3 BULAN AIR PDAM MACET
28/04/2008 11:41:26 WONOSARI - Meskipun di beberapa wilayah di Gunungkidul masih diguyur hujan, namun di wilayah zone selatan terutama di Kecamatan Panggang, Saptosari dan Purwosari mulai memasuki musim kemarau, akibatnya warga kesulitan air. Aliran air dari PDAM yang bersumber dari Ngobaran sejak 3 bulan lalu macet, sementara cadangan air di bak penampungan air hujan juga sudah menipis, sehingga sebagian warga sudah mulai membeli air dari pedagang swasta.Saat memasuki awal musim kemarau ini, warga di wilayah paling ujung Kabupaten Gunungkidul ini mulai kelabakan untuk mendapatkan air bersih. Bagi warga yang tidak mampu membeli air, maka air telaga manjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti diakui Kepala Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang, Satari, ketika ditemui KR Sabtu (26/4) menyatakan bahwa sejak sebulan ini warga mulai mengalami kesulitan air bersih. Warga yang berada di wilayah perkotaan yang semula kebutuhan air disuplai dari Sub Sistem Ngobaran sejak beberapa bulan terakhir tidak lagi mengalir. Warga sudah beberapa kali mengadu ke PDAM tetapi tidak ada tindak lanjut.
Salah satu warga di Desa Giriwungu Ny Somo Menggolo (76) ketika ditemui KR usia mengambil air dari telaga terdekat mengeluh akibat tidak mengalirnya air PDAM. “Kulo mboten badhe bayar rekening wong toyanipun mboten mili,” (Saya tidak akan bayar rekening, karena airnya tidak mengalir, Red) katanya kepada KR.
Demikian pula dari pemantauan di sejumlah telaga di Kecamatan Panggang di antaranya Telaga Toet yang berada di Desa Girisekar, air telaga yang sudah berwarna hijau akibat dipenuhi lumut ini tetap diserbu warga dimanfaatkan untuk mandi, mencuci bahkan dibawa pulang untuk dibuat masak.
Warga yang datang ke telaga tersebut tidak hanya dari Desa Girisekar tetapi juga dari Dondong Desa Jetis Saptosari maupun dari Desa Girimulyo, Panggang, kata sumber yang ditemui di sekitar Telaga Toet.
Camat Panggang Drs Agus Hartadi MSi yang dikonfirmasijuga membenarkan macetnya air PDAM dari Ngobaran. Pelanggan air PDAM di perkotaan sekitar 600 KK kini kelabakan, karena air sudah lebih dari 2 bulan tidak lagi mengalir. Warga pelanggan PDAM sebenarnya menghendaki air tetap mengalir meskipun hanya seminggu sekali atau dua kali. Namun saat ini sudah berbulan-bulan tidak mengalir.
Jika sampai Mei 2008 nanti tidak ada kiriman hujan, maka Pemerintah Kecamatan Panggang akan segera melakukan droping air. Meskipun dana untuk droping saat ini belum tersedia, namun pihaknya akan mencarikan sumber dana lain untuk bisa mengoperasikan armada tangki guna memenuhi kebutuhan air bagi penduduk di Wilayah Kecamatan Panggang, kata Agus Hartadi.
Macetnya air dari Ngobaran juga diakui warga Kecamatan Saptosari. Salah satu tokoh masyarakat Margiyo (53) warga Jetis, Saptosari juga mengakui sudah lebih dari dua bulan air dari Ngobaran tidak lagi mengalir. Warga mulai kelabakan. Bagi yang ekonominya mampu sudah mulai membeli dari pedagang yang harganya mencapai lebih dari Rp 100 ribu/ tangki, namun bagi rumah tangga miskin terpaksa memanfaatkan air telaga yang masih ada.