KONVERSI TAHAP PERTAMA DI 4 KECAMATAN ; Jumlah Penerima Tabung Gas Membengkak

Program konversi minyak tanah ke gas di Gunungkidul untuk tahap pertama selesai didistribusikan. Wilayah yang menjadi sasaran tahap I meliputi Kecamatan Wonosari, Playen, Semanu dan Ponjong. Jumlah tabung dan gas yang sudah didistribusikan mencapai 60 ribu buah. Kabag Perekonomian Pemkab Gunungkidul I Ketut Santosa MSi di dampingi Kasubag Industri Jasa dan Perdagangan Iskandarum kepada KR di kantornya, Kamis (7/8) mengungkapkan, jumlah penerima tabung gas pada tahap I membengkak, bila jatah awal hanya 50 ribu, bertambah menjadi 60 ribu unit. Untuk total jatah Gunungkidul mencapai 150 ribu unit, namun angka tersebut diperkirakan membengkak sekitar 10 persen.
"Walaupun bertambah tidak menjadi kendala, sebab dari Pertamina bisa memenuhi kebutuhan asalkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Melonjaknya jatah penerima ini bisa diakibatkan dua hal meliputi jumlah sasaran bertambah maupun KK penerima tersebut memiliki usaha lain. Sebab yang menjadi sasaran yaitu KK dan pelaku UKM. Dalam proses konversi ini, pemda hanya bertindak sebagai fasilitator saja, sedangkan teknis pelaksanaan melibatkan Consultan Frontier yang sudah ditunjuk Pertamina. Sebelum dilakukan distribusi, diawali dengan kegiatan sosialisasi di Pendapa Sewokoprojo," terangnya.
Ketut menambahkan, yang melakukan pendataan dan verifikasi yaitu Consultan Frontier dengan pihak pendamping Universitas Gunungkidul. Pemda hanya melakukan pengawasan serta monitoring. Pada program konversi ini sasarannya rumah tangga yang memiliki pengeluaran maksimal Rp 1,5 juta dan masih menggunakan minyak tanah. Program konversi minyak tanah ke gas akan berjalan hingga 2010.
"Nantinya usai pelaksanaan program akan dilakukan evaluasi. Seluruh tabung dan gas yang disalurkan ini sudah melalui seleksi. Artinya benar-benar bisa langsung digunakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran. Bila nantinya memang terjadi adanya kerusakan, akan langsung diganti. Dalam penyaluran ini, penerima tidak dikenai biaya atau gratis," tuturnya. Lebih rinci Ketut menyampaikan, untuk tabung atau gas yang rusak bisa ditukar dengan mengajukan ke perangkat desa terlebih dahulu. Baru dari pihak desa yang akan melaporkan terjadinya kerusakan kepada Pertamina. Sampai saat ini memang belum ada laporan terjadi kerusakan pada tabung atau gas yang didistribusikan

ada tambahan mungkin sekalian bisa sosialisasi penggunaannya sehingga
warga yang menggunakan kompor gas bisa langsung menggunakan.
dan stoknya jangan sampi kekurangan percuma bila ganti dg kompor gas
tapi pasokanya terhambat.

wasalam,