang melaporkan ya.........

Calon bupati ngaku miskin
Selasa, 19 Januari 2010


JOGJA: Semua sadar butuh biaya besar untuk bisa
menduduki jabatan bupati dan wakil bupati. Tapi ternyata kebanyakan
kandidat yang hendak maju mengaku tidak berduit.

Di Kabupaten
Gunungkidul, tiga pasangan kandidat mengaku tak memiliki uang banyak
untuk memulai pertarungan politik. Hampir semua pasangan akan
mengandalkan sumbangan dari pihak lain.

“Kami melibatkan banyak
sponsor untuk mempersiapkan kemenangan tim kami untuk mengusung SB
Makmur ini. Banyak pendonor membantu kami secara ikhlas dalam berbagai
bentuk bantuan riil,” terang Sidik Jatmiko , Dewan Penasehat Tim
Kampanye Sumpeno-Badingah atau SB Makmur kepada Harian Jogja pekan lalu.

Sementara
Sutrisno disebut-sebut kandidat Cabup tunggal Partai Demokrat melalui
tim suksesnya juga belum berani memastikan jumlah anggaran kebutuhan
untuk mempersiapan dana untuk tampil.

Sedangkan calon incumbent
Suharto yang tampil didampingi Arif Gunadi (PKB) melalui kendaraan juga
sama.

Danang Ardiyanto, salah satu tim sukses Suharto juga
mengakui hajatan politik pada Pilkada Gunungkidul tidak berbeda dengan
setiap orang menggelar hajatan yang harus menyediakan makanan dan
minuman untuk menyuguh tamu yang datang. Biaya untuk acara semacam itu
jelas tidak sedikit sementara pasangan yang maju bukan berasal dari
kalangan banyak duit.

Namun Danang belum memastikan berapa dana
yang dibutuhkan. “Pastinya berapa kami belum ditentukan,” singkat
Danang.

Terpisah, Jumeno Sastroadmojo salah satu tim sukses
Sutrisno PO. Maju Lancar ditemui Harian Jogja di Posko pemenangan
Sutrisno juga menyatakan belum mengetahui persiapan dana yang disiapkan
calion kandidat yang diusung termasuk sokongan dari pihak Demokrat
nantinya.

“Untuk anggaran yang disiapkan kami belum mengetahui
secara pasti dan nampaknya tengah dibahas internal tim Sutrisno dan
Demokrat” kata Jumeno.

Di Sleman, kandidat calon bupati yang maju
lewat jalur perseorangan (independen) Ahmad Yulianto mengakui masalah
dana memang menjadi salah satu yang dia hadapi dalam pencalonan dirinya.
Pasalnya mantan kepala dinas pertanian ini hanya memiliki anggaran
sebesar Rp900 juta.

Hal yang lebih realistis diungkapkan oleh
ketua tim sukses Bugiakso-Kabul Muji Basuki, A Subagyo. Menurut dia,
dalam pilkada 23 Mei mendatang, calon yang akan diusungnya telah
menyiapkan anggaran sekitar Rp5 miliar.

Sementara kandidat kuat
lainnya yakni Sukamto menegaskan anggaran yang dia sediakan untuk
mengikuti Pilkada lebih dari cukup. Meski tidak mengatakan secara rinci
berapa jumlah pastinya, namun Sukamto sesumbar dana yang dia miliki
cukup.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hafi d Asrom. Uang
bagi bukanlah segala-galanya. Menurut dia, anggaran untuk Pilkada
sifatnya sangat relatif.

Sedangkan di Bantul Sri Suryawidati atau
lebih dikenal sebagai Ida Samawi menyatakan tidak akan membutuhkan dana
yang besar. Jika menilik kampanye yang dilakukan suaminya lima tahun
lalu, perkiraan dana yang dibutuhkan kemungkinan sama yaitu sekitar Rp1
miliar.

Mengacu dengan pengalaman suaminya dalam pertarungan
memperebutkan kursi nomor satu di Bantul lima tahun lalu. Dengan
banyaknya dukungan yang diberikan oleh masyarakat, suaminya hanya
menghabiskan kurang lebih Rp1 miliar.

Sementara itu, Sulistyana,
Ketua Pandu yang juga digadang-gadang akan mendampingi calon independet
yang diusung lembaganya menjadi Bupati, Sukardiyono mengaku secara
pribadi belum berpikir berapa persiapan anggaran yang dibutuhkan.

“Tapi
jika kita melakukan perhitungan material, saya kira semua dukungan dan
kerelaan kawan-kawan mendukung kita maju mencapai Rp5 miliar. Ini belum
lagi dari saya pribadi, saya pastikan lebih,” ujarnya.

Mahal
Pengamat
politik UGM Arie Sujito mengatakan praktik pragmatisme yang dilakukan
oleh kandidat dalam mencari tunggangan membuat biaya Pilkada menjadi
sangat mahal. Pasalnya, untuk maju lewat parpol, si kandidat harus
menyetor sejumlah dana untuk partai, itu juga belum termasuk untuk
menggerakkan mesin politik partai, mendapatkan restu dari elit politik
dan sebagainya.

“Sebenarnya kalau Pilkada tidak dikotori dengan
pragmatisme partai dan kandidat, sebenarnya cuma dibutuhkan sekitar
Rp300 juta saja pun sudah berani. Namun karena harus mengeluarkan biaya
untuk ini-itu, si kandidat setidaknya harus menganggarkan minimal Rp3
miliar,” ungkap dia.

Menurut dia, krisis politik lokal saat ini
terjadi karena adanya politik uang.

Oleh Endro
Guntoro, Esdras Idialfi ero Ginting & Kukuh Setyono
HARIAN JOGJA

*finroll.com

FLI GUNUNGKIDUL BERHARAP JADWAL PILKADA DITINJAU KEMBALI

28 January 2010

Forum Lintas Iman (FLI) Gunungkidul mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meninjau kembali keputusannya tidak dapat mengundurkan pelaksanaan pemungutan suara pemilu kepala daerah (pilkada) 23 Mei 2010 yang bertepatan dengan hari besar agama.
Gunungkidul, 27/1 (Antara/FINROLL News) - Forum Lintas Iman (FLI) Gunungkidul mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) meninjau kembali keputusannya tidak dapat mengundurkan pelaksanaan pemungutan suara pemilu kepala daerah (pilkada) 23 Mei 2010 yang bertepatan dengan hari besar agama.

"Keputusan KPU Gunungkidul yang menyatakan pemungutahn suara pada 23 Mei 2010 tidak dapat diundur, kami berharap ditinjau ulang, karena hari itu bertepatan dengan hari besar Pentakosta bagi umat kristiani," kata koordinator FLI Gunungkidul Aminudin Azis, Rabu.

FLI Gunungkidul merupakan forum lintas iman yang terdiri perwakilan dari berbagai agama.

Menurut dia, alasan KPU yang menyatakan pengunduran pelaksanaan pemungutan suara akan mempengaruhi tahapan pilkada, tidak cukup sebagai alasan.

"Pengunduran pelaksanaan pemungutan suara pilkada misalnya sehari sebelum 23 Mei 2010, tidak akan mempengaruhi banyak tahapan yang telah disiapkan sebagaimana menjadi kekhawatiran KPU Gunungkidul," katanya.

Sebab, kata dia, yang juga penting dikedepankan adalah rasa hormat menghormati antarpemeluk agama yang tidak akan berdampak pada penambahan lebih dari 1.000 pemilih di Gunungkidul.

Ia mengatakan dengan tetap melaksanakan pemungutan suara pilkada pada hari yang bersamaan dengan hari besar umat Kristen Protestan dan Katolik itu, justru dikhawatirkan berdampak berkurangnya minat pemilih untuk menggunakan hak suaranya.

"Sebab, perayaan hari besar keagamaan tersebut waktunya juga tidak sama antara umat Kristen Protestan dan Katolik, karena masing-masing memiliki jam dan tata cara sendiri," katanya.

FLI meyakini pengunduran pelaksanaan pemungutan suara pilkada sifatnya kompromis dan sangat teknis, yang tidak akan berdampak luas, apalagi sampai menyebabkan gagalnya pelaksanaan pilkada.

"Terlebih bagi umat Kristen maupun Katolik yang kemungkinan juga menjadi saksi pasangan calon bupati dan wakil bupati, petugas KPPS (Kelompok Petugas Pemungutan Suara), PPS (Panitia Pemungutan Suara), PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), bahkan pengawas pilkada, sehingga bisa menyebabkan kinerja mereka tidak optimal," katanya.

Aminudin mengatakan sehubungan dengan keputusan KPU Gunungkidul yang tetap akan menggelar pemungutan suara pilkada pada 23 Mei 2010, FLI akan segera bertemu dengan sejumlah pihak, baik Majelis Gereja Kristen maupun Katolik di kabupaten ini.

"Kami akan mengadakan pertemuan dengan para pemuka agama tersebut untuk mencari jalan keluar terbaik, dan mudah-mudahan KPU tidak terlalu kaku, sehingga bersedia mencabut keputusan tersebut," katanya.

*disalin dari http://www.sumpenoputro.com/

Jadwal Pilkada Gunungkidul 23 Mei 2010
February 11, 2010


Pemilihan Kepala Daerah (Bupati) PILKADA Gunungkidul rencananya akan digelar pada 23 Mei 2010, tata cara serta tahapan pemilihan bupati telah disosialisasikan kepada masyarakat. (Info web Pemda GK). Sosialisasi dilakukan oleh KPUD Gunungkidul.

Alamat Kantor KPUD Gunungkidul berada Jl. Lingkar Utara Piyaman, Wonosari, Telp. 0274-391210 /Faks. 0274-391210. Email gunungkidul [at] kpud-diyprov.go.id. Website http://gunungkidul.kpud-diyprov.go.id [UNDER MAINTENACE]

Sementara untuk Anggota KPU Kabupaten Gunungkidul Masa Bakti 2008 – 2013

* Drs. Sukimin, MM sebagai ketua merangkap anggota
* Is Sumarsono, SH sebagai anggota
* HM. Sukamto sebagai anggota
* Moh. Zaenuri Ikhsan sebagai anggota
* H. Paimin Adji, S.IP sebagai anggota

Info : http://kpud-diyprov.go.id

Aq milih Boss e Maju Lancar ae..
Pak SUTRIS
Ben entuk diskon nek meh nang Jakarta..

Ayo DEMOKRAT!!!..
Segera berkoalisi dengan partai lain!.. :l0(())((:

.... Akhirnya PKS berkoalisi dengan PAN untuk mengusung Prof Dr Ir H Sumpeno Putro MSc dan Hj Badingah Donosaroyo SSos Dalam Pilkada GK 2010

Tetep Pak Sutris Jagoku..

*kompas.com


KPU Gunung Kidul Ubah Tahapan Pilkada
Senin, 18 Januari 2010 | 18:15 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Gunung Kidul berketetapan mengubah tahapan Pilkada untuk menyesuaikan dengan peraturan KPU yang baru. Perubahan tahapan Pilkada ini akan segera disosialisasikan oleh KPU kepada masyarakat. Meskipun tahapan Pilkada mengalami perubahan, jadwal pencoblosan tetap akan digelar sesuai jadwal semula yaitu 23 Mei 2010.

Perubahan dalam tahapan Pilkada tersebut antara lain adalah pada tahapan pemutakhiran data hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Anggota KPU Gunung Kidul Zaenuri Ikhsan, pemutakhiran data pemilih akan dilaksanakan dari 6 Januari hingga 5 Februari yang dilanjutkan dengan pengesahan Daftar Pemilih Sementara (DPS) oleh PPS dan pengumuman perbaikan dari 5 Februari hingga 25 Februari.

Selanjutnya, koreksi dan perbaikan DPS akan digelar hingga 17 Maret sebelum penetapan DPT oleh PPS pada 18 Maret. Penetapan rekap DPT oleh KPU Gunung Kidul akan dilaksanakan pada 21-23 Maret setelah rampungnya rekapitulasi DPT oleh PPK. Keputusan perubahan tahapan Pilkada tersebut dilakukan oleh KPU Gunung Kidul setelah menggelar rapat pemantapan perubahan tahapan Pilkada, Senin (18/1/2010).

Tahapan pencalonan juga ikut berubah. Penyerahan dukungan perorangan paling lambat 1 Februari dan akan dilanjutkan verifikasi faktual oleh PPS, PPK, dan KPU Gunung Kidul hingga 23 Februari. Penetapan dan penentuan nomor urut calon dilaksanakan pada 23-24 Maret.

Meskipun KPU Gunung Kidul telah menyediakan blanko isian dukungan bagi calon perseorangan, belum ada kandidat yang mengambil blanko untuk diperbanyak. Calon independen Wahyu Wijanarko berencana akan mengambil blanko sekaligus sosialisasi pencalonan dirinya pada Selasa (19/1/2010) di kantor KPU Gunung Kidul.

Calon bupati independen lainnya Pramana memilih mengundurkan diri setelah sebelumnya sempat mengumumkan diri akan mengambil jalur calon perseorangan. Calon perseorangan di Gunung Kidul harus memperoleh dukungan minimal 4 persen dari jumlah penduduk atau 30.350 jiwa. ”Pramana merasa dukungan masih terlalu minim sehingga mengundurkan diri,” ujar tim sukses Pramana, Dadang Iskandar.

Quote :

Calon bupati independen lainnya Pramana memilih mengundurkan diri setelah sebelumnya sempat mengumumkan diri akan mengambil jalur calon perseorangan. Calon perseorangan di Gunung Kidul harus memperoleh dukungan minimal 4 persen dari jumlah penduduk atau 30.350 jiwa. ”Pramana merasa dukungan masih terlalu minim sehingga mengundurkan diri,” ujar tim sukses Pramana, Dadang Iskandar.

Parah, Menyerah sebelum berperang..
Calon pemimpin koq mentalnya kaya geto.. :|

*disalin dari http://www.sumpenoputro.com/

Cabup Gunungkidul 2010 sudah muncul di facebook


Calon bupati Gunungkidul (GK) sudah muncul di facebook, ini digelar oleh para pendukung calon bupati GK. Terlihat belum ada pengumuman resmi diweb KPU DIY atau KPU GK. Namun sudah diberitakan di harian Jogja bahwa ada 4 pasang calon Bupati GK yang sudah mengabil formulir. Keempat pasang calon bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabub) itu telah mengabil formulir :

1. Pasangan Sumpeno Putro-Badingah melalui Anwarudin selaku tim sukses SB Makmur (PKS akan berkoalisi dengan PAN).
2. Pasangan Sutrisno-Slamet yang diambil oleh Maryanto dan Nurasyid dari koalisi Partai Demokrat-Golkar.
3. Pasangan Yanto-Ngadiyono diambil oleh tim sukses koalisi parpol PKPB, PBB dan Gerindra.
4. Pasangan Suharto – Arif Gunadi, Cabup incumbent Suharto yang mengambil sendiri formulir dengan diantar CB Supriyanto dan sejumlah fungsionaris PDIP.

Dua bentuk dukungan yang saat ini muncul adalah :

* DUKUNG untuk SUMPENO PUTRO MENJADI BUPATI GUNUNGKIDUL 2010-2015
* DUKUNG untuk SUHARTO – ARIF GUNADI BUPATI WAKIL BUPATI GUNUNGKIDUL 2010-2015

Dukungan yang lain dimungkinkan akan segera menyusul. Informasi ini juga merevisi berita sebelumnya yang diduga Sumpeno Putro akan bersama Benyamin Sudarmadi untuk maju Pilkada.

Info : harianjogja.com, seputar-indonesia.com

Calon bupati Gunungkidul (GK) yang dari perseorangan ( Independen ) mana Kok gak da kabar sampai sekarang

*disalin dari Harian Jogja.com

SB Makmur daftarkan diri ke KPU GK

Sabtu, 27 Februari 2010 16:21:43


WONOSARI: Pasangan bakal calon (Balon) peserta Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Sumpeno-Badingah (SB Makmur) mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan umum (KPU) Gunungkidul, Sabtu (27/2) siang tadi, dengan didampingi sejumlah pengurus dari dua partai politik (Parpol) pendukungnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Mewakili SB Makmur, Sutata dari PAN, dihadapan lima anggota KPU Gunungkidul, mengatakan seluruh berkas pendaftaran yang disyaratkan sudah dipenuhi oleh pasangan SB Makmur.

Adapun, pasangan tersebut bersedia melengkapi berkas persyaratan yang dianggap KPU masih belum disertakan.

"Dengan menunjuk satu orang di tim sukses sebagai penghubung antara SB Makmur dan KPU, kami akan melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi. Kami masih punya waktu tiga hari untuk dapat melengkapinya,” ungkap Sutata.

Ditemui usai pendaftaran, Sukimin, Ketua KPU Gunungkidul, mengatakan ada beberapa persyaratan yang masih perlu dilengkapi oleh SB Makmur, salah satunya pernyataan kesediaan untuk mengumumkan kekayaan pada publik.

"Dari penelitian sementara, surat pernyataan itu belum ada dalam berkas pendaftaran yang mereka [SB Makmur] berikan tadi. Nanti kami akan teliti lagi kelengkapan persyaratannya dan besok akan kami koordinasikan dengan penghubung,” ungkapnya.

Dengan pendaftaran yang dilakukan SB Makmur, sampai pukul 15.30 ini, KPU baru menerima pendaftaran dari dua orang pasangan Balon peserta Pilkada. Selain SB Makmur, yang sudah
mendaftar adalah pasangan Balon Yanto-Ngadiyono.(Harian
Jogja/Galih Eko Kurniawan)

kok ra ono sing independen yo.?

*disalin dari harian jogja.com

HARIAN JOGJA | WONOSARI: Konvoi mengiringi pendaftaran pasangan bakal calon (Balon) peserta Pemilu Kepala Daerah (Pilkada), Sutrisno-Slamet, Senin (1/3). Konvoi yang diikuti sekitar 100 tukang becak se-Wonosari tersebut dimulai dari depan rumah Sutrisno sampai halaman kantor Komisi Pemilihan Umum.

Banyaknya peserta konvoi membuat Kepolisian Resort (Polres) Gunungkidul menerjunkan sebuah mobil patroli sebagai pembuka jalan. Sejumlah polisi pun diterjunkan di titik-titik strategis untuk mengatasi kemacetan.

Panjangnya konvoi membuat lalu lintas di Perempatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari macet. Insiden kecil pun sempat terjadi ketika antar becak saling bersinggungan akibat sempitnya jalan.

Dalam pendaftarannya, pasangan Sutrisno-Slamet didampingi sejumlah pengurus Partai Demokrat, Partai Golkar dan gabungan beberapa partai politik (Parpol) pendukung pasangan tersebut.

Sementara, dua kandidat pasangan Balon peserta Pilkada lainnya, Suharto-Arief Gunadi dan Dalil-Hartini, siang ini sekitar pukul 13.00 dikabarkan akan mendaftarkan diri ke KPU.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

*disalinb dari harian jogja.com


Sejumlah Kades rangkap tim sukses

Sabtu, 20 Februari 2010 11:03:25

20100220110325_pilkada.JPG

WONOSARI: Paguyuban kepala desa Semar Kabupaten Gunungkidul menyatakan tetap pada sikapnya netral pada helatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Gunungkidul.

Meski terdapat beberapa Kades terlihat aktif menjadi bagian tim sukses untuk beberapa calon kandidat kepala daerah, Semar tak bisa mengingatkan keterlibatan dalam kegiatan politik tersebut.

“Terus terang saya tidak bisa mengingatkan meskipun secara organisasi. Kami hanya menegaskan keterlibatan oknum Kades itu bersifat pribadi tidak mewakili organisasi Semar,” kata Suparno ketua Semar Gunungkidul kepada Harian Jogja, Jumat (12/2).

Ada alasan kuat Semar tidak bisa mengingatkan sejumlah anggotanya terlibat politik kegiatan penggalangan massa yang sudah berjalan.

Terlebih lagi, ia merasa ragu dengan netralitas PNS di lingkungan Pemkab Gunungkidul saat ini.

“Lha gimana lagi, banyak PNS kan juga sudah terlihat sudah sangat tidak netral. Bisa-bisa kami malah di-kick balik kalau mau mengingatkan,” terang Suparno.

Paguyuban Semar memang sudah dua kali melakukan pertemuan. Hasilnya tetap berkeputusau untuk menjaga netralitas organisasi Kades ditengah suhu politik yang kian memanas antar pasangan calon bupati dalam Pilkada Gunungkidul 2010 ini.

“Ya biarlah mereka yang tidak netral. Yang penting kami dan beberapa teman lain masih setia pada keputusan Semar,” kata Suparno enggan menyebutkan nama-nama Kades yang terlibat jadi tim suskes.

Suparno menegaskan secara aturan memang harus netral bukan berarti apatis.

“Kami tetap mengamati setiap perkembangan politik Pilkada ini. Hanya saja siapa yang pantas didukung tidak bisa kami sebutkan. Secara pribadi kami belum menemukan adanya keberpihakan dari calon terhadap program-program desa dan warga secara nyata,” tegas Suparno yang berharap berharap calon bukan hanya bermain jargon, tapi benarbenar dibuktikan nyata.

Oleh Endro Guntoro
HARIAN JOGJA

*disalin dari http://sumpenoputro.com


Tahapan Pilkada Gunungkidul 2010



Tahapan Pemilihan Bupati Gunungkidul (GK) 2010-2015. Berdasarkan informasi KPUD Gunungkidul yang kami peroleh dari web PemKab GK. Tahapan dalam proses Pilkada Gunungkidul secara umum yaitu :

* 22 Februari – 1 Maret 2010 masa pendaftaran pasangan calon Bupati.
* 2 – 22 Maret KPUD memeriksa berkas-berkas persyaratan yang diserahkan empat
pasangan yang mendaftar. Verifikasi faktual dilakukan pada semua parpol yang
dokumennya sudah ada di KPUD saat mengambil formulir pendaftaran pasangan
bacabup-bacawabup.
* 23-24 Maret 2010 Penetapan dan penentuan nomor urut calon Pasangan calon
Bupati-wakil Bupati
* 23 Mei 2010 Pencoblosan Pilkada langsung.

KPUD melakukan verifikasi bersama tim yang terdiri dari perwakilan pihak terkait, beberpa Instasi yang terlibat dalam Proses Pilkada 2010 ini antara lain :

* Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
* Kesbangpolinmas
* Kepolisian (polres Gunungkidul)
* Departemen Agama
* Pengadilan Negeri Wonosari
* RSUD Wonosari
* Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bagi pasangan yang sudah didaftarkan ke KPUD tidak ada lagi kesempatan mengubah pasangan untuk maju. Adapun pasangan calon yang mendaftar antara lain : Yanto – Ngadiyono, Suharto – Arif Gunadi, Sumpeno – Badingah, dan Sutrisno – Slamet. Disampaikan oleh ketua KPUD Gunungkidul Sukimin yang dirangkum dari web Pemkab GK.

*disalin dari http://sumpenoputro.com

KPUD Gunungkidul – Webnya belum Online?


Tiga daerah di DIY akan menyelenggarakan Pilkada di 2010 ini yaitu : Gunungkidul, Sleman dan Bantul. Namun sepertinya tidak terlihat web KPU di update dengan informasi terbaru. Ketika ini ditulis (06 maret 2010), pada web KPU DIY terlihat informasi terakhir diupdate pada 01/06/2009 (11:47) dengan berita “Nomor Urut Capres-Cawapres Resmi Ditetapkan“. Berdasarkan riset sederhana di Google, masyarakat banyak yang berharap mendapatkan informasi update dari KPUD tentang Pemilu Kepala Daerah 2010. Namun mungkin akan banyak yang kecewa karena web KPU yang diinginkan tidak update dengan info terbaru.

Apalagi Website subdomain KPUD di DIY yang menurut web KPU DIY untuk kabupaten dan Kota beralamat di :

* http://kota.kpud-diyprov.go.id/
* http://sleman.kpud-diyprov.go.id
* http://bantul.kpud-diyprov.go.id
* http://kulonprogo.kpud-diyprov.go.id
* http://gunungkidul.kpud-diyprov.go.id

“Not Found. The requested URL / was not found on this server. Apache Server at kota.kpud-diyprov.go.id Port 80″

Tidak bisa diakses, dan menurut saya sepertinya belum pernah Online/dibuat? Benar atau tidaknya saya kurang tahu denbgan pasti. Saya mencoba mengkonformasi ke Email KPU DIY yang tertera di web KPU DIY namun tidak/belum ada respon. Sudah saatnya KPUD berubah menjadi media informasi yang utama, apalagi masyarakat sudah “melek IT” tentunya.

Apakah terkendala dengan SDM? Maaf kalau tulisan ini kurang enak didengar, hanya sebagai masukan saja supaya lebih baik lagi. Saya rasa mengelola web tidak lah susah, tinggal kemauan dan keinginan untuk maju. :) . Informasi Jadwal Pilkada Lengkap seluruh Indonesia tahun 2010 bisa diambil di web KPU. (imam – pengamat TI)

Sopo wae sing dadi Bupati sing penting iso mensejahterakan kehidupan masyarakat GK...

Yo wis idem wae tapi yang belum menampilkan PROFILE calon tolong yang tahu di tampilkan di sini biar tahu mau di bawa kemana GK...mana tim sukses masing2 calon

Monggo dilanjut infonya ....

*disalin dari harian JogloSemar

Ribuan Linmas Siap Amankan Pilkada

GUNUNGKIDUL (Joglosemar): Badan Kesatuan Bangsa Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Gunungkidul menyiapkan 5.216 petugas perlindungan masyarakat (Linmas) untuk bersiaga menjaga keamanan pemilu kepala daerah (Pilkada).
”Kami menyiagakan ribuan Linmas tersebut untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat berlangsungnya Pilkada Gunungkidul 23 Mei mendatang,” kata Budiharjo, Sekretaris Badan Kesbangpolinmas di Wonosari, Jumat (27/11).
Ia mengatakan para anggota Linmas tersebut akan disiagakan sejak mulai kampanye Pilkada hingga pencoblosan dan penghitungan suara. ”Pelaksanaan Pilkada Gunungkidul masih beberapa bulan ke depan, namun para petugas tersebut akan disiagakan dan mendapat pelatihan pengamanan,” katanya.
Untuk mengoptimalkan fungsi Linmas di lapangan, kata Budi Badan Kesbangpolinmas akan memberikan fasilitas fisik maupun teknis. Fasilitas fisik meliputi pemberian seragam Linmas lengkap dengan pentungan, sedangkan fasilitas teknis berkaitan dengan ketentuan dan peraturan Pilkada.
”Pelatihan yang diberikan hanya berupa penyegaran, karena sebagian besar anggota Linmas ini adalah mereka yang sudah pernah bertugas dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden yang lalu,” katanya.
Ia mengatakan peranan Linmas diperlukan untuk mengawal tahapan Pilkada, terutama untuk pengamanan kampanye dan penyelenggaraan pemungutan suara. (ant)

Seragam e nek iso sing apik, jow sing ijo2, samar kari wit2an..

Yaw nek iso jow digawani pentungan, hawong es duwe dewe2 koq, malah medeni pentungan e sing asli..

*KOMPAS.COM

Pemilih Pilkada Gunung Kidul 582.501 Orang
Selasa, 23 Maret 2010

WONOSARI, KOMPAS.com - KPU Gunung Kidul menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada di wilayahnya, yakni sebanyak 582.501 pemilih. Angka ini itu lebih banyak dibandingkan saat Pemilu Legislatif maupun Pilpres, yang hanya 580.180 pemilih.

"Menyesuaikan jumlah TPS pun bertambah, menjadi 1.888 TPS dari sebelumya yang hanya 1.885 TPS. Satu TPS maksimal untuk 600 pemilih," kata Sukimin, Ketua KPU Gunung Kidul, Selasa (23/3/2010).

KPU Gunung Kidul baru melakukan pengundian dan penetapan nomor urut bagi empat pasangan calon, pada Rabu (24/3/2010) di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari.

1 Peleton polisi amankan pengundian pilkada GK

Rabu, 24 Maret 2010 10:16:52
*HARIAN JOGJA.COM



20100324101652_PILKADA_2010.JPG

WONOSARI: Kepala Bagian Operasional Polres Gunungkidul Komisaris Polisi Bejo WTP mengatakan pihaknya menerjunkan satu peleton polisi untuk mengawal pelaksanaan pengundian nomor urut calon peserta pilkada.

Berdasarkan jadwal, pagi ini sekitar pukul 09.00 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul akan menggelar pengundian nomor urut calon peserta pilkada di Bangsal Sewokoprojo.

"Kami [Polres] rasa satu peleton cukup untuk mengawal pelaksanaan pengundian karena personil cadangan nantinya kami siapkan di markas. Kami tinggal kerahkan mereka apabila ada kemungkinan terburuk,” ungkap Bejo disela persiapan pelaksanaan.(Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)