Fatwa haram rokok yang dikeluarkan Majelis
Tarjih Muhammadiyah seharusnya tak perlu menimbulkan kontroversi.
Berbagai penelitian tentang bahaya merokok telah dihasilkan dan
terbukti benar. Bahkan sebuah penelitian menyatakan, bahaya merokok
akan terus mengancam meski anda telah lama berhenti merokok.
Dalam penelitian terhadap 1.500 perokok, diketahui setahun setelah
berhenti merokok, terjadi perbaikan pada pembuluh arteri yang
disebabkan oleh asap rokok yang terhirup. Ini berarti, risiko terkena
penyakit jantung koroner ikut menurun.
Meski para perokok yang sudah berpisah dari rokok tersebut mengalami
sedikit kenaikan berat badan, sekitar 4 kg, diketahui kadar kolesterol
baik dalam darah ikut meningkat. Demikian menurut penelitian yang
dipublikasikan dalam Journal of the American College of Cardiology.
Penelitian lain menunjukkan, setelah 15 tahun berhenti merokok,
risiko untuk terkena penyakit jantung hampir sama dengan mereka yang
tidak pernah merokok.
Risiko untuk menderita penyakit-penyakit lain, seperti bronkitis,
emfisema, dan kanker, juga berkurang. Selain itu, Anda juga akan tampak
dan merasa lebih muda, selain lebih bersemangat, lebih tahan, lebih
kuat, dan keriput Anda berkurang.
Inilah serangkaian perubahan tubuh yang akan terjadi begitu Anda
memutuskan mematikan rokok 20 menit lalu. Perubahan yang baik untuk
kesehatan ini akan berlanjut terus.
- 20 menit setelah berhenti merokok, denyut jantung menurun.
- 12 jam sesudahnya, kadar karbon monoksida dalam darah turun hingga menjadi normal.
- Dua minggu hingga 3 bulan setelah berhenti, risiko serangan jantung mulai turun. Fungsi paru mulai membaik.
- 1-9 bulan setelah berhenti, keluhan batuk-batuk dan sulit bernapas mulai berkurang. (kmp/trb/erw)
- sumber :http://esqmagazine.com
google_protectAndRun("ads_core.google_render_ad", google_handleError, google_render_ad);