Setiap tahun, angka pengangguran di Kabupaten Gunungkidul terus meningkat. Untuk tahun 2007 jumlahnya mencapai 19 ribu lebih. Oleh karena itu munculnya lembaga kursus diharapkan memberikan kontribusi dalam menangani masalah pengangguran. Tentunya keberadaan lembaga ini perlu didukung dengan instruktur yang berpengalaman. Sehingga bisa menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang berkualitas. Guna memaksimalkan kualitas lulusan, instruktur yang bekerja di lembaga kursus juga perlu mengikuti peningkatan keterampilan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Produktivitas dan Ketenagakerjaan Disnakertrans Kabupaten Gunungkidul Drs Prahasnu ketika memberikan sambutan di acara launching Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) Bayu Utama di Jalan KH Agus Salim Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Jumat (29/8). Hadir dalam kesempatan tersebut dari Staf PLS Dinas Pendidikan Jumiyo, pimpinan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Gunungkidul serta pemilik usaha.
"Untuk mengurangi angka pengangguran, lembaga kursus harus selalu berkoordinasi dengan dinas terkait. Hasil dari penempatan kerja lulusan lembaga kursus juga harus dilaporkan. Sebab munculnya lembaga kursus atau pelatihan ini cukup besar berperan mengurangi tingkat pengangguran. Data yang diperoleh LPK juga akan lebih signifikan, mengingat kinerjanya yang langsung bermitra di pedesaan," terangnya.
Direktur LPK Bayu Utama mengungkapkan, lembaga ini bertekad mewujudkan tenaga terampil dan profesional. Sehingga menghasilkan lulusan yang mandiri dan siap masuk dunia kerja. Selain itu juga menyediakan layanan pendidikan keterampilan singkat bagi masyarakat, agar bisa bekerja, berusaha mandiri dan mengembangkan profesi.
Berbagai jenis kursus yang digelar meliputi las, sablon, menjahit, hantaran, perikanan, komputer, stir mobil, teknisi hand phone, elektronika, pertukangan, montir mobil, bahasa Inggris, montir sepeda motor, tata rias pengantin, bahasa Jepang dan tata kecantikan rambut.
"Dalam memberikan kursus ataupun pelatihan ini, LPK Bayu Utama juga bermitra dengan berbagai pihak seperti Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, lembaga asosiasi, dunia industri dan PKBM se-Kabupaten Gunungkidul. Supaya menghasilkan lulusan yang unggul, juga telah dipersiapkan fasilitas dan sarana guna menunjang keberhasilan proses diklat. Sehingga mampu mencetak tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar. Pelaksanaan pelatihan juga ditangani instruktur yang berpengalaman," jelasnya.tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar. Pelaksanaan pelatihan juga ditangani instruktur yang berpengalaman," jelasnya.