Gb .Bak Dilihat dari depan
Daun kering di lingkungan kita sangat banyak apalagi di daerah-daerah Gunungkidul yang banyak pohon jatinya .Bila musim kemarau seluruh daunnya akan berjatuahan dan berserakan.Saat ini masih banyak yang belum dimanfaatkan dengan baik ,kebanyakan masih dibakar sehingga selain menambah panas bumi juga rabuk abunya sangat kecil.
Diperlukan sosialisasi untuk memanfaatkan daun kering tersebut menjadi pupuk organik atau kompos.
salah satu alat untuk membuat pupuk organik adalah bak seperti gambar di atas.Bak dibuat dari batu bata yang diplester dan dibawah bagian dalam diberi jeruji besi untuk penahan sampah kering serta saringan sampah yang sudah menjadi pupuk.Ukuran bak disesuaikan dengan kondisi dan situasi baik ekonomi maupun luas lahan yang ada.
Gb. Rangka Besi di Bagian Dalam"
Gb. Jeruji Besi di Bagian Dalam
Di atas bak diberi tutup bisa dari seng maupun papan yang lain.Bila sudah jadi sampah-sampah tinggal dimasukkan kemudian diberi campuran lethong sapi atau blenderan kulit nanas ,serta disiram dengan air. Maka dalam jangka waktu tertentu bagian bawah yang bersentuhan dengan jeruji besi akan menjadi pupuk organik dan jatuh ke rongga bawah bak, tinggal kita ,mengambilnya untuk dipergunakan sesuai keperluan kita.
Gb. Bak Dilihat dari Samping
Dengan cara ini maka akan dapat banyak manfaat : pertama ketergantungan pupuk kimia dari pabrik bisa dikurangi.
Kedua daun kering tidak terbuang percuma. Ketiga efek negatif pupuk kimia terkurangi .Keempat menambah lapangan kerja.
Siapa mau mencoba ?