BANJARBARU,-
Keseriusan
Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Kota Banjarbaru, untuk mengungkap
dugaan penggelapan uang pengelolaan bus Dishub Banjarbaru, patut
diacungi jempol. Namun sayangnya, kinerjanya lamban dan hanya berkutat
dalam pengumpulan data-data dari saksi-saksi yang pernah menggunakan
bus ini. Sementara Dishub Banjarbaru sampai kemarin sama sekali belum
dijamah.
“Saat
ini kami baru memanggil saksi yang pernah menggunakan bus, itupun hanya
sebagian saja yang telah dipanggil. Padahal kita harus mengumpulkan
keterangan dari banyak pengguna bus. Setelah data dari para pengguna
dirasa cukup, baru kami akan memanggil Dishub,” ujar Kepala Bawasda Drs
H Budi Yamin, kepada wartawan koran ini kemarin.
Dia membantah bahwa kinerja lembaga yang dipimpinnya lamban. Memang
katanya, kerjanya terkesan lambat, karena untuk menangani persoalan
seperti itu harus dilakukan penuh dengan kehati-hatian. “Jadi kerja yang kami lakukan ini sudah maksimal,” ujarnya. Apalagi
jelasnya, saat ini Bawasda juga sedang menyelidiki kasus lainnya, yakni
kasus rehab bilik SDN Palem 1 dan rehab laboraturium SMUN 2 Banjarbaru.
“Dengan jumlah staf yang minim, kami harus selesaikan semua kasus yang
ada. Tetapi masih untung, semua kasus yang kami tangani bisa
dikerjakan, dengan jumlah tim yang minimal tentunya,” ungkapnya. Mengenai
keinginan pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjarbaru yang akan
ikut menelisik dugaan penggelapan ini, Bawasda mengaku tak ada masalah.
“Kita akan bantu saja, jika memang Kajari meminta data-data atau akan
mempelajari latar belakang kasus ini,” ujarnya.
Dengan terlibatnya Kejari ini tambahnya, bukan berarti penangganannya menjadi tumpang tindih. Tetapi malah semakin mempertajam penelusuran kasus ini.
“Bawasda
hanya bertindak yang berkaitan dengan hukum administrasi kepegawaian.
Kalau Kejarikan bertindak untuk mengungkap hukum pidana korupsi.
Sehingga penyelidikan akan semakin lengkap,” katanya. Sebelumnya,
Kepala Kejari Kota Banjarbaru H James Fudhoil Yamin SH menyatakan
keinginannya untuk ikut menelisik kasus ini. Menurut Fudhoil, dalam
waktu dekat pihaknya akan menemui Bawasda Kota Banjarbaru, untuk
melengkapi informasi yang mereka miliki. “Terus terang informasi yang
ada pada kami masih sepenggal-sepenggal, belum lengkap,” katanya. Sementara itu Ketua Forum Kerukunan Karang Taruna Indonesia (FKKTI) Banjarbaru HR Budiman yang pernah mencarter bus Pemkot Banjarbaru, mengakui ditemui
tim Bawasda beberapa waktu lalu. “Memang kami telah diminta keterangan
oleh tim Bawasda. Semuanya telah kami katakana, tanpa melebih-lebih
sedikit pun,” ujarnya. Di hadapan tim ini pun, cerita Budiman, ia
menyatakan sama sekali tidak ada niat apapun di balik persoalan
tersebut. (pur)
sumber: Klik Di sini