Kondisi Iklim Global pada Bulan Maret 2008Kondisi iklim di Indonesia dipengaruhi oleh sirkulasi laut-atmosfer di
Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam memantau perkembangkan
iklim adalah suhu muka laut di Pasifik dan Atlantik, Indeks Osilasi Selatan, dan Dipole Mode.
Kondisi Iklim Global pada Bulan Maret 2008 Kondisi iklim di Indonesia dipengaruhi oleh sirkulasi laut-atmosfer di
Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam memantau perkembangkan
iklim adalah suhu muka laut di Pasifik dan Atlantik, Indeks Osilasi Selatan, dan Dipole Mode. Anomali suhu muka laut
(Sea Surface Temperature/SST) di Zone Nino 3.4 Samudera Pasifik sejak bulan Oktober 2007 sampai akhir Maret 2008
sudah dibawah -1oC yang mengindikasikan La-Nina. Begitu pula dengan Indeks Osilasi Selatan (Southern Oscillation
Index/SOI) yang konsisten positif sejak bulan November 2007. Dipole Mode Index (DMI) walapun berfluktuasi namun
dalam kondisi normal selama 5 bulan terakhir (Gambar 1). Indikar SST dan SOI menunjukkan kondisi La Nina sedang
berlangsung di kawasan Samudera Pasifik. Kondisi ini berdampak terhadap tingginya curah hujan di sebagian besar
wilayah Indonesia, seperti . Gambar 1. Anomali SST Nino 3.4., DMI dan SOI sampai Maret 2008
Sumber : www.ioc3.unesco.org dan www.longPaddock.qld.gov.au Kondisi La Nina yang sudah berlangsung sejak bulan
Oktober 2007 menyebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Indonesia. Hasil pantauan NOAA terhadap presipitasi
periode Januari-Februari 2008 menunjukkan cura hujan yang tinggi dan anomali positif curah hujan di wilayah Jawa,
Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua (Gambar 2.) Gambar 2. Presipitasi dan anomalinya di wilayah Indonesia periode
15 Januari – 14 Februari 2008.
selengkapnya baca: Klik sini