Ikut menyemarakkan peringatan HARI PANGAN SEDUNIA 16 Oktober 2009, Gunungkidul di Hari Esok edisi 49 mendiskusikan Desa Mandiri Pangan Mertelu,kisah sukses menyelamatkan tanaman pangan lokal. Program Radio reguler tiap rabu malam ini kali ini menghadirkan wawancara dengan Tim Pangan Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dan Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Gunung Kidul, Astuti Adiyati.
Tim Pangan Desa Mertelu membagikan cerita pengelolaan dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk budi daya tanaman lokal dan aktivitas pasca produksi. " Bersama kelompok perempuan,kami memproduksi tepung dari sukun, ketela, ganyong, dan umbi- umbian. Dari tepung ini kami bikin jadi makanan lokal seperti kerupuk dan kue dan dari tepung sukun kami buat mie." Tim Pangan Desa Mertelu juga menjelaskan integrasi sektor peternakan dalam program desa mandiri pangan ini.
Astuti Adiyati Kepala Bidang Ketahanan Pangan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Gunung Kidul menjelaskan bahwa Program Desa Mandiri Pangan ini sudah dilakukan selama 3 tahun untuk 14 Desa. " Program ini memiliki 4 tahap dalam 4 tahun, tahap pertama adalah persiapan, tahap kedua penumbuhan, tahap ketiga pengembangan dan tahap keempat yakni kemandirian dan Desa Mertelu dan Planjan sudah ada di tahap 3 dan program integrasi lintas SKPD untuk mendukung desa mandiri pangan tahap ketiga ini sudah mencapai 1 milyar untuk tiap desa" imbuhnya. Program Desa Mandiri Pangan yang diimplementasikan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini merupakan yang pertama di Indonesia yang melibatkan 14 Desa sekaligus dalam 3 tahun terakhir.
GdHE edisi 49 yang diproduksi Radekka FM ini juga dikemas dalam bentuk feature berbahasa Inggris yang dikirim ke AMARC (Asosiasi Radio Komunitas Dunia) sebagai partisipasi Radekka FM dalam Parade Program Radio World Food Day yang disiarkan ke seluruh dunia pada 16 Oktober 2009
Untuk mendengarkan silakan kunjungi www.desakawasankonservasi.blogspot.com