Bila musim kemarau tiba maka banyak pohon-pohon yang berguguran daunnya ke tanah yang paling banyak terjadi di Gunungkidul adalah daun jati.Pemanfaatan daun jati selama ini yang terjadi di masyarakat Gunungkidul adalah untuk
dimasukkan ke dalam kandang sapi sebagai alas sapi dan sekaligus untuk pencampuran kotoran sapi ( lethong /bahasa Jawa ) sehingga jumlah rabuk kandhang yang diperoleh petani akan bertambah banyak.
Pemanfaatan yang lain dengan cara dibakar sehingga abunya bisa untuk rabuk organik juga,tetapi cara ini mempunyai efek negatif yaitu menimbulkan pemanasan hasil pembakaran sehingga sedikit banyak akan mempengaruhi pemanasan global yang sudah terjadi saat ini.Kelemahan lain dari cara pembakaran ini adalah abu yang dihasilkan sangat sedikit dan bila tidak langsung dimanfaatkan maka abu tersbut akan terkena angin dan menimbulkan polusi udara.
Pemanfatan cara lain dengan cara di pendam dalam lubang-lubang tanah.Tanah dilubangi secukupnya kemudian daun kering tersebut dimasukkan dalam lubang dan kemudian ditimbun dengan tanah hasil dudukan tersebut .Lambat laun daun tersebut akan membusuk dan menjadi rabuk organik yang langsung berada di dalam tanah,selain itu tanah juga akan bertambah gembur sehingga menyebabkan kesuburan tanah bertambah.Kelemahan cara ini bila dilakukan pada musim kemarau maka pembusukan daun yang dipendam akan bertambah lama,sebagai solusinya lubang-lubang ini dilsirami dengan air limbah sehingga pembusukan bisa dipercepat.