sumber: dakwatuna.com
Melbourne, Pria perokok mungkin merasa bahagia saat kumpul dengan teman-temannya, namun tidak dengan pasangannya di ranjang. Berdasarkan studi di Australia, pria yang merokok berisiko empat kali lebih sulit mencapai orgasme dibanding pria yang tidak merokok.
Hasil studi menunjukkan bahwa masalah seksual pada pria yang sering muncul ada dua jenis, yaitu tidak bisa mencapai klimaks dan terlalu cepat terangsang (ejakulasi dini). Namun masalah yang banyak dialami pria perokok adalah kesulitan mencapai klimaks atau orgasme.
Peneliti dari University of Melbourne Research Center in Sex, Health and Society menyebutkan bahwa pria yang sering merokok rata-rata mengalami ejakulasi dini hingga tiga kali lebih tinggi dibanding pria yang tidak merokok. Sementara itu, mereka yang sulit mencapai klimaks atau orgasme jauh lebih besar yaitu empat kali lipat.
“Jika sudah begitu, pria perlu pengobatan medis untuk memperlambat orgasme dan atau mencapai orgasme,” ujar Anthony Smith, seorang profesor di Universitas tersebut seperti dikutip dari LimeLife, Selasa (20/10/2009).
Selain itu, gangguan seksual pada pria meliputi gangguan libido dan ereksi. Gangguan disfungsi ereksi (DE) dan kesulitan mencapai orgasme adalah yang paling banyak terjadi pada perokok.
Cara pengobatan yang kini lazim dipakai adalah, pertama-tama menghentikan kebiasaan merokok. Kemudian dicoba dengan arterialisasi atau semacam bedah by-pass dengan menambah pembuluh darah baru pada penis yang diambil dari pembuluh darah pada bagian lain tubuh. Namun keberhasilan dari pengobatan ini tidak bisa mencapai 100 persen.
Tidak hanya gangguan fungsi seksual, seseorang yang merokok pun kualitas spermanya akan berkurang. Seorang yang merokok selama bertahun-tahun akan tercemar darahnya oleh nikotin yang melalui pembuluh darah akan dibawa ke seluruh tubuh, termasuk ke organ reproduksi.
Racun nikotin akan berpengaruh terhadap spermatogenesis atau proses pembelahan sperma para pria. Padahal pembelahan itu sangat kompleks, yang kemudian bisa menjadi gen dari si pemilik sperma. Jadi bila terjadi kegagalan pada proses spermatogenesis tersebut, pria bisa menurunkan gen cacat pada anaknya kelak.
Rokok bagaikan pabrik bahan kimia yang memiliki senyawa beracun diantaranya CO, nitrogen oksida, sianida, hidrogen, amonia, asetilen, benzaldehida, benzena, metanol, yang semuanya bisa mengganggu kesehatan, termasuk organ reproduksi. Jadi para pria, sebaiknya hentikan merokok dari sekarang jika ingin mulus melakukan seks di ranjang. (detik)