YOGYAKARTA - Pencairan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) DIY untuk triwulan pertama Januari-Maret tahun 2008 dipastikan mundur.
Mundurnya penyerahan dana ini, karena menajeman BOS DIY belum menerima
data dan rekening serta sekolah calon penerima BOS ini. Sehingga
kemungkinan dana BOS ini baru bisa tersalurkan pada bulan Februari
nanti.
"Biasanya dana BOS ini, kami serahkan awal bulan,
namun pada awal tahun anggaran BOS sekolah belum menyerahkan data
jumlah siswa serta rekening sekolah. Jadi dengan belum masuknya data
ini membuat Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota belum bisa mengeluarkan SK
sekolah calon penerima BOS," ungkap Ketua Tim Manajemen BOS Propinsi
DIY Bambang Irianto di kantornya, Kamis (17/1/2008).
Untuk itu,
agar tidak terjadi kesalahan, maka pihaknya mengimbau kepada pihak
sekolah dalam melakukan pendataan harus melakukannya dengan cermat dan
tidak perlu tergesa-gesa. Namun, hal ini jangan membuat sekolah
menunda-nunda syarat untuk pencairan dana BOS.
Bambang
mengatakan untuk Tahun Anggaran 2008 ini Dana BOS DIY plafonnya sebesar
Rp129.047.250.000. Dengan rincian dana BOS reguler untuk SD sebesar
Rp75.457.812.000 bagi 297.078 siswa atau masing-masing siswa menerima
Rp254.000 per tahun. Dana BOS untuk siswa SMP sebesar Rp46.387.452. 000
bagi 131.038 atau setiap siswa mendapat Rp354.000 per tahun.
Sedang untuk BOS buku untuk SD sebesar Rp4.995.386.000 bagi 227.063
siswa. Masing-masing siswa mendapat Rp22.000. Untuk SMP sebesar
Rp2.206.600. 000 bagi 100.300 siswa atau per siswa menerima Rp22.000.
"Namun untuk BOS Buku ini, Kab. Gunungkidul tidak lagi mendapatkan karena sudah selesai tahun 2006 lalu," jelasnya.
Bambang juga mengatakan besarnya dana ini masih berupa plafon, artinya
jumlah pastinya masih menunggu semua data jumlah siswa calon penerima
sudah masuk secara konkret atau dengan kata lain, jumlahnya bisa saja
bertambah atau berkurang.
Kepala SMP 17 1 Yogyakarta
Sulistyanto mengatakan meskipun jumlahnya belum mampu untuk mencukupi
semua kebutuhan siswa tapi sangat membantu. Ia berharap jika alokasi
pendidikan dari APBN bisa terealisasi 20 persen, dana BOS akan
dinaikkan hingga jumlah ideal mencukupi semua kebutuhan siswa. "Saya
menilai program BOS ini sangat positif," katanya.
Sementara
itu, Kepada Sekolah SDN Tegal Panggung Yogyakarta Wartana mengatakan
pada prinsipnya dana BOS ini sangat bermanfaat bagi sekolahnya, namun
karena masih kesulitan dalam membuat laporan sering mengakibatkan
pencairan dana BOS di sekolahnya terlambat. Hal itu dikarenakan belum
adanya petugas khusus yang menangani pembukuan dan pendataan.
"Karena pencairannya sering mengalami keterlambatan, agar tidak
menghambat proses belajar mengajar, maka untuk mencukupi biaya
operasional sekolah, kami terpaksa harus mencari dana talangan dahulu.
Dengan harapan pembayaran gaji guru honorer dan keperluan yang lain
bisa dilakukan secara tepat waktu," terangnya.
Data plafon Anggaran BOS DIY Tahun Anggaran 2008:
BOS Reguler Jumlah Dana Jumlah Siswa Rata-rata Per Siwa
SD Rp75.457.812.000 297.078 Rp254.000 per tahun
SMP Rp46.387.452.000 131.038 Rp354.000 per tahun
BOS buku
SD Rp4.995.386.000 227.063 Rp22.000
SMP Rp2.206.600. 000 100.300 Rp22.000
Total Rp129.047.250.000
Sumber Tim Manajemen BOS DIY
(Priyo Setyawan/Sindo/uky)
sumber:http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/01/17/1/76107/pencairan-dana-bos-diy-dipastikan-mundur