Washington
- Tahun depan, enam juta orang akan mati karena tembakau. Mulai dari
kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru dan penyakit lainnya,
menurut pernyataan ahli kanker global melalui laporannya Selasa lalu.
Tobacco
Atlas dari the World Lung Foundation dan the American Cancer Society
memperkirakan bahwa akibat penggunaan tembakau menyebabkan biaya
ekonomi global sebesar 500 juta dolar pertahun untuk biaya medis,
menurunnya produktifitas dan kerugian lingkungan.
Biaya total
untuk masalah tembakau ini telah mengurangi kekayaan nasional dalam hal
produk domestik bruto (PDB) sebanyak 3,6 persen, menurut laporan
tersebut.
Pekan lalu, Pusat Pelayanan Makanan dan Obat-Obatan
Amerika meresmikan pusat pengawasan tembakau untuk mengawasi rokok dan
produk-produk terkait lainnya. Setelah mendapatkan wewenang dari
Kongres pada Juni lalu, pada Selasa ini dibentuklah komite penasihat
untuk membantu memandu pusat pengawasan tembakau tersebut.
Dikatakan,
selama empat dekade ini, tingkat merokok telah menurun di negara-negara
kaya seperti Amerika Serikat, Inggris Raya dan Jepang, sementara itu
peningkatan malah terjadi di negara-negara berkembang, menurut
penelitian organisasi nirlaba dan organisasi advokasi.
Beberapa temuan lain dalam laporan tersebut tersedia di laman situs www.tobaccoatlas.org:
Diantaranya
- 1 milyar perokok pria adalaj 35 persen pria di negara-negara kaya dan 50 persen di negara-negara berkembang.
-
Sekitar 250 juta wanita, sehari-hari adalah perokok - 22 persen adalah
wanita di negara-negara maju dan 9 persen di negara-negara berkembang.
- Tingkat perokok di kalangan wanita stabil atau meningkat di beberapa daerah selatan, pusat dan timur negara-negara Eropa.
-
Resiko kematian akibat kanker paru-paru lebih tinggi 23 kali bagi pria
perokok daripada wanita perokok yang hanya beresiko 13 kali lebih
tinggi.
- Tembakau membunuh sepertiga hingga setengah dari
mereka yang merokok. Mereka yang merokok rata-rata lebih cepat mati 15
tahun lebih awal daripada yang tidak merokok.
- Hampir 60 persen, pria di China adalah perokok. Dan China adalah konsumen rokok dengan sebesar 37 persen di dunia.
- 50 juta anak-anak di China, kebanyakan mati dan akan mati sebelum waktunya dari penyakit yang berhubungan dengan tembakau.
- Penggunaan tembakau akhirnya telah membunuh 250 juta orang saat ini, kebanyakan adalah remaja dan anak-anak.
- Hampir seperempat dari remaja yang merokok mencoba rokok pertamanya pada usia sebelum 18 tahun.
- 200.000 pekerja meninggal tiap tahun akibat asap rokok.
"100
juta orang terbunuh oleh tembakau pada abad ke 20 ini. Kecuali
dilakukan langkahj-langkah efektif untuk mencegah para pemuda dari
rokok dan usaha untuk membantu para perokok berhenti, maka tembakau
akan membunuh 1 miliar orang pada abad 21 ini", prediksi laporan
tersebut.
Sejauh ini China memimpin dunia dalah produksi
rokok, diikuti oleh Amerika, Rusia dan Jepang. Pembuat rokok yang
diperdagangkan secara umum termasuk adalah Altria Group Inc's Philip
Morris unit, Reynolds American Inc's R.J. Reynolds Tobacco dan
Lorillard Inc's Lorillard Tobacco Co, mereka adalah merek-merek rokok
terbesar dan ternama di dunia.
sumber :muslimdaily.net