Proyek Irigasi Kali Gondang Terbengkalai
Proyek bendungan irigasi Kali Gondang di Desa Semanu, Kecamatan Semanu mangkrak dan terbengkalai. Bendungan yang dibangun oleh Dinas Kimpraswil DIY pada 2006-2007 dengan menelan dana Rp 2,2 miliar ini macet total sejak 4 bulan silam. Ada beberapa bagian bangunan dan pompa yang rusak hingga kini belum juga diperbaiki. Pihak rekanan yang mestinya bertanggungjawab lari dari tanggung jawab.
Dukuh Semanu Kidul Desa Semanu yang juga Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Semanu, Mujiyana kamis (11/9) menjelaskan, pihaknya sudah melaporkan atas macetnya proyek irigasi ke Dinas Kimpraswil Propinsi DIY dan tembusannya juga dikirim ke DPU Gunungkidul, namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya. Masyarakat Desa Semanu sangat menyayangkan adanya proyek dengan dana besar namun terbengkalai.
Mujiyana menambahkan, proyek Irigasi Gondang yang rencananya untuk mengairi lahan seluas 230 hektar ini dibangun selama 3 tahap. Tahap I pada 2006 dengan dana Rp 1,7 miliar. Tahap II dan III dengan dana Rp 500 juta pada 2007. Pada saat proyek tersebut selesai mulai diujicoba dan air bisa sampai bak dengan lancar. Namun ketika petani mencoba menanam padi pada musim marengan seluas kurang lebih 40 hektar, pada bulan Februari 2008 lalu yang diharapkan mendapatkan aliran air dari proyek tersebut, namun ketika tanaman baru berusia 2 bulan, secara mendadak air tidak bisa naik sehingga tak bisa mengairi lahan sawah tersebut. Akibatnya seluruh tanaman padi puso.
Petugas Operator Bendungan Gondang Suratman mengakui macetnya irigasi Bendungan Gondang disebabkan pompa yang terpasang tidak imbang dengan jenset dengan kapasitas 30 PK. Setiap menyedot air tidak mampu mendorong sampai bak penampungan dan outputnya hanya kecil. Diduga pompa yang dipasang sudah rusak, sehingga tidak mampu menyedot air.
Macetnya pompa irigasi Bendungan Gondang mendapat perhatian Komisi C dan Komisi D DPRD Gunungkidul. Sekretaris Komisi C Sukardi SIP dan Wakil ketua Komisi D Budi Rahono yang juga tokoh masyarakat Semanu ketika meninjau bendungan Gondang, Kamis (11/9) sangat menyayangkan kemacetan pompa yang sudah berbulan-bulan tidak ada penanganan secara serius.
Baik Sukardi maupun Budi Rahono mendesak kepada Pemprop DIY dalam hal ini Dinas Kimpraswil untuk memperbaiki kerusakan proyek irigasi dan segera menyerahkannya kepada masyarakat. Karena meskipun proyek ini selesai pada 2007 namun secara resmi belum ada penyerahan baik ke Pemkab Gunungkidul maupun ke masyarakat setempat, sehingga membuat bingung masyarakat.
Selain kerusakan pompa, tambah Mujiyana juga talud pada sisi utara bendungan juga ambrol, jalan setapak juga banyak yang sudah remuk. Pada saat itu pihak rekanan yakni CV Elizard ketika datang ke lokasi bersama Dinas Kimpraswil DIY masih bertanggungjawab atas kerusakan bangunan baik talud dan jalan setapak, termasuk jaringan pipa yang bocor, namun kenyataannya sudah berbulan-bulan kesanggupan dari pihak rekanan hanya janji belaka.
Disamping itu kepada Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul juga meminta kejelasan kepada Dinas Kimpraswil DIY tentang mangkraknya proyek irigasi di Kali Gondang tersebut. Proyek tersebut masyarakat juga sudah berkorban lahannya untuk pembangunan saluran dengan harapan lahannya bisa mendapatkan oncoran dari proyek irigasi tersebut.