REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Praktis memang, tapi jangan terlalu sering. Itulah nasihat bijak Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association/AHA) dalam menyikapi makanan instan yang kini membanjiri pasaran.
Menurut organisasi ini, Setiap kenaikan 2 persen dalam konsumsi harian trans fat dari makanan yang diproduksi secara komersial meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 23 persen. Padahal, menurut sebuah tinjauan studi diterbitkan dalam Journal of American Dietetic Association, hampir semua makanan instan mengandung bahan ini.
Masalahnya, Food and Drug Administration memungkinkan makanan dengan kadar lemak trans hanya sebesar 0,5 gram lemak trans per porsihanya diberi label "0 gram trans fat". Jadi, jika Anda makan lima porsi sehari, Anda tinggal hirung sendiri berapa trans fat yang masuk ke tubuh Anda. AHA menganjurkan batas maksimal konsumsi trans fat adalah 2 gram saja.
Untuk jelasnya, lihat label dalan. Kata "terhidrogenasi" atau "sebagian terhidrogenasi" dalam daftar bahan cukup membuat Anda waspada. Dan, yang begini paling sering ditemukan pada kentang perancis, cookies, kue kering, kerupuk, dan muffin.
Hikmah :
” Hai orang orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. “
Q.S. Al Baqarah: 153