Kemelut Internal Partai Golkar Makin Meruncing
GUNUNGKIDUL - Desakan pengurus wilayah tingkat kecamatan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang diprakarsai koordinator Agung Nugraha untuk mendesak jajaran pengurus DPD Partai Golkar untuk segera merombak kepengurusan AMPG Gunungkidul mendapat respon ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul, Slamet SPd. Slamet SPd menilai desakan Agung Cs ini lucu dan sikap yang tidak tahu mekanisme intern DPD Partai Golkar dalam AD/ART.
"Desakan Agung Cs ini lucu. Semua harus dipahami mekanismenya dulu tidak waton bongkar pengurus seenaknya begitu," kata Slamet , siang kemarin.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar, semua kebijakan itu harus didasari dengan mekanisme dan aturan yang sudah ada. Sehingga bongkar pasang yang dituntutkan pengurus korwil AMPG tingkat kecamatan pengurus pun tidak bisa semata-mata mudah dilakukan. Desakan untuk digelar Musdalub yang dituntutkan itu dianggap Slamet sebagai kektidaktahuan mekanisme yang ada.
Lebih jauh lagi Slamet menjelaskan saat ini posisi AMPG sebagai organisasi yang militant dan bukan organisasi yang sekedar mudah dipocok. Posisi AMPG dalam Partai Golkar, menurut Slamet, sebagai sayap partai mengacu hasil amandemen AD/ART di Bali beberapa waktu lalu. "Sehingga tuntutan untuk menggelar Musdalub (musyawarah daerah luar biasa) itu justru diluar mekanisme dan prosedur yang ada. Jika Musdalub digelar maka nyalahi pakem ditubuh partai besar bernama Partai Golkar ," jelas Slamet.
Mekanisme yang menjadi dasar dasar aturan main, dijelaskan Slamet bahwa jabatan Ketua AMPG otomatis menjabat wakil ketua DPD Partai Golkar sehingga tidak bisa sembarangan dibongkarpasang. Mekanisme yang benar, menurut Slamet dengan jalan menggelar Pleno lebih dulu yang melibatkan AMPG, KPPD dan DPD. Di forum yang bernama Pleno itu masih akan dikaji lagi pengunduran diri diterima atau tidak.
Jika alasan desakan bongkar pasang pengurus AMPG sebagimana desakan kubu Agung Cs ini benar hanya lantaran dinilai kerja AMPG vakum, hal itu bakal menjadi bahan evaluasi jajaran pengurus DPD terhadap AMPG Gunungkidul untuk lebih baik.
Slamet menampik jika dianggap tidak mengakomidir dua kali surat desakan yang dilayangkan Agung Nugraha untuk mengganti kepengurusan AMPG Gunungkidul. Slamet mengakui sejak menerima surat desakan itu, masih mencari format baru menyikapi apa yang tengah terjadi terjadi di partainya. Ketua DPD Partai Golkar yang mulus menuju kursi ketua DPRD Gunungkidul menggantikan H.Wagiran ini juga tidak menampik telah menerima surat pengunduran diri ketua AMPG Gunungkidul Eko Nur Wahyudi.
Namun demikian Slamet masih akan meninjau banyak sudut pandang soal sikap pengunduran diri Eko Nur Wahyudi untuk tidak otomatis diterima jajaran pengurus DPD Partai Golkar . Jajaran pengurus DPD masih akan mendalami lebih jauh sikap politik tersebut. "Jajaran pengurus akan croscek lagi soal surat pengunduran diri itu. Untuk memastikan lagi apakah itu sikapnya atau sekedar dampak adanya desakan dan paksaan pihak lain," lanjut Slamet. (gun)
Kubu Agung Cs Punya 'Senjata Pamungkas'
Semetara itu meski desakan Agung Nugraha Cs yang mendesak digelar musdalub untuk mencopot pengurus AMPG yang Vakum sebagai dagelan dan ketidaktahuan mekanisme di internal DPD Partai Golkar Gunungkidul, bukan berarti sikap politik bodyguard Gandung Pardiman ini tamat.
Kubu Agung Nugraha yang yang juga selaku korwil AMPG Ponjong dan mengklaim kantongi dukungan korwil AMPG di 14 kecamatan di Gunungkidul ini tidak perlu kecil hati. Ini karena Agung Nugraha selaku ketua AMPG korwil Ponjong sudah mendapatkan salinan foto copy peryataan pengunduran diri ketua AMPG Gunungkidul yang diyakini bakal menjadi senjata pamungkas.
Selain surat pernyataan pengunduran diri ketua AMPG Eko Nur Wahyudi dinilai sebagai senjata pamungkas kubu Agung Nugraha. Surat untuk ketua DPD ini sekaligus dianggap sebagai bukti kuat pengunduran diri ketua AMPG layak digantikan kader lain yang lebih memiliki semangat membesarkan Partai Golkar melalui apapun namanya, baik musdalub ataupun pleno.
Salinan pernyaaan pengunduran diri itu kini disimpan Agung Nugraha dan juga ditangan beberapa oengurus AMPG korwil kecamatan. ‘Surat pengunduran ini sudah ditangan Agung," kata Wied Oim salah satu pengurus AMPG Korwil Wonosari yang tegas memutuskan Pro Musdalup atau Pro Pleno kepada METEOR.
Melihat ada kubu Agung nampak kuat ini, rupanya jajaran pengurus DPD Partai Golkar Gunungkidul keder juga. Disela wawancara dengan Koran ini Slamet sudah memiliki rencana agenda khusus untuk segera menggelar Pleno. Pihkanya sudah mengagendakan digelar Pleno selambat-lambatnya dua pekan mendatang setelah reses DPRD. "Pleno sudah kita agendakan tidak lebih dari sepekan mendatang. Sekitar setelah reses dewan dan tugas dari DPW selesai," kata Slamet yang kini tengah melaksanakan tugas DPW Partai Golkar DIJ untuk sosialisasi Gerakan Bertanya Rakyat terkait RUU Keistimewaan DIJ