10/04/2008 05:30:35
- Pembangunan Proyek Air Bersih bantuan dari Japan International Corporations Agency (Jica) phase II di Kawasan Pantai Baron, Kecamatan Tanjungsari segera dimulai. Proyek air bersih dengan nilai ratusan miliar tersebut akan selesai 2009. Diharapkan setelah proyek itu selesai, wilayah selatan tidak akan lagi dilanda kekeringan.
Untuk melaksanakan proyek itu, menurut Kepala Bidang Phisik Prasarana Bappeda Gunungkidul Ir Edy Praptono didampingi Sri Agus Wahyono ketika dikonfirmasi KR Rabu (9/4), saat ini sedang dilakukan sosialisasi kepada warga yang akan dilalui proyek tersebut, baik di Kecamatan Tanjungsari maupun Saptosari dan Paliyan. Adapun pekerjaan proyek air bersih phase II ini meliputi pembangunan tanki air (reservoar) sebanyak 4 lokasi diantaranya BR-3 Baros, BR-5 Gebang Baru, BR-6 Tanjungsari dan BR-7 Mendang Baru. Juga pembangunan rumah pompa di dua lokasi masing-masing di BR-3 Baros dan BR-6 Tanjungsari.
Disamping itu juga pemasangan pompa baru sebanyak 6 sistem masing-masing pada BR-0 Baron Atas (1 pompa), BR-1 Congo ( 2 pompa), BR-2 Bulu (3 pompa), BR-3 Baros ( 3 pompa), BR-4 Kemadang Baru ( 2 pompa) dan BR-6 Tanjungsari (2 pompa).
Pekerjaan lain meliputi pemasangan pipa induk sepanjang 15 kilometer, pemasangan pipa distribusi sepanjang 2 kilometer, dan pemasangan pipa distribusi pada jaringan yang sudah ada kurang lebih 200 meter.
Pembangunan air bersih fase II ini ditargetkan selesai April 2009, namun pihak kontraktor baik Toa Corporation dan Nippon Koei Co Ltd akan mengupayakan untuk bisa menyelesaikan pada 15 Maret 2009. "Guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan fase kedua ini butuh kerja sama dengan masyarakat terutama yang dilalui proyek tersebut," tandas Sri Agus Wahyono.
Setelah seluruh pekerjaan pada fase II ini selesai, baru akan diserahkan kepada Pemkab Gunungkidul untuk dikelola, selanjutnya pihak PDAM akan mengambil air untuk dikelola sebagai proyek air bersih Baron interkoneksi dengan Ngobaran.
Tentang besarnya dana yang dihibahkan dari masyarakat Jepang lewat Jica untuk proyek air bersih di Gunungkidul ini belum diketahui, karena langsung ditanganbi oleh pihak Jica Jepang termasuk kontraktornya langsung dari Jepang bersama Toa Corporation. Pada pembangunan fase I meliputi pembangunan bak air, pemasangan pipa induk dan juga pembangunan rumah pompa, sudah dilakukan dengan menelan dana kurang lebih Rp 84 miliar. Proyek air bersih ini akan mampu memproduksi air bersih, guna memenuhi air bersih bagi penduduk di Kecamatan Tanjungsari, Saptosari, Paliyan, Panggang dan Purwosari. Jaringan pipa yang dibangun dari Proyek P2P pada 1998 lalu sebagian akan difungsikan, namun sebagian akan dialihkan sesuai dengan kemampuan dari pompa yang ada.
Pemkab Gunungkidul sudah membebaskan tanah baik untuk jaringan pipa induk maupun untuk pembangunan bak air dan lainnya. Sedangkan pihak PDAM setelah proyek ini selesai akan segera memasang sambungan rumah baru maupun memanfaatkan sambungan rumah lama yang dibangun dari Proyek P2P.