FKOGK
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Forum Komunitas Online Gunungkidul
 
IndeksJual BeliPortal FKOGKLatest imagesPencarianPendaftaranLogin

 

 (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah

Go down 
5 posters
PengirimMessage
Wonosingo Ngali Kidul
Pengawas
Wonosingo Ngali Kidul


Lokasi : Gunungkidul
Reputation : 20
Join date : 06.05.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeThu Sep 04, 2008 3:32 pm

Saya dapet web sebelah:

Ceritanya:

Kalo ada yang bilang selingkuh itu indah, coba deh baca pengalaman gue berikut ini

Gue dah 8 tahun married, anak 2.

Sebelumnya belum pernah ada goncangan sehebat ini dalam rumah tangga gw.

Kira2 2 bulan lalu, suami gw selingkuh. Hanya dalam tempo beberapa hari aja, semuanya terbongkar. Tuhan itu ajaib dan luar biasa. Dia ga pernah biarkan sesuatu yang busuk disimpan lama2. Gw merasakan sendiri dalam 2 bulan ini. Suami gw yang bukan tipe pembohong sebelumnya, tiba2 jadi seperti gw ga kenal lagi. Semua kebohongan2 diluncurkan dari mulutnya. Dan semua itu terbongkar.

Can you imagine, apa yang dah kita dapat dari perselingkuhan ini:

1. Penyakit kelamin
Yes, suami gw positif terinfeksi GO, Herpes dan Chlamidya. GO nya cukup parah. Dan good newsnya lagi, GUE JUGA KETULARAN..... !!!1 (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Crying_anim
Padahal selingkuhannya suami gw itu cewek baru umur 20 tahun, cantik dan ga secara profesional kerja jadi PSK. Pengakuan suami gw, dia kenalan di mal waktu suami gw lagi survey di mal tersebut. Kelihatan seperti ABG2 yang wajar, lagi hang out ama teman2 abgnya.

2. Teror
Setelah suami gw, akhirnya, bisa melepaskan diri dari perempuan itu, teror melanda kita sampai gw dan suami gw terpaksa berganti nomor HP. Puncaknya, perempuan itu menelpon ke rumah, waktu kebetulan anak perempuan gw yang berusia 6 tahun mengangkat telpon, dan dengan sadisnya perempuan itu berbicara kotor pada anak perempuan gw, mengatai2 dan mengintimidasi anak gw dengan sebutan : 'ANAK PEREK' "ANAK HARAM", "LO BUKAN ANAK BAPAK LO, GUE INI LAH PACAR BAPAK LO" "SELAMANYA BAPAK LO TUH GA PUNYA ANAK"


3. Kerugian material (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Praying
Suami gw mengakui sedalam2nya perselingkuhannya, sampai semua hotel yang dia masuki, semua dia ceritakan sama gw. Meskipun menurut pengakuan suami gw, dia ga pernah kasih uang ke perempuan tsb, tapi semua catatan pengambilan uang, kartu kredit, suami gw buka sama gw. Dan.... WOW !!!
Ternyata lumayan banyak uang yang dikeluarkan untuk affair selama 1 bulanan itu. Belum lagi ditambah biaya pengobatan penyakit yang sekarang kita derita ini.


4. Kehancuran hati anak2

Awalnya gw menyembunyikan semua ini dari anak2 gw, tapi dengan adanya teror2, anak2 gw jadi tau. Putra sulung gw, yang tadinya kalem, penurut dan ga pernah macam2, tiba2 jadi doyan berantem di sekolah. Gw sudah 3 kali dipanggil ke sekolah selama kasus perselingkuhan suami gw ini terjadi. Anak perempuan gw yang lagi main game di hp gw, mendadak MMS teror masuk, berupa foto mesra suami gw dan selingkuhannya terbuka di depan mata anak gw. Sampai sekarang anak perempuan gw itu belum mau bicara ama bapaknya meskipun sudah gw bujuk.


5. Hilangnya kepercayaan istri
Gw ga pernah nganggap diri gw sempurna, dan memang siapapun juga ga ada yang sempurna, kan?
Bicara mengenai alasan kenapa suami bisa berselingkuh, semua orang bisa mencarinya. Semua orang dengan mudah mendapat alasan kenapa dia berselingkuh. Apa para suami tidak berpikir bahwa istri pun punya alasan untuk berselingkuh???
Bicara soal jenuh dan kebosanan, tidak terpikirkah bahwa istri juga mengalami kejenuhan yang sama..?
Rutinitas, melihat suami yang ga peduli dengan urusan rumah tangga dan membebani sepenuhnya di istri.
Bahkan nama guru anak sendiri juga ga tau. Sementara gw, yang tadinya wanita karir, give up karir setelah lahir anak ke 2, di rumah membantu pekerjaan suami, buatin dia laporan, presentasi, terjemahan, dll. Selain itu, meskipun tinggal di rumah, gw juga berusaha cari uang tambahan. Gw terima jasa sekretaris pribadi, terjemahan, jual beli barang lwt internet, dan lain2.
Suami bisa berlibur dengan santai di hari Sabtu dan Minggu, sementara menjadi istri dan ibu, tidak pernah ada kata libur. Mulai dari mata terbuka sampai terpejam lagi, begitu banyak hal yang mesti dikerjakan. Apakah semua itu juga tidak membosankan?

Talking about, pengen merasakan getaran2, sensasi, seperti orang pacaran? Hmm... Do you think istri juga ga merindukan hal2 tersebut? Sama saja...

Gw berpikir untuk mengajukan perceraian, meskipun suami gw memohon, menyembah, menangis di kaki gw dan sebagainya... Karena bagi gw, sulit untuk bisa percaya lagi sama suami gw. Cuma gw masih cb berpikir ulang. Suami gw ajak gw konselling seminggu sekali dan sampai sekarang masih kita jalani. Ini sudah berlangsung kira2 sebulan. Cuma memang, jujur, gw masih belum mampu melupakan. Cuma untuk mutusin bercerai, gw juga berat dan kasian dengan anak2 gw. Gw lahir dari orang tua yang bercerai, karenanya gw tau gimana rasanya anak2 melihat orang tuanya berpisah dan hidup dengan background seperti itu ga mudah.
Kembali Ke Atas Go down
https://www.facebook.com/mahesatunggalika
Wonosingo Ngali Kidul
Pengawas
Wonosingo Ngali Kidul


Lokasi : Gunungkidul
Reputation : 20
Join date : 06.05.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeThu Sep 04, 2008 3:45 pm

Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.
Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.


Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.

Dew hadir dalam kehidupanku. Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya.

Dew berkata , “Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis.”
Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, “Pria sepertimu, begitu sukses,a kan menjadi sangat menarik bagi para gadis.”

Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, “Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.? Aku ada sedikit urusan dikantor”

Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya, ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, “Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? ” Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan
jika tahu bahwa aku serius. Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku,” He Roy, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya,”Ada sesuatu yang harus kukatakan” Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir.

“Aku ingin bercerai”, ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang. Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,”kenapa?” “Aku serius.” Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,”Kamu bukan laki-laki!”. Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.


Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali. Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya.

Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikkan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya,” He Roy, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?”
Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku.
Aku mengangguk dan mengiyakan. “Kamu membopongku dilenganmu”, katanya, “Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu.” Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis. Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. “Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini,” ia mencemooh. Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.



Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami, “Wah, papa membopong mama, mesra sekali” Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut,” Mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita.” Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya. Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, “Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana.”Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku. Bayangan Dew menjadi samar. Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.
Aku tidak memberitahu Dew tentang ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, “Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang” Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok. Lalu ia melihat, “Semua pakaianku kebesaran”. Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan perasaan sakit Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut. “Pa, sudah waktunya membopong mama keluar” Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.




Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, “Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua”. Aku memeluknya dengan kuat dan berkata “Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra”. Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.Dew membuka pintu. Aku berkata padanya,” Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius”. Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. “Kamu tidak demam”. Kutepiskan tangannya dari dahiku “Maaf, Dew, Aku cuma bisa bilang maaf padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu”
Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum, dan menulis ” Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua…”

dari sebelah juga...
========================================================
Prinsip teh botol tetap dipake....ISINYA BOLEH KEMANA-MANA TAPI BOTOL NYA TETEP KEMBALI
Kembali Ke Atas Go down
https://www.facebook.com/mahesatunggalika
SAPTO SARDIYANTO
Camat
SAPTO SARDIYANTO


Lokasi : JAKARTA
Reputation : 1
Join date : 24.05.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeFri Sep 05, 2008 9:42 am

wah sip mas
semoga kita bisa mengambil inti pelajaran dari pengalaman ini untuk kita bekal menjalani
hidup berumah tangga karena setiap rumah tangga pasti suatu saat akan terjadi yang
namanya konflik kalau kita bisa belajar dari sekarang mungkin kita bisa melaluinya dg
baik.


suwun
wasalam,
Kembali Ke Atas Go down
maniss
Koordinator
avatar


Lokasi : Jakarta
Reputation : 7
Join date : 04.04.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeFri Sep 05, 2008 1:23 pm

trenyuh aku Sad Sad
Kembali Ke Atas Go down
Prexndes
Koordinator
Prexndes


Reputation : 4
Join date : 25.04.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeFri Sep 05, 2008 1:32 pm

lha yen iki aku jan blas ora doong...
Kembali Ke Atas Go down
SAPTO SARDIYANTO
Camat
SAPTO SARDIYANTO


Lokasi : JAKARTA
Reputation : 1
Join date : 24.05.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeFri Sep 05, 2008 1:49 pm

Prexndes wrote:
lha yen iki aku jan blas ora doong...

wah mas pri ki jak sok tok tok ra jelas ning jane paham tenan ki

haha
salam ge rencang2 ten tangerang
suwun
wasalam,
Kembali Ke Atas Go down
Wonosingo Ngali Kidul
Pengawas
Wonosingo Ngali Kidul


Lokasi : Gunungkidul
Reputation : 20
Join date : 06.05.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeFri Sep 05, 2008 5:41 pm

maniss wrote:
trenyuh aku Sad Sad

Mbak ojo ngono lho..dadi aku g penak jan2ne ki....
Kembali Ke Atas Go down
https://www.facebook.com/mahesatunggalika
wahyudi
Alm.
wahyudi


Lokasi : ujung mberuk teluk penyu
Reputation : 1
Join date : 01.06.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeThu Sep 11, 2008 1:05 pm

apik satu pelajaran tak ambil dari sini ajib ajib ajib
Kembali Ke Atas Go down
maniss
Koordinator
avatar


Lokasi : Jakarta
Reputation : 7
Join date : 04.04.08

(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitimeSat Sep 13, 2008 1:32 pm

Wonosingo Ngali Kidul wrote:
maniss wrote:
trenyuh aku Sad Sad

Mbak ojo ngono lho..dadi aku g penak jan2ne ki....

gak penak lha nang opo lho....
wong critane bikin trenyuh tenan kok.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Empty
PostSubyek: Re: (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah   (Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah Icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
(Renungan) Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Begadang Nggak Selamanya Buruk
» Perkembangan Teknologi Informasi
» Sebuah Renungan
» Renungan Hamba
» Expresi Muda

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FKOGK :: ALL ABOUT GUNUNGKIDUL :: Wedding-
Navigasi: