Wiyadi menunjukkan tanah rumah yang retak. Foto: Dedy EW WONOSARI (KRjogja.com) - Hujan deras yang mengguyur Gunungkidul menyebabkan bukit Ngepoh sepanjang 300 meter di Semin retak dan mengancam pemukiman warga. Bahkan lantai tanah dua rumah milik Wiyadi penduduk Rt 03 Rw 17 Ngepoh retak dan ambles, sehingga tiga jiwa mesti diungsikan.
Wiyadi korban rumah rusak mengatakan, munculnya retakan di dalam rumah dan bukit diawali suara gemuruh seperti gempa. Bahkan ia sempat tertimpa dinding rumahnya yang pecah akibat getaran yang begitu kuat. Begitu terbangun dari tidur, Wiyadi bersama keluarganya langsung keluar rumah sebab takut jika rumah tiba-tiba ambruk.
“Untunglah hanya retak dan bangunan masih tetap berdiri sebab jika bukit longsor tentu bisa menimbun rumah,” ucapnya, rabu (22/2). Peristiwa longsor juga menimpa mengancam rumah milik Giyanto dan Sumadi yang berada di Rt 05 Ngepoh, Pundungsari. Karena longsoran tanah nyaris menimpa dua rumah terebut.
Ketua Rt 05 Ngepoh Wagito menuturkan, kedua rumah memang tak mengalami kerusakan tetapi terancam dengan kejadian longsoran tanah. Jika nantinya kembali turun hujan dalam waktu yang lama bisa juga menimpa rumah warga.
Sementara personil TNI, Polri, SAR, BPBD dan masyarakat juga telah mengevakuasi barang-barang milik Wiyadi untuk dibawa ke tempat yang lebih aman. Rencananya rumah yang sudah tak layak huni tersebut tidak akan digunakan untuk tempat tinggal lagi dan dipindah ke tempat lain.
“Saat ini warga bergotong-royong mengevakuasi barang-barang yang bisa dibawa pindah ke tempat lain,” tambah Danramil Semin Kapten Inf Suyitno.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gunungkidul Budiharjo SH MH menuturkan, saat ini petugas masih melakukan pendataan akan kerusakan rumah akibat bencana longsor. Tim masih bekerja untuk mendata kerusakan, sehingga bisa diambil langkah-langkah penanganan.
“Termasuk menerjunkan relawan untuk membantu memperbaiki rumah warga yang rusak,” jelasnya. (Ded)
Sumber