Pengalaman Naik KA Ekonomi dari Cimindi Bandung Jawa Barat

Gb.Stasiun Cimindi"]
Stasiun Cimindi Bandung Jawa Barat merupakan setasiun Kereta Api klas Ekonomi untuk jurusan Bandung atau sebaliknya.Tulisan ini penulis buat sewaktu mendapatkan pengalaman pertama naik Kereta Api Ekonomi Kahuripan jurusan Bandung - Kediri Jawa Timur.Penulis saat itu sedang mengikuti penataran di PPPGT Bandung selama satu bulan penuh.Biar ngirit sewaktu mau menengok keluarga di Gunungkidul dan sekaligus mendapatkan pengalaman baru naik Kereta Api, dengan beberapa teman penulis mencoba memberanikan diri naik KA Kahuripan.Habis Sholat Magrib penulis langsung keluar halaman Asrama dan naik angkot jurusan Cimahi Pasantren dengan membayar ongkos sebesar Rp 1.500,- dan turun di jalan raya Bandung- Cimahi.Sambil melihat-lihat pemandangan perkotaan di Bandung penulis jalan kaki ke Stasiun Kereta Api di Cimindi.

Sampai di Stasiun Cimindi langsung cari loket pembelian karcis dan akhirnya ketemu,waktu tanya harganya sangat murah jurusan Cimindi -Yogyakarta harganya Rp 24.000 seharga dua porsi sate di Gunungkidul,dan lebih mengejutkan lagi sudah tidak ada tempat duduk.Walaupun agak ragu penulis mantap membeli untuk pengalaman naik KA walaupun tanpa tempat duduk.

Waktu mendekati Sholat Isyak ,penulis cari masjid untuk sholat dahulu untung diseberang jalan kurang lebih 50 meter ada masjid yang cukup megah.Penulis cari tempat wudlu kemudian masuk ke masjid untuk mengikuti sholat jama'ah Isyak.Oleh Takmir penulis diingatkan agar tas bawaannya di taruh di depan shof karena bila diletakkan dibelakang rawan kehilangan.Setelah Iqomah langsung sholat jama'ah dengan peserta sekitar sepuluh orang sebagian penduduk setempat sebagian calon penumpang KA.Diseberang jalan berjubel calon penumpang KA yang menunggu KA tetapi mungkin lupa sehingga tidak sempat terpikirkan untuk sholat Isyak dahulu.Lokasi masjid juga terletak di perkampungan padat penduduk,tetapi jamaah satu shof saja tidak penuh .Sehabis sholat Isyak penulis langsung kembali ke stasiun KA Cimindi untuk antri menunggu KA KAHURIPAN yang datang dari arah Cimahi.Sambil menikmati hiburan sekelompo

Waktu mendekati Sholat Isyak ,penulis cari masjid untuk sholat dahulu untung diseberang jalan kurang lebih 50 meter ada masjid yang cukup megah.Penulis cari tempat wudlu kemudian masuk ke masjid untuk mengikuti sholat jama'ah Isyak.Oleh Takmir penulis diingatkan agar tas bawaannya di taruh di depan shof karena bila diletakkan dibelakang rawan kehilangan.Setelah Iqomah langsung sholat jama'ah dengan peserta sekitar sepuluh orang sebagian penduduk setempat sebagian calon penumpang KA.Diseberang jalan berjubel calon penumpang KA yang menunggu KA tetapi mungkin lupa sehingga tidak sempat terpikirkan untuk sholat Isyak dahulu.Lokasi masjid juga terletak di perkampungan padat penduduk.

Setelah sholat Isyak penulis langsung kembali ke Stasiun KA Cimindi untuk menunggu datangnya KA KAHURIPAN dari arah Cimahi sambil menikmati sekelompok remaja yang bermain band ala kadarnya dengan imbalan uang recehan seribu atau lima ratus rupiah bagi yang mau memberi.

Sekitar jam 07.45 WIB datang lah KA KAHURIPAN yang sebelumnya sudah diumumkan oleh petugas lewat pengeras Suara bahwa KA KAHURIPAN sebentar lagi akan datang dan diharapkan kepada seluruh calon penumpang untuk tertib memasuki gerbong kereta api.Penulis masih tenang-tenang saja karena tidak disebutkan KA Ekonomi tetapi langsung KA KAHURIPAN baru setelah teman penulis pak Subagyo dari Gombong mengajak untuk antri saya baru sadar bahwa KAKAHURIPAN itu adalah KA Eonomi.

Setelah KA KAHURIPAN berhenti sambil agak berlari penulis masuk ke dalam gerbong KA ,sambil melihat -lihat dimana ada kursi yang masih kosong dan Alkhamdulillah masih ada beberapa kursi yang kosong langsung saja kami duduki bersama dalam satu rombongan sambil berkelakar dan juga serius berdo'a semoga kursi tersebut tidak ada yang menduduki samapi di stasiun Lempuyanagan Yogyakarta.

Kereta bergerak pelan-pelan dan kemudian dengan kecepatan tinggi , sambil berkelakar kami serombongan berkata bahwa kita adalah penumpang legal dan Qalal tetapi tidak dapat jatah kursi sehingga harus siap-siap digusur bila pemilik tempat duduk yang sebenarnya datang.Setiap ada rombongan datang kami serombongan langsung mengambil tas dari tempat rak tas di atas tempat duduk agar bila pemilik tempat duduk datang sebelum diusir sudah meninggalkan tempat duduk tersebut.

Dalam perjalanan awal KA melewati stasiun-stasiun kecil mulai dari stasiun Ciroyom, Stasiun Holl Bandung, stasiun Kiara Condong, Stasiun Ranca Ekek, Stasiun Cicalengka, terus langsung menuju Yogyakarta.Penumpang kereta api dihibur oleh pemusik jalanan dan juga orang-orang cacat ( buta ,tidak punya kaki ) dan sebagainya untuk memberi kesempatan kepada penumpang KA mendapatkan pahala lewat infaq yang diberikan kepadanya.Untuk itu sebaiknya bila kita naik KA Ekonomi menyediakan uang receh yang cukup ya ..sekitar 5sampai 10 buah uang receh untuk mengail pahala dari Alloh SWT lewat pemeberian kepada para penyandang cacat tersebut.

Di dalam kereta kami serombongan bercengkerama bersama para penumpang satu lokasi tempat duduk,ada bapak yang baru menghantarkan sapi ke Bandung,ada ibu yang baru menjenguk anaknya di Bandung dan sebagainya.Penumpang juga diselingi bapak ibu calon pengusaha sukses yaitu pedagang asongan yang dengan sabar menawarkan dagangannya ke setiap penumpang, ada minuman jahe panas,susu panas, nasi ayam nasi kuning dan sebagainya.

Agar kaki tak penat maka diperlukan kerja sama yang baik dengan penumpang yang ada di depan kita untuk saling silang menyilang menyelonjorkan kakinya agar tidak kaku dan penat.Tidur sebentar bisa bisa terlelap disela-sela perjalanan Kereta Api.Setelah semalam melewati jalur KA Bandung-Yogya sekitar jam 05.45 WIB kereta mendarat di stasiun Lempuyanagan Yogyakarta, dengan banyak kenangan di dalam KA Kahuripan, karcis yang sangat murah, pedagang asongan, musik jalanan dan flasdisk yang hilang semoga hanya karena jatuh bukan karena kriminal.sebab menurut teman satu rombongan naik KA Ekonomi harus ekstra hati hati dari barang dan bawaan agar tidak hilang.

Demikian sekilas kenang-kenangan naik KA Ekonomi dari Stasiun Cimindi Bandung menuju stasiun Lempuyangan Yogyakarta semoga ada manfaatnya bagi pembaca.

sumber: http://azzamudin.wordpress.com

matursuwun pak

mantap gan, ane belum pernah naek kereta api,

sekarang lebih mantaps lagi, sudah lebih rapi adm

Kalau dulu kereta api bisa dibilang kurang nyaman gan, itu pun tergantung daerah tujuannya. Dulu mah banyak copet, pria wanita diincer. Sekarang sudah nyaman dan asik. Sudah ada gerbong khusus wanita dan sudah agak berkurang kriminalitasnya, yang asik cuman 1, bisa ngobrol dengan orang-orang disamping kiri dan kanan kita, untuk bunuh waktu hehehe

mr wadiyo ke mana ndak pernah muncul?