Indonesia Miskin Keteladanan Pemimpin

BOGOR--Indonesia miskin contoh keteladanan pemimpin sehingga kondisi bangsa Indonesia tetap terpuruk dan keadaan ini akan terus berlangsung sepanjang tidak ada keinginan untuk memperbaiki tradisi buruk apapun juga.

Ustadz Subki al-bogory saat memandu program siaran "Damai Indonesiaku" yang disiarkan secara langsung oleh sebuah stasiun TV di Pesantren Darul Muttaqien, Bogor, Minggu, menyatakan, bangsa Indonesia miskin contoh pemimpin yang memiliki teladan bagi rakyat.

Pada kegiatan yang dipusatkan di aula masjid putri Pesantren Darul Muttaqien tersebut, mengetengahkan tema internalisasi makna hijrah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Subki tahun baru 1 Muharram 1431 Hijriyyah harus dijadikan sebagai momentum yang tepat untuk melakukan perbaikan kehidupan umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya.

"Semangat yang terkandung dalam ajaran hijrah perlu dipahami dan dikembangkan dalam kehidupan. Hijrah harus dipahami sebagai upaya meninggalkan tradisi buruk dengan melakukan perbaikan," kata dia.

Dia menambahkan, hijrah juga dapat diartikan sebagai tekad melakukan aktivitas yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat luas, meningkatkan ketaatan serta mewujudkan kesalehan sosial dalam kehidupan.

"Rasul telah mengajarkan umat Islam untuk hijrah guna meningkatkan kualitas dalam melakukan dakwah islamiyah," tegas dia.

Dia menambahkan, "Hijrah dilakukan Rasul bukan atas dasar takut terhadap musuh, namun sebagai upaya dan strategi melakukan perubahan yang lebih besar dalam kehidupan." ant/ahi
By Republika Newsroom

wadiyo wrote:

Indonesia miskin contoh keteladanan pemimpin sehingga kondisi bangsa Indonesia tetap terpuruk dan keadaan ini akan terus berlangsung sepanjang tidak ada keinginan untuk memperbaiki tradisi buruk apapun juga.

sepakat..harus ada perubahan yg mendasar, perubahan yg komprehensif, perubahan yg membawa kebangkitan

mau menambahkan...

sebab pertama dan utama kenapa Indonesia miskin adalah adalah keslahan pengaturan yg dilaukan oleh penguasa. Penguasa melakukan bukan atas dasar pengaturan yg benar...mereka menggunakan aturan yg dibuat manusia (yg notabene serba terbatas) dan mengesampingkan peraturan dan pengaturan yg telah ditetapkan Sang Maha Pengatur yaitu Allah..ya wajar saja kalo yg muncul adalah kerusakan dan kebobrokan...seperti sekarang!!

berarti untuk memperbaiki keadaan yg HARUS dilakukan adalah mengembalikan pengaturan kehidupan ke aturan yg telah ditetapkan oleh-Nya..

Adakah kau lupa
Kita pernah berjaya
Adakah kau lupa
Kita pernah berkuasa

Memayungi dua pertiga dunia
Menrentas benua melayar samudera
Keimanan juga ketaqwaan
Rahsia mereka capai kejayaan

Bangunlah wahai anak bangsa
Kita bina kekuatan jiwa
Tempuh rintangan perjuangan

Gemilang generasi yang silam
Membawa arus perubahan
Keikhlasan hati dan nurani
Ketulusan jiwa mereka berjuang

Sejarah telah mengajar kita
Budaya Islam di serata dunia
Membina tamadun berjaya
Merubah mengangkat maruah

Jazzakumullohu khoiron katsiro atas kunjungannya Insya Alloh menambah silaturohmi dan komunikasi.Semoga lahir pemimpin pemimpin yang di rahmati Alloh SWt
----------------------------------------------------------------
http://azzamudin.wordpress.com

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan berambisi merebut jabatan, dan nanti pada hari kiamat jabatan-jabatan itu akan menjadi penyesalan.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Sa’id ‘Abdurrahman bin Samurah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada saya, “Hai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta jabatan karena apabila kamu diberi jabatan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong dalam melaksanakannya dan apabila kamu diberi karena meminta maka pelaksanaan jabatan itu sepenuhnya diberikan kepadamu.” (HR. Muslim)

wadiyo wrote:

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya kalian akan berambisi merebut jabatan, dan nanti pada hari kiamat jabatan-jabatan itu akan menjadi penyesalan.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Sa’id ‘Abdurrahman bin Samurah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada saya, “Hai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau meminta jabatan karena apabila kamu diberi jabatan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong dalam melaksanakannya dan apabila kamu diberi karena meminta maka pelaksanaan jabatan itu sepenuhnya diberikan kepadamu.” (HR. Muslim)

miris jika menggunakan hadits ini untuk melihat bagaimana para politikus sekarang melakuakn berbagai macam cara demi menduduki sebuah jabatan..bahkan kmarin ada anggota MPR yang sampai sujud syukur saat namanya disebut...ckckck..g nyadar apa, amanah yg sangat besar berada di pundaknya 8) 8)

yahh...semoga keadaan segera berubah...kebangkitan umat segera terwujud...

sebentar lagi...insyaallah... :)

Amien

perubahan itu gak harus revolusi..
tapi juga bisa dengan evolusi..

sing penting aqidahe sing lurus ndisik..

akidah memang permasalahan mendasar...mau tidak mau harus yang pertama yang diperbaiki ketika ingin mengubah pandangan hidup seorang manusia...namun demikian permasalahan tidak berhenti sampai di sini.

sebagai seorang muslim sy menggunakan sudut pandang islam. berislam tidak hanya cukup dengan akidah. namun juga syariah yaitu peraturan2 yang ditetapkan islam..ketika kita ingin berislam akidah dan syariah tidak dapat dipisahkan..

miskin teladan kayane ya ora to dik, akeh kok patuladan. mung wegah niru tuladha sing becik wae kok wong wonge

anuladha laku utama...
wong agung ing ngeksiganda......(terusna dhewe...)

@ pak asmaraningtyas...pemimpin yg dimaksud di sini adalah pemimpin era sekarang [ngging to Pak TS?]

@ Pak Japrax...kepemimpinan dalam sistem sekarang identik dengan kekuasaan...bukan pengabdian dan pelayanan

wahyun wrote:

akidah memang permasalahan mendasar...mau tidak mau harus yang pertama yang diperbaiki ketika ingin mengubah pandangan hidup seorang manusia...namun demikian permasalahan tidak berhenti sampai di sini.

sebagai seorang muslim sy menggunakan sudut pandang islam. berislam tidak hanya cukup dengan akidah. namun juga syariah yaitu peraturan2 yang ditetapkan islam..ketika kita ingin berislam akidah dan syariah tidak dapat dipisahkan..

yo pye langkah kongkrite wae.. ra perlu seru-seru...
ono aturane kan yu..?? dalam cara dakwah juga ada syariatnya..khan???

Asmaraningtyas wrote:

miskin teladan kayane ya ora to dik, akeh kok patuladan. mung wegah niru tuladha sing becik wae kok wong wonge

anuladha laku utama...
wong agung ing ngeksiganda......(terusna dhewe...)

nek dadi pemimpin sing apik mesti okeh sing mungsuhi pak...
jenenge we wis kebak MAFIA...

Menurut saya, daripada nunggu teladan dari pemimpin tapi gak pernah ada yang bisa dicontoh. Akan lebih baik kalau kita masing-masing mengatur diri sendiri supaya selalu tertib, disiplin, dan tidak ikut bertindak seenak udele dhewe. Gak perlu teladan-teladanan dari atas. Jadikan diri kita masing-masing sebagai teladan buat keluarga dan lingkungan. Kalau itu bisa terwujud, saya yakin Indonesia akan menjadi baik dengan sendirnya dan para pejabat yang sekarang tidak bisa jadi teladan itu akan tersingkri secara alami.

http://herbamaxku.blogspot.com/

sacho_eka wrote:

nek dadi pemimpin sing apik mesti okeh sing mungsuhi pak...
jenenge we wis kebak MAFIA...

sak beja bejane wong lali isih beja sing eling lan waspada.....

HerbaMAX wrote:

Menurut saya, daripada nunggu teladan dari pemimpin tapi gak pernah ada yang bisa dicontoh. Akan lebih baik kalau kita masing-masing mengatur diri sendiri supaya selalu tertib, disiplin, dan tidak ikut bertindak seenak udele dhewe. Gak perlu teladan-teladanan dari atas. Jadikan diri kita masing-masing sebagai teladan buat keluarga dan lingkungan. Kalau itu bisa terwujud, saya yakin Indonesia akan menjadi baik dengan sendirnya dan para pejabat yang sekarang tidak bisa jadi teladan itu akan tersingkri secara alami.

http://herbamaxku.blogspot.com/

lha nek iki sing tak karepke evolusi..
alon-alon wathon kelakon..
logik coro iki... tapi yo mbuh iso tenan pora nek secara fitrah??

walah, sing penting fakta...ora mung teladan pinter omong...

mulailah dari diri sendiri <== kayaknya harus dibiasakan

Mochamad Nurahyani wrote:

mulailah dari diri sendiri <== kayaknya harus dibiasakan

yoi...

widjiume wrote:

walah, sing penting fakta...ora mung teladan pinter omong...

koyone njenengan cen iso di dadekke teladan kok kang!

sacho_eka wrote:

widjiume wrote:

walah, sing penting fakta...ora mung teladan pinter omong...

koyone njenengan cen iso di dadekke teladan kok kang!

OOO...gitu yea...yaudah kapan ditetapkan...

ya semoga..

yo kang mugo2 wae...

dimulai bersama sama ....

bukane pemimpin kang menurutku , tapi miskin pendidikan akhlak pemimpin ( monggo dilanjut)

Memang jarang yang bela rakyat dengan tulus, kecuali ada fulus yang halus...
dasar bulus...