NGAWEN—Kecelakaan maut merenggut tiga korban jiwa terjadi di jalan tembus Klaten-Ngawen tepatnya di dusun Bundelan, Tancep, Gunungkidul padi tadi.
Bus pembawa rombongan khitanan masal bernopol AB 7043 CD terjerembab masuk ke jurang sedalam sekitar 15 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Jogja di lokasi kejadian, bus berisi belasan penumpang itu berangkat dari Trembono, Gedangsari sekitar pukul 07.00 WIB.
Bus melaju ke Wonosari untuk mengikuti acara sunatan massal yang dihelat "bakmi jawa" berkeja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Namun nahas, saat bus itu menanjak di lokasi jurang yang dinamai Watuondo itu. Bus tidak kuat menanjak, hingga akhirnya hilang kendali. Dan terguling-guling jatuh ke dalam jurang.
Saimin, 43, salah satu warga Tegalrejo, Gedangsari yang juga selamat dalam kejadian itu mengatakan sebelum nyungsep ke jurang bus sempat terguling-guling lebih dari 4 kali.
"Untung posisi saya dekat pintu, jadi waktu bis itu jatuh. Saya langsung meloncat keluar," tandasnya.
Korban tewas masing masing Sugeng, 45, kaur keuangan desa Tegalrejo, Gedangsari, Deni Cahyono, 11, dan Satimin, 10. Sugeng meninggal di lokasi kejadian akibat luka parah di kepalanya. Sedangkan Deni dan Satimin meninggal di RS Islam, Cawas, Klaten.
Sang supir diduga melarikan diri sesaat setelah kejadian itu. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih mengejar supir dalam mendapatkan keterangan kejadian naas itu.
"Kami masih belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan. Soalnya supir juga tengah kami cari untuk kami mintai keterangan," ungkap Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Suryo Hutomo . (Harian Jogja/Kurniyanto)