Jumat, 2008 April 25
AMPG Mati Suri, 14 Korwil kecamatan Ultimatum Pengurus DPD
GUNUNGKIDUL - Ditengah sejumlah partai politik mulai merapatkan barisan dan kekuatannya menghadapi persipaan pemilu 2009 lain halnya yang terjadi di partai besar bernama Partai Golkar. Di Gunungkidul Partai pohon beringin ini justru tengah menghadapi kemelut internal kader dan masanya pendukungnya. Akibatnya keretakan antar kader tak dapat dihindarkan. Tidak dipungkiri jika kekecewaan sejumlah kader tak kunjung direspon kader militan di 14 kecamatan bakal banting stri ke partai lain.
Adalah koordinator Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ditingkat kecamatan yang mengaku kecewa dengan kepengurusan AMPG. Mereka menuntut agar ketua organisasi berinduk partai bergambar pohon beringin ini segera diganti demi berjalannya organisasi AMPG dan kebesaran partai.
“Kami mendesak agar ketua DPD Partai Golkar mendengar aspirasi kami kami dan teman-teman di tingkat kecamatan. Ada 14 wilayah yang kecewa dengan kepengurusan AMPG yang vakum dan selama ini pasif tidak bekerja,” kata Agung selaku koordinator AMPG wilayah Ponjong , Minggu kemarin.
Desakan kubu Agung Nugraha Cs untuk restrukturisasi AMPG ini bukan tidak mendapat dukungan kuat. Agung mengklaim desakannya sudah bulat bahkan mengantongi dukungan dari jajaran pengurus korwil AMPG di 14 wilayah kecamatan yang ada di Gunungkidul.
“Sikap ini demi kebesaran dan masa depan Partai Golkar. Bukan berarti ngecoh atau bermaksud apapun terhadap partai. Tapi demi kelangsungan pemenangan Partai Golkar di Gunungkidul. Kalau tidak aspirasi ini tidak diakomodir kita siap hengkang,” imbuh politisi muda Golkar yang kerab disapa Agung Jagal didampingi kader muda Wied O’im
Lebih lanjut Agung menjelaskan alasan mendesak pembentukan pengurus AMPG bukan tidak prosedural, tercatat dua kali pihaknya melayangkan surat desakan untuk pimpinan DPD Partai Golkar perihal digelarnya Muslub (musyawarah luar biasa-red). Namun surat desakan kubu Agung ini tidak satu pun digubris jajaran pengurus DPD. Menurut Agung sikap pengurus justru terkesan tidak menanggapi secara serius. “Desakan kami hanya diulur-ulur pihak pengurus tanpa ada kepastian yang tegas,” tandas bodyguard politisi Gandung Pardiman ini.
Lebih spesifik, Agung menegaskan pentingnya restruksutisasi ditubuh organiasi AMPG pimpinan Yudi selain miskin program dan menyebabkan AMPG mati suri. Kondisi AMPG dinilai sudah tidak berjalan sebagaiman mestinya bekerja untuk kebesaran partai. “Sejak beberapa tahun ini vakum dan mati suri. Kami melihat jika kondisi itu tetap dipertahankan sangat berbahaya bagi kebesaran dan masa depan partai,” tambah Agung lagi.
Lantas sampai kapan ultimatum kader militan AMPG kubu Agung Cs ini? Secara pasti ultimatum ini sampai akhir bulan april harus sudah mendapat sikap dari pihak pengurus DPD. Bagaimana jika tuntutan kubu Agung ini tetap tidak digubris? “Saya dan jajaran pengurus AMPG di 14 kecamatan tidak bisa menjamin bagaimana nasib Partai di pemilu 2009 nanti,” pungkas guru karateka ini. Hingga berita ini diturunkan pengurus DPD Partai Golkar Gunungkidul belum bisa dikonfirmasi