dibalik AKSARA JAWA!

Dibalik aksara jawa katanya tersimpan atau mengandung sebuah arti yang tersembunyi!! nopo niku gih? kulo nyuwun pirso!

nek mboten klentu lho nggeh,,,

HO NO CO RO KO= ONO CARITO= ADA CERITA
DO TO SO WO LO= DATA DAN SAWALA= DATA DAN SAWALA
PO DHO JO YO NYO=PODO JOYO NE=SAMA SAMA JAYA
MO NGO BO THO NGO=MANGGO BATANG IPON

kirang lakung ipon cerito wayang dato kalian sawolo engkang podo podo sekti trus podo kerengan trus podo sedo sedanten,,,, mungkin poro sesepoh onten engkang bade njelaske luweh rinci...







(Informasi ini saya tambahkan untuk mengajak teman-teman yang tidak tahu huruf Jawa untuk tidak takut membaca )



Setelah mengetahui sedikit tentang sejarah huruf Jawa maka mari kita sedikit mengupas beberapa makna filosofis dari huruf Jawa tersebut. Ada begitu banyak makna secara filosofis dari huruf Jawa tersebut dan makna filososfis tsb bersifat cukup general alias tidak hanya untuk orang Jawa saja lho. Ada beberapa versi makna huruf Jawa tersebut, beberapa di antaranya adalah yang dikatakan Pakdhé Wikipedia di sini dan di sana, berhubung Pakdhé Wikipedia sudah bercerita dengan cukup jelas maka saya tidak akan menulis ulang pitutur Pakdhé tersebut.
Sekarang saya akan sedikit mengupas “tafsir” versi lain dari huruf Jawa tersebut. Ki Hadjar Dewantara tidak hanya mencetuskan konsep petuah tentang kepemimpinan yang sangat terkenal, beliau juga berhasil memberi penafsiran mengenai ajaran budi pekerti serta filosofi kehidupan yang sangat tinggi dan luhur yang terkandung dalam huruf Jawa .
Adapun makna yang dimaksud adalah sebagai berikut:
(1) HA NA CA RA KA:




Ha: Hurip = hidup
Na: Legeno = telanjang
Ca: Cipta = pemikiran, ide ataupun kreatifitas
Ra: Rasa = perasaan, qalbu, suara hati atau hati nurani
Ka: Karya = bekerja atau pekerjaan.



(2) DA TA SA WA LA







DA TA SA WA LA (versi pertama):
Da: Dodo = dada
Ta: Toto = atur
Sa: Saka = tiang penyangga
Wa: Weruh = melihat
La: lakuning Urip = (makna) kehidupan.



DA TA SA WA LA (versi kedua):
Da-Ta (digabung): dzat = dzat
Sa: Satunggal = satu, Esa
Wa: Wigati = baik
La: Ala = buruk



(3) PA DHA JA YA NYA:




PA DHA JA YA NYA =Sama kuatnya (tidak diartikan per huruf).



(4) MA GA BA THA NGA :


Ma: Sukma = sukma, ruh, nyawa
Ga: Raga = badan, jasmani
Ba-Tha: bathang = mayat
Nga: Lungo = pergi



Tetapi selanjutnya dengan sedikit ngawur saya pribadi akan berusaha menyelami dan menjabarkan tafsir huruf Jawa versi Ki Hadjar tersebut sesuai dengan kemampuan saya. Kalau banyak kesalahan ya mohon dimaklumi karena saya bukanlah seorang filusuf, saya hanya ingin mengenal lebih jauh huruf Jawa (walaupun secara ngawur dengan cara sendiri).





(1) HA NA CA RA KA:
Ha: Hurip = hidup
Na: Legeno = telanjang
Ca: Cipta = pemikiran, ide ataupun kreatifitas
Ra: Rasa = perasaan, qalbu, suara hati atau hati nurani
Ka: Karya = bekerja atau pekerjaan.



Dari arti secara harfiah tsb, saya berusaha menjabarkannya menjadi dua versi:

**) Ketelanjangan=kejujuran

Bukankah secara fisik manusia lahir dalam keadaan telanjang? Tapi sebenarnya ketelanjangan itu tidak hanya sekedar fisik saja. Bayi yang baru lahir juga memiliki jiwa yang “telanjang”, masih suci…polos lepas dari segala dosa. Seorang bayi juga “telanjang” karena dia masih jujur…lepas dari perbuatan bohong (kecuali bayi aneh ). Sedangkan CA-RA-KA mempunyai makna cipta-rasa-karya . Sehingga HA NA CA RA KA akan memiliki makna dalam mewujudkan dan mengembangkan cipta, rasa dan karya kita harus tetap menjunjung tinggi kejujuran. Marilah kita “telanjang” dalam bercipta, berrasa dan berkarya.

**)) Pengembangan potensi

Jadi HA NA CA RA KA bisa ditafsirkan bahwa manusia “dihidupkan” atau dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan “telanjang”. Telanjang di sini dalam artian tidak mempunyai apa-apa selain potensi. Oleh karena itulah manusia harus dapat mengembangkan potensi bawaan tersebut dengan cipta-rasa-karsa. Cipta-rasa-karsa merupakan suatu konsep segitiga (segitiga merupakan bentuk paling kuat dan seimbang) antara otak yang mengkreasi cipta, hati/kalbu yang melakukan fungsi kontrol atau pengawasan dan filter (dalam bentuk rasa) atas segala ide-pemikiran dan kreatifitas yang dicetuskan otak, serta terakhir adalah raga/tubuh/badan yang bertindak sebagai pelaksana semua kreatifitas tersebut (setelah dinyatakan lulus sensor oleh rasa sebagai badan sensor manusia).
Secara ideal memang semua perbuatan (karya) yang dilakukan oleh manusia tidak hanya semata hasil kerja otak tetapi juga “kelayakannya” sudah diuji oleh rasa. Rasa idealnya hanya meloloskan ide-kreatifitas yang sesuai dengan norma. Norma di sini memiliki arti yang cukup luas, yaitu meliputi norma internal (perasaan manusia itu sendiri atau istilah kerennya kata hati atau suara hati) atau bisa juga merupakan norma eksternal (dari Tuhan yang berupa agama dan aturannya atau juga norma dari masyarakat yang berupa aturan hukum dll).
(2) DA TA SA WA LA: (versi pertama)



Da: Dodo = dada
Ta: Toto = atur
Sa: Saka = tiang penyangga
Wa: Weruh = melihat
La: lakuning Urip = (makna) kehidupan.



DA TA SA WA LA berarti dadane ditoto men iso ngadeg jejeg (koyo soko) lan iso weruh (mangerteni) lakuning urip. Dengarkanlah suara hati (nurani) yang ada di dalam dada, agar kamu bisa berdiri tegak seperti halnya tiang penyangga dan kamu juga akan mengerti makna kehidupan yang sebenarnya.
Kata “atur” bisa berarti manage dan juga evaluate sedangkan dada sebenarnya melambangkan hati (yang terkandung di dalam dada). Jadi dadanya diatur mengandung arti bahwa kita harus senantiasa me-manage (menjaga-mengatur) hati kita untuk melakukan suatu langkah evaluatif dalam menjalani kehidupan supaya kita dapat senantiasa berdiri tegak dan tegar dalam memandang dan memaknai kehidupan. Kita harus senantiasa memiliki motivasi dan optimisme dalam berusaha tanpa melupakan kodrat kita sebagai makhluk Alloh yang dalam konsep Islam dikenal dengan ikhtiar-tawakal, ikhtiar adalah berusaha semaksimal mungkin sedangkan tawakal adalah memasrahkan segala hasil usaha tersebut kepada Alloh.



DA TA SA WA LA: (versi kedua)



Da-Ta (digabung): dzat = dzat
Sa: Satunggal = satu, Esa
Wa: Wigati = baik
La: Ala = buruk



DA TA SA WA LA bisa ditafsirkan bahwa hanya Dzat Yang Esa-lah (yaitu Tuhan) yang benar-benar mengerti akan baik dan buruk. Secara kasar dan ngawur saya mencoba menganggap bahwa kata “baik” di sini ekuivalen dengan kata “benar” sedangkan kata “buruk” ekuivalen dengan “salah”. Jadi alangkah baiknya kalau kita tidak dengan semena-mena menyalahkan orang (kelompok) lain dan menganggap bahwa kita (kelompok kita) sebagai pihak yang paling benar.



(3) PA DHA JA YA NYA:
PA DHA JA YA NYA = sama kuat
Pada dasarnya/awalnya semua manusia mempunyai dua potensi yang sama (kuat), yaitu potensi untuk melakukan kebaikan dan potensi untuk melakukan keburukan. Mungkin memang benar ungkapan bahwa manusia itu bisa menjadi sebaik malaikat tetapi bisa juga buruk seperti setan dan juga binatang. Mengingat adanya dua potensi yang sama kuat tersebut maka selanjutnya tugas manusialah untuk memilih potensi mana yang akan dikembangkan. Sangat manusiawi dan lumrah jika manusia melakukan kesalahan, tetapi apakah dia akan terus memelihara dan mengembangkan kesalahannya tersebut? Potensi keburukan dalam diri manusia adalah hawa nafsu, sehingga tidak salah ketika Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa musuh terbesar kita adalah hawa nafsu yang bersemayam dalam diri kita masing-masing.



(4) MA GA BA THA NGA:
Ma: Sukma = sukma, ruh, nyawa
Ga: Raga = badan, jasmani
Ba-Tha: bathang = mayat
Nga: Lungo = pergi



Secara singkat MA GA BA THA NGA saya artikan bahwa pada akhirnya manusia akan menjadi mayat ketika sukma atau ruh kita meninggalkan raga/jasmani kita. Sesungguhnya kita tidak akan hidup selamanya dan pada akhirnya akan kembali juga kepada Alloh. Oleh karena itu kita harus senantiasa mempersiapkan bekal untuk menghadap Alloh.



***********************************************************************************************



Demikian cerita ngawur saya tentang makna huruf Jawa, jika ada kesalahan dan ketidaktepatan mohon dimaklumi karena saya bukan filusuf dan kebetulan saat ini kepala sedang dipenuhi berbagai macam tugas.



*Sekedar alasan atas ketidakmampuan diri hehehe *



Semua hal yang saya diceritakan di atas merupakan keadaan yang ideal dan seharusnya, tetapi jika kenyatannya berkata lain maka itulah ANOMALI DALAM KEHIDUPAN.

lanjutttt

wah jan lagi ngerti iki aku kang...
jebule jero maknane...

maturnuwun.. lanjut melih... monggo

mantabzz pitedah'e saking kang mas trimo pakesa,,, nuwun sanget nggeh mas,,,kulo dados ngertos sekilas tentang aksara jawa,, monggo di lanjut,,,,

Lalu kenapa bahasa dan aksaranya jawa kini banyak yang mengesampingkan??? Bahkan anak-anak sulit sekali menggunakan.

leres mboten yen Aksara jawa akan menjadi sebuah arti jika aksaranya dibalik dng istilah aksara walik. dan aksara satu dg yg lainnya saling berhubungan.
dimulai dari NGA= Ngracut busanananing manungso
hingga berakhir di puncak HA= Aku iki urip, uripku cahyaning Gusti Allah
tapi saya juga kurang tahu, kalau ada yang lebih tahu n lebih lengkap saya minta petunjuknya!

sacho_eka wrote:

wah jan lagi ngerti iki aku kang...
jebule jero maknane...

maturnuwun.. lanjut melih... monggo

sami sami kang mas

tutik_rahayu wrote:

mantabzz pitedah'e saking kang mas trimo pakesa,,, nuwun sanget nggeh mas,,,kulo dados ngertos sekilas tentang aksara jawa,, monggo di lanjut,,,,

sepp mantabzz bgt

masjoko wrote:

Lalu kenapa bahasa dan aksaranya jawa kini banyak yang mengesampingkan??? Bahkan anak-anak sulit sekali menggunakan.

lha nek niku kulo mboten saget njawab mungkin ten SD pelajaran bohoso jowo pon di tinggalke

setyo wrote:

leres mboten yen Aksara jawa akan menjadi sebuah arti jika aksaranya dibalik dng istilah aksara walik. dan aksara satu dg yg lainnya saling berhubungan.
dimulai dari NGA= Ngracut busanananing manungso
hingga berakhir di puncak HA= Aku iki urip, uripku cahyaning Gusti Allah
tapi saya juga kurang tahu, kalau ada yang lebih tahu n lebih lengkap saya minta petunjuknya!

kulo nggeh pernah krunggu niku mas,,tapi pawartose kirang jelas je,,,

Sik mas......

Dentajwanjana utawa aksarar jawa sing anan rong puluh iku sejatini nggambarake babaring manungsa utawa ngambarake piye to manungsa iku dadi......

mula aksarar jawa iku ana 20 sing dipara papat dadi lima lima

HANACARAKA papane ana wetan
DATASAWALA papane o no kidul
PADAJAYANYA papane ana kulon
MAGABATHANGA papane ana lor....

Hana artine yo 'ana" ada
caraka , iku basa kawi artine "utusan" dadi hanacaraka artine ana utusan. Utusane sapa? ya Untusane "Ha" ana sing sepisanan ( Gusti Allah) Ha/hu nek basa arap artine "Panjenegan Gusti" kenapa gusti allah gawe utusan? untusan iku kanggo gawe "na" ana sing sakbanjura, utawa anane manungsa.

Mula "HANACARAKA iku papane ana wetan... maksude wiwitan...lan nagdep langsnu karo PADAJAYANYA sing ono kulon. maksude utusane gusti sing bakal dadi menungsa iku dititipake marang rama lan kudu ditampa ibu sing adep adepan mula disebut PADAJAYANYA... pada geleme pada kuat pada sehate... masalahe nek ra pad sehate ra pada kuate nadyan ramam ibu wis adep adepan yo ra dadi....

nah saiki balik neng DATA SAWALA....datan sawala..."nggak bisa dielakkan lagi" artine...pancen campuhe nafsu ramam lan ibu men menkone dadi menungsa iku ora bisa diselaki....kudu ana...lan kudu mengkono...ora ono wong sing bisa ngendak lan mbuwang nafsu iki utawa utusan iki....mula disebut datan suwala....

datan suwala sing papane anan kidul adep adepan langsung karo MAGABATHANGA...utawa mangga bathange....ini jasadnya....yen manungsa pancen ora bisa ngendak karepe sing kuasa ramam lan ibu wis adep adepan campuh bandayuda ana ing PADAJAYANYA... mula sing paling keri muncule si ponang bayi....mula... aksara sing paling keri MAGABATHANGA mangga bathange... utawa iki bayine.....

Balik maneh marang CARAKA sing artine utusan...saktemen proses ddine manungsa sing tak andarake neg nduwur iku mung mligi dadine jasad... dadine jasad diwiwiti sakak utusan sing digawa bapak dileboke neg nggone emak...

nangis manungsa iku sak liyane Jasad ana unsur roh... sing kabuntel RAh...isi roh iki sinebut sejatining sukma.. utawa sukma sejati....sukma sejati iku uga diutus marang pangeran mlebu ning jasading manungsa sing digawe romo ibu mau liwat telung utusan yaiku CARAKA Cipta Rasa lan Karsa....

dadi manungsa sing bisa dadi utusane pangeran anan ing madya pada iki mung manungsa sing ngerti marang CIPTA Rasa lan KARsane sing kuasa...

kareplah kesel ngetike....

monggo dilanjut!!!

kulo nuwun... tok..tok..tok....
aq meh pitakon yen aksara jawa iku di waca wulak walik iku mengandung arti opo???

aksara jawa iku ngandung pitutur luhur kaya sing wis tak aturke dhuwur...ning nek diwalik....artine iku kurang gaweAN...

weeee...kasinggihan dimas....lueresss menika...dadi menungsa mboten nagsal...kumethak menawi dipun puji....kedah ienget "alhamdulillah" sak kabehe puji iku kunjuk marang Gusti allah....menungsa mboten hak nampi pepuji.....

nanging manungsa kedah saget ngadepi sak liring kahanan...mboten angsal keguh karana mobah mosiking naguripppp kedah terus ngupaya tetap SURVIVE.....

nggih leres punika....aku wong tuwa uga nayogyani.....

Asmaraningtyas wrote:

weeee...kasinggihan dimas....lueresss menika...dadi menungsa mboten nagsal...kumethak menawi dipun puji....kedah ienget "alhamdulillah" sak kabehe puji iku kunjuk marang Gusti allah....menungsa mboten hak nampi pepuji.....

nanging manungsa kedah saget ngadepi sak liring kahanan...mboten angsal keguh karana mobah mosiking naguripppp kedah terus ngupaya tetap SURVIVE.....

nggih leres punika....aku wong tuwa uga nayogyani.....

Matursembah nuwun kangmas...

alpino alip maroko wrote:

lhahh...kok ming keplok keplok ki piye ta? ( he he he padahal aku ya gak duwe ide )

martinus wrote:

alpino alip maroko wrote:

lhahh...kok ming keplok keplok ki piye ta? ( he he he padahal aku ya gak duwe ide )

KWAKWAK.....iso wae jenengan kang martin....

pengertiane lan maksude utowo penafsiran seko aksoro jowo kuwi bebas lan bedho-bedho.....wong jenenge mung penafsiran,sing penting lakune menungso ne dewe iso ora nguri-nguri kabudayan jowo sing ora ono batase kuwi.....SELAMAT BAGI ANDA YANG MASIH MAU PEDULI DG KEBUDAYAAN JAWA.....

mohon maaf sebelumnya saya hanya akan ngartikan kata MA GA BA THA NGA menurut versi saya sendiri.
MA GA BA THA NGA ,(klo dibalik) NGATHABAGAMA arti nya noto agama klo b.indonesianya menjdi atur agama. itu sebuah pesan yang ter kandung dlam aksara jawa. menghimbau kita untuk mengatur agama kita,dalam artian kita tidak boleh semenana nenyalahi agama kita.kalau agama kita mengajarkan kebaikan ya kita harus mulakukan itu agar tidak menjadi manusia yang jauh dari sang pencipta.
kurng lebihnyasaya minta maaf.
terima kasih

...
wawasan bahasa jawa makin terpuruk..... di sekolah tak lagi ada tempat...
...

Nuwun sewu badhe nderek urun rembug,...Ha na ca ra ka meniko saged kawastanan satra sandi, ilmu sangkan paraning dumadi, ingkang ngadahi makna ingkang maneko warno, wonten ingkang ngatosaken mekaten, HA,...
Ha – Huripku Cahyaning Allah
Na – Nur Hurip cahya wewayangan
Ca – Cipta rasa karsa kwasa
Ra – Rasa kwasa tetunggaling pangreh
Ka – Karsa kwasa kang tanpa karsa lan niat
lan sak piturotipun dumigi MA,..
Ma – Mati bisa bali
Ga – Guru Sejati kang muruki
Ba – Bayu Sejati kang andalani
Tha – Thukul saka niat
Nga – Ngracut busananing manungsa.
Dados kitho gesang wonten ing alam ndonya meniko saking Gusti ( Allah ) lan Badhe wangsul dateng Gusti ( Allah ). Namung sastra sandi meniko, saged ngadahi doyo linuwih yen kito saged mbabar, lan nglampahi menopo ingkang dados tegesipun sandi meniko,..
Dha – Dhuwur wekasane endhek wiwitane,,..diwiwiti saking ngracut busananing manungso,..badhe wangsul dumugi
Ha – Huripku Cahyaning Allah, kamongko sedoyonipun po dho djo yo ngo, unggul ing yudho antawesipun bener lan luput, Namung Kedah ....
La – Lali eling wewatesane...cekap semanten mbok mbilih wonten lepatipun saestu lilo lan legowo dipun emotaken...nuwun kawulo nuwun

jaman sma disik dipelajari.. saiki kepiye ye lur..?

Aksoro jowo kang semu samar-smar engkang angemot babarane manungso seko lahir nganti tumeko pati..
(Maaf bukanya keminter/sok pinter honocoroko ini ga boleh sembarangan di ucapkan apalagi membacanya dari belakang ke depan,,, itu sama saja menghidupkan arwah yg sudah mati,,,
Makanya kalo ada dalang lg "NGRUWAT/RUWATAN" kaum ibu yg lg hamil dilarang berada di lokasi ruwatan.....
Karena ya itu tadi pakdalang membaca honocoroko walik

Nuwun....

sundul gan

Keren, walaupn orng jawa tpi aku ngak tau kyak Filosofi Jawa,,,  

agung shejack wrote:

Aksoro jowo kang semu samar-smar engkang angemot babarane manungso seko lahir nganti tumeko pati..
(Maaf bukanya keminter/sok pinter honocoroko ini ga boleh sembarangan di ucapkan apalagi membacanya dari belakang ke depan,,, itu sama saja menghidupkan arwah yg sudah mati,,,
Makanya kalo ada dalang lg "NGRUWAT/RUWATAN" kaum ibu yg lg hamil dilarang berada di lokasi ruwatan.....
Karena ya itu tadi pakdalang membaca honocoroko walik

Nuwun....

Waduh waduh kadosipun kok jien ngedab edapi dayane hono coroko meniko injih,...nuwun sewu sakderengipun ...meniko kawulo injih nate disanjangi kalian simbah
ngeten ngendikane....honocoroko kuwi yen mbok woco kanthi mbok lagokke seko nga tho bo go mo nganti tekan ka ro co no ho bisa nduweni kekuatan,...ngoten ngendikane,..Namung dumugi sakmeniko kulo dereng saged mended intisarinipun ngendikane simbah kulo meniko,...hananging miturut pangertosan kawulo, yen NGA meniko keartosaken ngracut busananing manungso, meniko rak ateges nyawijekke utawi noto busana ingkang saged kaartosaken ageman kamanungsan, lah menopo meniko ageman kamungsan ...? wonten ingkang ngartosaken injih meniko babagan sekawan anasir ingkang dipun manifestaseaken sedulur papat lima pancer...sakmeniko yen kita sampun sarujuk mbok mbilih sandi sastro honocoroko meniko nyrioasaken lahir dumugi wangsulipun manungso, rak injih naliko ponang jabang bayi lahir meniko ingkang pados dalan injih meniko engkang kawastanan "ketuban" wondene  ketuban (kawah) meniko ingkang jagi ponang jabang bayi wonten sakjroning alam kandungan lan dugekaken manungso meniko ngantos dumugi alam ndonya, lajeng nembe ponang jabang bayi, sak lajengipun  ari ari..lan sak piturutipun,.
Ana kidung akadang permati
among tuwuh ing kuwasanira
nganakaken saciptane
kakang kawah puniku
kang rumekso ing awak mami
anekakaken sedya
pan kuwasinipun
adhi ari ari
kang mayungi ing laku kuwasaneki
anekaken pangarah...
       Ponang getih ing rahina wengi
       angrowangi Allah kang kuwasa
       andadekaken karsane
       puser kuwasanipun
       nguyu-uyu sambawa mami
       nuruti ing panedha
       kuwasanireku
       Jangkep kadang ingsun papat
       kalimane pancer wus dadi sawiji
       nunggal sawujudingwang
Sumber : Sunan kalijaga
Pengarang : Acmad chodjim.

Hananging  injih wonten ingkang ngadahi pemangihan mbok mbileh busananing manungso meniko  Agami....
ingkang taksih ndadosaken kawulo bingung kepripun angenipun ngracut ingkang kawastanan sedulur papat lima pancer meniko wonten ing madyaning pagesangan meniko..?

sippp pak ,sundul gan

setyo wrote:

leres mboten yen Aksara jawa akan menjadi sebuah arti jika aksaranya dibalik dng istilah aksara walik. dan aksara satu dg yg lainnya saling berhubungan.
dimulai dari NGA= Ngracut busanananing manungso
hingga berakhir di puncak HA= Aku iki urip, uripku cahyaning Gusti Allah
tapi saya juga kurang tahu, kalau ada yang lebih tahu n lebih lengkap saya minta petunjuknya!

saya juga pernah dengar itu mas...tetapi saya juga masih susah mencerna apa yang dimaksud dengan ngracut busananing manungso, apakah yang dimaksud untuk bisa mearajut busana kemanusian itu perlu didasari dengan "thukul sekjo niat"..
ini hanya sebagai perumpamaan,..waktu kita didalam kandungan itu kita masih belum mengerti apa apa, ibarat kata masih suci sampai lahir sehingga kita masih mendapatkan perlindungan dan dicukupi semua kebutuhannya, oleh yang namanya penjaga kita, ( dalam agama penjaga ini sering diartikan sebagai malaikat) kalau dalam bahasa yang sering muncul dikampung saya dinamakan sedulur papat,..yang pertama yaitu "kakang kawah" atau ketuban. Ketika seorang ibu melahirkan yang pertama kali keluar adalah ketuban karena itu disebut sebagai saudara tua. Dia berfungsi sebagai penjaga badan sang janin di dalam rahim.  Setelah itu, saudara sekandung yang lebih muda adalah adi ari ari atau plasenta Pembungkus janin di dalam rahim. Dinyatakan bahwa ari ari  memayungi tindakan sang janin di dalam perut ibu yang menyampaikan ke tujuan. begitu bayi lahir maka ari ari itu ikut keluar. Ia merngantarkan sampai ketujuan, yaitu lahir dengan selamat disertai pengorbanan dirinya..saudara berikutnya adalah darah dan puser yang semuannya bekerja sesuai fungsinya masing masing. pada umumnya saudara empat tadi dianggap hanya wahana atau alat yang diperlakukan untuk pertumbuhan jabang bayi didalam perut. setelah bayi dilahirkan maka semua itu tak berfungsi lagi. Tetapi banyak orang  yang menganggap bahwa (khususnya orang jawa) sedulur empat itu masih tetap menjaga hingga kita mati. selama kita masih berusaha menjaga kesucian, dan ketulusan hati kita sebagai mana bayi yang baru lahir karena semua itu didasri pada Tha= tumbuhnya Niat menuju kearah sangkan paraning dumadi yang didasari kesucian, tanpa kehendak dan keinginan ataupun pamrih keduniawian.  Timbulnya niat suci karena dasarnya adalah cinta /kasih Illahi, atau BA= bayu sejati kang andalani.
saestu nuwun sewu mbok menawi kathah duno dungkaping boso, meniko mboten kawulo sengojo awit numung cupeting sastro cubluking  seserepan, sumonggo dipun koreksi, lan dipun jangkepi...
nuwun kawulo nuwun.

Mari dilanjut lagi...Nga : ngracut busananing manungso, Tha : tukhul seko niat, sakmeniko Bayu sejati andalani..kalau dalam pewayang dewa bayu ini melambangkan dewa kekuatan yang menguasai angin. Bayu adalah angin, sejati adalah abadi,...kalau kita masuk kedalam tubuh manusia namanya menjadi napas,...lha malah sampai napas gimana ceritanya....secara umum kalau kita masih bernapas maka kita masih dinyatakan hidup, sungguh kehidupan kita ini sangat membutuhkan yang nama angin untuk bernapas....Pernapasan adalah inti atau tali kehidupan, disini letak penting mengendalikan pernapasan atau olah napas..kalau jaman dulu disebut semedi. karena fungsi dan peranannya sangat penting dalam Kidung Rumekso Ing Wengi kanjeng Sunan Kalijaga menyebutkan Daya Nabi Isa dinyatakan sebagai napas,..kok bisa...Karena Nabi Isa dianggap nabi yang bisa menghidupkan lagi orang mati, Beliau  merupakan satu satunya nabi yang dilahirkan tanpa seorang ayah, kehadirannya didunia ini didukung oleh Roh kudus. Dia hidup dan sekaligus kekuatan "Jibril" yang ada didalam dirinya selalu aktif, atau selalu menjaganya. Dalam khasanah islam jawa ada empat macam napas, yaitu Nafas, tanafas, anfas, dan nufus.
Napas  merupakan tali tubuh, letaknya dalam hati suweda.
Tanapas merupakan tali hati, letaknya ada didaerah pusar.
Anpas merupakan tali roh, letaknya ada di jantung.
Nupus merupakan tali rahsa, atau tali rasa letaknya ada ditengah tengah jantung.
Nah sekarang sudah ada sedikit gambaran tentang pentingnya bayu sejati andalani, dari mana sumbernya bayu sejati ini..? Ga : Guru sejati kang muruki....
Monggo nek empun tekan Guru sejati niki  kadose sampun nate dibahas,  sumonggo ingkang sampun pono kerso mbabar maleh wonten ing mriki...
Nuwun kawulo nuwun