08/04/2008 08:36:16 WONOSARI - Kelangkaan minyak tanah mulai menular ke Gunungkidul. Beberapa pangkalan terpaksa mengatur penjualan agar kekosongan tidak terlalu lama. Jika tidak dikendalikan 20 drum habis dua hari. Pelayanan juga disertai ceking alamat pembeli. Jangan sampai ada yang membeli dibeberapa pangkalan. Sementara pasokan elpiji sejak bulan lalu juga mulai tersendat. Terutama memasuki akhir bulan kadang kosong. Pemilik pangkalan minyak tanah Tugiyo dan pemilik pangkalan elpiji Simpie kepada KR yang ditemui KR secara terpisah, Senin (7/4), mengungkapkan, Pasokan minyak tanah di sejumlah pangkalan tergolong normal, tetapi permintaannya meningkat tajam. Pembeli datang dari berbagai pelosok Gunungkidul karena disekitarnya tidak ada persediaan. Ada orang Tepus beli di Tawarsari Wonosari. Minyak tanah memang sudah mulai langka. Karenanya pemilik pangkalan tetap berhati-hati melayani pembeli. Jangan sampai ada orang membeli ke beberapa pangkalan dengan jumlah banyak. Untuk sementara ini pembelian maksimal 20 liter. Kendati permintaan banyak, harga tidak dinaikkan. "Harga eceran tiap liter tetap Rp 2.500.-," ujarnya. Sementara untuk elpiji, memang sudah mulai terasa ada ketidaklancaran pengiriman. Namun secara umum masih mencukupi kebutuhan. Untuk pangkalan elpji milik Simpie sehari mendapatkan jatah pengiriman 200 tabung gas, masih minggu kedua lancar. Tetapi memasuki minggu ketiga mulai tidak lancar. Bahkan, minggu terakhir kosong. "Tetapi belum terjadi kelangkaan elpiji. Stok awal bulan cukup. Tetapi akhir bulan memang agak sulit," tambahnya. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperdagkop) Gunungkidul Drs H Wagiran MM mengaku terus memantau perdagangan minyak tanah dan elpiji. Sejauh ini belum mengkhawatirkan. Justru melihat gejala minyak langka dan elpiji seret ini, pemerintah sementara menunda rencana konversi minyak tanah (minah) ke gas. Pemkab Gunungkidul masih wait and see untuk memulai program tersebut. Prinsipnya tetap akan melakukan konversi, tetapi akan dipilih waktu yang tepat. Sambil melihat perkembangan kabupaten lain yang sudah melakukan konversi minah. Mestinya mulai bulan ini, tetapi masih menunggu perkembangan keadaan. Perlu diketahui Gunungkidul mendapatkan kuota 80 ribu KK untuk konversi minyak tanah.