Jan apik tenan ki mas....Gaplek ki..sedilit maneh kan panen gaplek yo.
Nek aku mendingan gaplek sing urung di olah kuwi, di tampung disik ning Lumbung Desa (Dusun).
Terus biaya untuk membeli gaplek mau dari Kas Desa/Dusun, dengan cara seperti ini Swasembada pangan di Desa akan semakin baik.
Sehingga cara tersebut apabila sudah di tampung, maka pemerintah Desa/Dusun terlibat untuk memasarkannya (tapi jangan untuk kepentingan pribadi lho ini).
Pemdes/pemdus kemudian bekerja sama dengan kita memasarkan gaplek tersebut, adapun cara pemasarannya kita buat saling bekerjasama melalui media elektronik (internet & HP) dan mulut ke mulut.
Terus jalan kedua:
Alangkah baiknya jika gaplek/singkog kita olah menjadi bahan baku tepung:
Dari tepung ini kan kita bisa buat bikin bahan makanan yang banyak: roti, kerupuk, cemplon, masih banyak deh kayaknya....dan ini kita bisa jual ke warung2.
Dan tentunya ini membutuhkan proses, tapi klo bahan baku ada yang menampung bahan baku tersebut saya rasa petani Gk akan sedikit lega dan tak akan terbebani.
Mungkin itu saja ide saya, sebenarnya ini masalah lama.
Lebih lanjutkan bagaimana dari kita sendiri terjun langsung dan menangani problematika tersebut???
Dan kita buat mulai dari desa mana dulu, yang penting kita bisa membantu sedikit walaupun tidak besar....
Mari atur waktu dan tanggalnya.......