Anak Sering Membantah...??? Ajari Sikap Disiplin...!!!

detikhealth-----

Banyak orangtua yang berteriak atau marah-marah saat anak tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan? Marah bukanlah solusi yang tepat lebih baik orangtua menerapkan disiplin untuk anak-anaknya.

Anak-anak seringkali bertingkah di meja makan, menolak disuruh tidur atau susah diatur di tempat umum. Tapi marah-marah bukanlah penyelesaian yang baik, karena tidak akan membuat anak menghargai orangtua dan menurutinya.

Penting bagi orangtua untuk menetukan dan mengajarkan anak-anak hal apa saja yang bisa diterima serta hal apa saja yang tidak dapat diterima, menetapkan batasan-batasan tapi tetap membuat anak merasa nyaman.

Sayangnya banyak dari orangtua yang tidak konsisten dengan keputusannya, terkadang orangtua membiarkan anaknya melakukan kesalahan tapi di lain waktu menjadi ekstra keras saat anak melakukan kesalahan yang sama.

Mengajarkan disiplin pada anak memang pekerjaan yang sulit, tapi jika hal ini berhasil dilakukan maka kepuasan besar akan dirasakan oleh orangtua.

Seperti dikutip dari Health24, Kamis (12/11/2009) ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menerapkan kedisiplinan itu, antara lain:

1. Pilihlah strategi yang tepat. Buatlah strategi yang tepat dengan menerapkan batasan yang jelas serta konsekuensi yang harus diterima anak jika melanggar batasan tersebut.

2. Gunakan kontak mata. Jika anak melakukan suatu kesalahan atau tidak mau menurut, tidak perlu berteriak atau marah-marah. Tapi cukup menatap mata anak dan dengan sendirinya anak pasti sudah mengerti.

3. Berhenti mengomel. Cukup berikan instruksi yang jelas pada anak, jika anak tidak mau menuruti berikan konsekuensi yang sudah disepakati bersama.

4. Beri tanda penghargaan. Buatlah peraturan apabila anak bisa berlaku disiplin akan mendapatkan penghargaan seperti bintang. Setiap akhir minggu jumlahkan berapa bintang yang telah didapatkan anak dan beri penghargaan yang lebih tinggi lagi.

5. Istirahatkan diri. Jika orangtua tidak bisa menahan diri, menjauhlah dari anak dan biarkan menenangkan diri terlebih dahulu agar tidak meluapkan kemarahannya pada anak dengan mengomel atau berteriak.

6. Diskusikan segala sesuatu dengan anak. Jika anak sudah cukup mengerti untuk diajak berbicara, maka ajaklah anak untuk terlibat dalam menetapkan segala macam peraturan yang akan dibuat.

Apapun strategi yang akan digunakan dalam menerapkan disiplin pada anak, hal yang paling penting adalah orangtua harus tetap konsisten. Jika tidak konsisten anak akan menjadi bingung apa yang sebenarnya diinginkan oleh orangtuanya.



bersikap konsisten pada anak, memang diperlukan...!!!!

memberi tips juga bukan solusi yg tepat alm mendidik anak..karena permasalahan dan tingkat rewelnya anak tidak sama...dg begitu bagaiman bisa diselesaikan dg cara yg samam bila masalhnya berbeda?

yang paling penting dalm mendidik anak adlh mengetahui pangkal penyebabanya...
anmak tidalk displin, mengerjakan sesuatu selam lama...makan nggak ditelan telan tapi mlah mung diemut...suruh mandi mlah playon...disuruh jalan pelan banget dst....

pada dasarnya anak nak yg begitu nggak bisa dibilang tidak disiplin atau nakal atau apap saja...karena si nak sebetulnya nggak tahu....

kita yg dewasa nyuruh kalo jalan yg cepat...kalo naruh gelas dimana piring dimana, kalo mkan harus bagaimana..karena kita sudah lamam hidup sudah lama belajar dan sudah lama punya pengalaman.....ttg itu semua...sementar si anak kan belum mengalami itu semua...dia makan pelan pelan...karena si anak nggak tahu kalo waktu itu sangt penting...wong si anak belum pernah dibentak bosnya karena terlambat datang ke kantor....dia belum tahu konsep tentang penggunaan waktiu...dia naruh gelas sembarangan...ya jelas wong dia nggak tahu belum punya pengalaman kalo gelas itu nanti bisa ketendang dan pecah...kalo beli lagi mhal dan repot menguras kantong....dia juga belum belajr esteika keindahan dst....intinya anak anak berbuat begitu bukan karena nggak disiplin karena malas dst...tapi mereka belum tahu....Oleh karena itu tugas kita bukan memarahi...tapi memberitahu mereka agar mereka cepat belajar dan cepat tahu....
marah bukan solusi...karena begitu anak dimarahi...maka mereka akan merekamnya bukan Ohhh aku salah....tapi oooo aklu tidak disayang....dg begitu anak bisa sutrissssss...anak bisa tertekan....kalo terlalu sering dimarahi... anak akan merasakan bahwa dia nggak berguna dsn ngak disayang....hatinya tertekan dan hati hati kalo anak sudah sampai tahap melawan....kalo anak sudah dalm tahap me;lawan mka apapun yg akan kita omelkan pada dia nggak akan mempan...makin kita ngomel makin menjadi kenaklan mereka...karena kenakalna bagi mereka adalh usahah untuk memeprtahankan diri...walau bagi orang tua dipahami sebagai membangkang....dan kalo hal ini terus dilanjutkan maka anak ini makin nggak bisa diatur....hilang rasa kekeluargaanya dg orang tua...hilang rasa harga dirinya...hilang cintanya...dan jadi naka yg kita sebuT "BADUNG"...

jadi ngarjarin anak yg benar bukan marah tapi ngasih tahu dg logika , dg kat kat yg masuk akal...karena anak itu juga sudah bisa mikir....keuntungannya ngajar anak dg memberitahukan semua hal dg logika dan pikiran kristis... dalh bahwa kita nggak perlu buang energi untuk marah...anak merasa disayang....dan siap belajr dan berkembang dan bertumbuh dg normal...dan anak nggak akan nakal...kalo mereka sudah paham dg mau kita mereka akan disiplin sendiri....nich ada rekaman kata anak sayay yg berumur 5 tahun pada saya " yah...itu lampunya kok nggak dimatiin kan boros listrikk bayarnya mahal"...anak sayay paham dg kat kata yg logis dan mamapu memepraktekan....nggak nakal peneurut...dan disiplin....kita nggak repot anak merasa dimanjakan...nggak ad marah dirumah.....

hmmm... tapi kadang teory seperti ini tetep susah di praktekin...