JADIKAN INTERNET SEBAGAI SARANA MENCARI ILMU PENGETAHUAN
BUKAN SARANA ISENG BELAKA DAN PENYEBARAN PORNOGRAFI
Peneliti menemukan, anak-anak yang sudah terkena asap rokok ketika berusia 2 bulan, 28 % mempunyai antibodi terhadap penyebab alergi udara dalam ruangan
Hidayatullah.com--Anak-anak dibawah umur yang terkena asap rokok, sangat mungkin terkena alergi tertentu, demikian sebuah penelitian baru menyimpulkan
Para ahli telah mengetahui bahwa orang yang berdekatan dengan asap rokok tetapi bukan perokok (perokok pasif), baik sebelum kelahiran maupun yang baru dilahirkan dapat meningkatkan resiko berkembangnya gejala asma. Tetapi bukti-bukti mengenai alergi secara umum telah tercampur aduk.
Dalam studi yang dilakukan para peneliti Swedia menemukan bahwa anak usia 4 tahun yang sudah terkena dampak orang tua perokok, selama masa-masa pertumbuhan awalnya terkena resiko alergi lebih besar terhadap penyebab alergi yang berada dalam rumah seperti tungau yang lembut dan tungau kucing. Mereka juga beresiko lebih besar terhadap alergi makanan.
Ini mungkin perokok pasif memicu peradangan di lapisan saluran pernafasan anak-anak, yang membuat mereka semakin peka terhadap bahan pemicu alergi, demikian menurut kesimpulan para peneliti yang dipimpin Dr. Eva Lannero dari Institut Karolinska di Stockholm.
Dia dan koleganya melaporkan penemuannya ini di dalam jurnal kesehatan
Thorax belum lama ini.
Studinya meliputi lebih dari 4.000 keluarga yang melahirkan bayinya antara tahun 1994 dan 1996. Para orang tua ditanya apakah mereka merokok ketika anak-anaknya berusia 2 bulan, 1 tahun atau 2 tahun. Pada umur 4 tahun, anak-anak itu di test darahnya untuk seputar penyebab alergi pada umumnya, seperti tungau kucing, tungau yang lebih lembut lainnya, dan jamur, juga makanan seperti susu, telur, dan gandum.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang sudah terkena asap rokok ketika berusia 2 bulan, 28 % sepertinya mempunyai antibodi terhadap penyebab alergi udara dalam ruangan ataupun makanan penyebab alergi.
Secara khusus, kepastian bahwa mereka telah menjadi peka terhadap tungau kucing adalah dua kali lipat dari mereka yang tidak berada di lingkungan perokok pasif pada usia 2 bulan. Dan mereka hampir 50% sepertinya mempunyai antibodi terhadap makanan penyebab alergi.
Temuan-temuan ini, menurut tim tersebut, mendukung teori bahwa kerusakan awal pada membran selaput lendir lapisan saluran pernapasan ada kemungkinan membuat anak-anak semakin peka terhadap penyebab alergi.
Penelitian ini juga belum memberikan alasan lain kepada para orang tua agar menjauhkan anak-anaknya dari lingkungan perokok pasif. [
tr/rtr/er/www.hidayatullah.com]