Di Amerika Serikat, menurut sebuah penelitian, sebanyak 14% dari pasangan usia subur yang dinyatakan sehat oleh dokter sulit memperoleh keturunan. Dan, bila pasangan sulit memperoleh anak, yang pertama disalahkan selalu istri. Padahal, saat ini ketidaksuburan pada lelaki pun mulai meningkat.
Secara umum penyebab ketidaksuburan pada lelaki terbagi dalam tiga kelompok besar kelainan.
Pertama, kelainan pada daerah pre testicular (daerah sebelum testis atau kantung sperma).
Pada daerah ini yang mengalami kelainan adalah kelenjar hormon pituitary. Padahal, tugas kelenjar hormon tersebut merangsang pembentukan sperma. Akibat kelenjar yang merangsang pembentukan hormon LH dan FSH di testis terganggu, pembentukan sperma menjadi terhambat. Gangguan hormon seperti ini dapat diatasi dengan terapi hormon, misalnya, dengan menyuntikkan hormon tertentu.
Kedua, kelainan di daerah testicular (kelainan pada daerah testis). Penyebab kelainan misalnya akibat trauma pukulan, gangguan fisik, atau infeksi. Bisa juga selama pubertas testis tidak berkembang dengan baik, akibatnya produksi sperma menjadi terganggu.
Ketiga, kelainan di daerah post testicular (daerah setelah testis). Kelainan terjadi pada saluran sperma, sehingga tidak dapat disalurkan secara lancar. Gangguan ini muncul akibat kebuntuan saluran. Penyebabnya bisa bawaan sejak lahir, terkena infeksi penyakit, seperti tuberkulosis (Tb), serta vasektomi yang memang disengaja.
Selain ketiga golongan tersebut, banyak juga gangguan yang belum diketahui penyebabnya. Gangguan terbanyak yang dialami lelaki diakibatkan pelebaran pembuluh darah atau varises. Akibatnya, darah kotor yang seharusnya dibawa ke atas untuk dibersihkan turun lagi dan mengendap di testis. Darah kotor yang mengendap mengandung zat-zat yang melemahkan, sperma seperti adrenalin dan sebagainya.
Suhu panas juga dapat melemahkan sperma dan menurunkan produksinya. Sperma di produksi pada suhu 34-35 derajat Celsius, tetapi bila terus-menerus suhu naik 2-3 derajat Celsius saja, proses pembentukan sperma dapat terganggu.
Mengenai sulitnya memperoleh keturunan pada pasangan yang sehat. kasus seperti itu digolongkan ke dalam Unexplained Infertility (ketidaksuburan yang tidak diketahui penyebabnya).