anak adalah anugrah terindah dalam sebuah rumah tangga, kehadirannya menjadi sebuah pewarna hidup yang mampu menghadirkan spirit ( kekuatan ) atau motifasi bagi orang tuanya.
suka duka mengurus anak menjadi seni tersendiri bagi orangtua, yang di dalamnya terdapat seribu suka dan duka. dan dalam prosoes mengurus anak inilah di butuhkan skill yang memadahi dari kedua orang tua, orang tua selayaknya menjadi satu team yang saling bekerja sama, dan memiliki peran inti dalam menjalankan tugas masing masing.
dalam perjalanan mengurus anak, orang tua terkadang melakukan yang di sebut Kekerasan pada anak atau dalam istilah psikologi di sebut Bullying.
pada dasarnya kekerasan pada anak ini di bagi menjaddi dua yaitu:
kekerasan yang bersifat fisik (fisiologis)
adalah memberi suatu rangkaian kekerasan fisik yang akan mempengaruhi fisik anak itu sendiri.
seperti memukul, menjewer, menedang dengan kata lain memberi hukuman fisik yang tidak sesuai dengan proporsinya (berlebih), memberi hukuman yang tidak mengandung nilai edukatif, yang merusak fisik si anak dan berpotersi memperngaruhi kejiwaannya pula.
kekerasan yang bersifat non fisik (psikis)
adalah melakukan tekanan-tekanan kepada jiwa anak, sehingga mempengaruhi jiwa anak itu sendiri. seperti mamarahi anak dengan kata-kata kasar dan atau kata-kata kotor, mengajrkan anak berbohong, membongi anak dal msih banyak lagi.
dalam hal kekerasan pada anak ini yang memprihatinkan adalah orang tua tidak tahu bahwa perlakuannya kepada ananknya adalah bagian dari BUllying, dan tidak tahu juga efek negatif yang akan timbul jika kekerasan pada aanak ini terjadi.
sebuah renungan bagi para orang tua untuk mempelajari teknik mendidik anank secara kewabenar, adalah jiban bagi para orang tua mendidik anaknya dengan bijaksana, adil dan profesional. anak adalah aset yang tak ternilai harganya, penyambung mata rantai hidup kita. selayaknyalah kita besarkan dia dengan benar, memberinya makan yang halal, mendidik dia dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai sosial, nilai-nilai ilmu pengetahuan agar si anak memiliki kecerdasan iptek. kepekaan sosial sekaligus cerdas dalam spirituanya.
semoga bermanfaat