Sereemm ... Tiap Tahun Tanah Jakarta Turun 1,4 Cm

JAKARTA (Pops Kota) – Pemda DKI menghentikan pemberian izin pengeboran air tanah, terutama untuk pabrik, perumahan mewah dan apartemen karena permukaan tanah di Jakarta makin turun.

“Pemda tidak akan memberikan lagi izin kepada industri untuk penggunaan air tanah secara berlebihan. Pemda akan stop perizinannya. Sebab, bisa menyebabkan penurunan permukaan tanah,” kata Gubernur Fauzi Bowo, Minggu (18/1).

Sedangkan industri yang sudah memiliki izin dilarang meyedot air tanah secara berlebihan. “Kalau melanggar maka pemda tidak segan merelokasi perusahaan itu,” tandasnya.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian Dinas Pertambangan DKI bekerja sama dengan ITB menyebutkan, tanah di Jakarta turun 1,4 cm setiap tahunnya. Penyebabnya, 17,5 persen karena eksploitasi air tanah dan 82,5 persen karena beban berat bangunan.

Eksploitasi air tanah berlebihan itu meninggalkan rongga kosong di bawah tanah sehingga membuat permukaannya rawan amblas. Berdasarkan data yang sama, pada 2007, sebanyak 1.700 pengelola gedung di seluruh Jakarta melakukan pelanggaran pengambilan air tanah. Penyedotan air tanah yang tidak terkendali itu telah menurunkan permukaan tanah di sejumlah wilayah.

Mengatasi masalah tersebut, pemda akal menerapkan konsep 5R yakni reduce (menghemat), reuse (menggunakan kembali), recycle (mengolah kembali), recharge (mengisi kembali), dan recovery (memfungsikan kembali).

Konsep ini meliputi, recycle dengan mengolah air limbah menjadi air bersih yang menggunakan metode kimiawi, sehingga layak digunakan lagi.

Konsep recharge atau mengisi kembali, yakni memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumur resapan atau lubang resapan biopori (LBR). Dan konsep recovery yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan setu serta danau. (john/st/r)


Semoga keadaan Jakarta bisa lebih baik lagi ... Amien..

Sumber:POSKOTA

man kang.... kotane men pindah neng kalimantan wae

Apik kuwi mas infone.....ben wae GK koyo ngono, apik kok malahane..

Jakarta kakehan penduduk mas...., lha pripunmeleh...tiap tahun mesti nambah perantau ne... pun mesti kudu nambah bangunan toh..?? Tapi mau gimana lagi..semua karena belom adanya pemerataan, ibu kota masih dijadikan tujuan mengadu nasib....Untuk mencegahnya, mungkin dengan pemerataan lapangan pekerjaan, sentra-sentra industri dipindah ke daerah, ben wong daerah ora berbondong-bondong ke ibu kota.

Kok aku ora kroso yo? berarti selama aku neng njakarta wis mudun 11,2 cm...lemah sing tak injek..

ben sok ben do pindah neng GK ra semelang anjlok lemhe wong watu tok

nek tanah gunung kidul rawan retak lho mas

maniss wrote:

nek tanah gunung kidul rawan retak lho mas

Gunungkidul memang rawan retak,..
Dan juga kecil kemungkinan terjadi banjir atau penurunrn tanah,..
Tapi......
Kalau misalnya Langit jatuh,....
yang tertimpa pertam,a kali adalah GK,...
Soalnya GK paling atas,...