PERAJIN mete yang tergabung dalam kelompok 'Suraji Mulyo' dapat tersenyum lebar menjelang Lebaran tahun ini. Selain stok bahan baku cukup, pasarnya tak hanya sampai ibukota Jakarta, tetapi merambah sampai ke Lampung. Karenanya menjelang hari raya Idul Fitri ini produksinya meningkat dari 750 kg menjadi 1 ton, kata Ketua Kelompok Perajin Mete 'Suraji Mulyo' Suraji di markasnya di Dusun Banjardowo, Desa Gedangrejo, Kecamatan Karangmojo Minggu (14/9). Tahun-tahun biasanya, setiap menjelang Lebaran terbentur kesulitan bahan baku. Tetapi dengan semakin meluasnya tanaman mete di Gunungkidul, kini bahan baku tercukupi. Untuk mendapatkan bahan baku tak lagi harus mencari ke luar daerah. Karena panenan petani di daerah ini sudah mencukupi. Yang sedikit mengganggu modal usaha yang belum cukup. Karena ketika permintaan meningkat, modal juga harus meningkat. "Karena itu kami masih membutuhkan tambahan modal," tambahnya. Berdiri tahun 2001, berangkat dari kecil-kecilan. Pasarnya pun hanya bersifat lokal. Tetapi karena kemudian informasi tersebar saat pameran di Yogya maupun Surabaya, kini permintaan mengalir deras. Tidak hanya di lingkungan Propinsi DIY, tetapi juga ke Jakarta. Menjelang Lebaran ini sudah mengirim 5 kuintal untuk Jakarta. Sedang kiriman ke Lampung baru 1,5 kuintal. Sementara untuk pesanan dari Yogya dan Wonosari juga banyak.Sehingga tenaga kerjapun bertambah. Jika biasanya sekitar 6 orang kini bertambah menjadi sekitar 10 orang, jelasnya. Diakui, hargapun berlaku hukum pasar, karena untuk 1 kg bahan baku glondongan sudah mencapai Rp 10.500,- Sehingga untuk penjualan kacang mete harganya sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu tiap kilonya. Salah satu jaminan yang diberikan perajin ini kualitas metenya ditanggung bagus. Artinya, kacang mete dikemas dalam kondisi kering dan aman. Sehingga pembeli tidak perlu kawatir akan terjadi kerusakan kacang mete kendati disimpan dalam waktu lama. Banyak pelanggan dari kalangan pegawai di Propinsi DIY memutuskan untuk tetap membeli ke kelompok Suraji Mulyo karena jaminan kualitas. "Itu yang terus kami pertahankan," kata Suraji ketua kelompoknya