Program Padat Karya yang didanai APBD 2008 Kabupaten Gunungkidul tahap kedua, berhasil mengentaskan pengangguran sebanyak 1.592 orang. Sedangkan target awal hanya 1.200 orang di 6 desa.
Program tersebut banyak diminati masyarakat, terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini, karena banyaknya petani yang menganggur.
Kepala Bidang Pendayagunaan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul Drs Prahasnu Aliaskar yang didampingi PLT Kasi Perluasan Naker Winarno Basuki SMHk Sabtu (30/8), menyatakan bahwa program padat karya tahap II sudah selesai serentak pada 23 Agustus 2008 lalu. Program yang dimulai sejak 7 Juli selesai tepat waktu.
Dikatakan bahwa program unggulan pada Disnakertrans ini pada tahap II yang tersebar di 6 desa, meliputi Desa Karangmojo (Kecamatan Karangmojo), Girisuko (Panggang), Planjan (Saptosari), Sidoharjo (Tepus), Pundungsari (Semin ) dan Natah (Nglipar) menelan dana Rp 638.400.000 yang terdiri dari upah tenaga kerja sebesar Rp 524.400.00 dan pengadaan material sebesar Rp 114 juta.
Program padat karya ini mengerjakan pembukaan dan pelebaran jalan baru untuk membuka akses perekonomian di desa yang bersangkutan.
Jalan yang dibangun dengan program ini setiap desa dengan panjang 1.200 meter dan lebar rata-rata 5 meter, sehingga untuk 6 desa berhasil dibangun jalan sepanjang 7.200 meter, tambah Winarno Basuki.
Setelah selesai menyelesaikan program tahap I dan II, pada awal September ini akan memulai program tahap III yang juga mencakup 6 desa. Sebelum pelaksanaan kegiatan Tim Disnakertrans melakukan sosialisasi kepada desa sasaran padat karya. Sosialisasi meliputi jumlah naker yang akan terlibat, upah yang diterima sampai pada waktu pengerjaan.
Dengan keberhasilan program padat karya dari dana APBD, maka banyak desa yang mengajukan program ini, namun karena dana yang sangat terbatas, maka tim terpaksa melakukan seleksi berdasarkan kebutuhan dan kesiapan masing-masing desa, kata Prahasnu Aliaska