Desa Wisata Di Gunungkidul

Pusat Kerajinan Topeng kayu dan Kerajinan batik kayu
yang terletak Di Dsn Bobung , Putat ,Kec Patuk G.kidul
lebih kurang 20 Km Dari pusat kota Jogyakarta ke arah Wonosari G.kidul
selain bisa menikmati kerajinan topeng kayu ini bisa juga merasakan udara
pedesaan yang masih alami
dan tersedian sarana transportasi yang baik
angkutan Bus Jogja Wonosari
Dan prasarana jalan yang sudah baik.

mungkin ada yang mau nambahin

wasalam,

Bener kuwi mas,apa perlu kita gaet investor luar untuk memulai bisnis iki....
tapi kepie carane...
Nek dirasake jane akeh potensi2 yang ada di lingkungan masyarakat kita yo mungkin
tinggal pemasarane...nek perlu giliran ada event2 perlu di undang untuk lebih di exploitasi
kekayaan budaya wisata kita....gek njurrrrr....sooooppppoooooo...?

kalau yang pernah saya dengar untuk produk topeng ini sudah ada
export cuma volumenya mungkin masih sedikit karena terbenturnya modal
bagi pengrajin ini.

wasalam,

aku belon pernah kesana je...

wah aq jg blm pnah k sna nh

YOGYAKARTA-MI:
Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yoyakarta (DIY) saat ini
memiliki tiga desa wisata yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi
tujuan kunjungan wisatawan di daerah ini.



Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Birowo Adhie, mengatakan pihaknya
berupaya membina keberadaan desa wisata itu agar berkembang dan menarik
minat wisatawan untuk mengunjunginya.



Keempat desa wisata di Kabupaten Gunungkidul tersebut yaitu Dusun
Bobung Putat di Kecamatan Patuk, Dusun Garotan Bendung dan Dusun Mojo
di wilayah Kecamatan Semanu, dan Desa Wonosadi di Kecamatan Ngawen.



Menurut dia, desa wisata Bobung memiliki kekhasan yaitu hampir
semua warga desa memiliki mata pencaharian pokok sebagai perajin topeng
kayu dan kerajinan batik kayu.



Lokasi Bobung sangat mudah dijangkau kendaraan termasuk bus wisata.
Wilayah Bobung Desa Putat di Kecamatan Patuk jaraknya hanya 10 km ke
arah timur dari kota Wonosari ibukota Kabupaten Gunungkidul, atau 30 km
ke arah timur dari kota Yogyakarta.


Untuk menuju desa wisata ini juga tidak terlalu sulit, selain jalan
sudah beraspal mulus, juga dilalui angkutan umum. Selain itu, wisatawan
dapat menikmati udara segar dengan kegiatan trekking di Bukit
Nglanggeran.

Sedangkan desa wisata di Dusun Garotan di Kecamatan Semanu terletak
25 km ke arah utara dari kota Wonosari atau 60 km ke arah Timur dari
kota Yogyakarta.

Desa wisata itu terkenal dengan produk kerajinan cor besi dalam bentuk lampu antik, kursi taman dan kerajinan lainnya.


Lokasinya mudah dijangkau karena jalan menuju desa itu sudah
beraspal. Kondisi lingkungan setempat penuh dengan rimbunnya pepohonan
serta udara segar dengan suasan asli pedesaan.


"Wisatawan bisa ikut langsung merasakan kehidupan di pedesaan
dengan ikut bercocok tanam dan gotong royong bersama warga setempat,"
katanya.


Ia mengatakan desa wisata di Dusun Mojo yang berada di wilayah
Kecamatan Semanu merupakan sentra kerajinan batu putih dengan
ornamen-ornamen yang menarik.

Lokasi ini mudah dijangkau dengan prasarana jalan yang beraspal dan
suasana pedesaan yang menyegarkan. Sedangkan salah satu tradisi adat
desa yang masih dilestarikan yaitu "wedi utah".

Sedangkan Desa Wisata Wonosadi terletak di wilayah Dusun Duren dan
Dusun Sidorejo, Desa Beji, Kecamatan Ngawen yang jaraknya kurang lebih
35 km dari kota Wonosari ke arah utara. Nama Wonosadi sebenarnya adalah
nama hutan yang terletak di lereng perbukitan di dua dusun itu.


Hingga sekarang hutan ini masih terjaga kelestariannya dan kaya
berbagai flora dan fauna, serta terdapat batu-batu alam berukuran besar
yang konon merupakan hasil letusan Gunung Merapi purba.



Terjaganya kelestarian hutan tersebut karena adanya kepercayaan
masyarakat setempat yang merasa diberi wewenang dan tanggung jawab oleh
pemilik hutan yaitu Pangeran Onggolotjo, seorang putra keturunan raja
Majapahit.


Atraksi wisata yang bisa dinikmati di Desa Wisata Wonosadi antara
lain wisata spiritual mengunjungi tempat sakral seperti Watu Gendhong,
Kali Ndek dan Sendang Karang Tengah. Selain itu, wisatawan bisa
mengunjungi sentra industri rumah tangga yang memproduksi barang
kerajinan bambu.



Desa wisata itu juga memiliki upacara tradisional seperti rasulan,
sadranan, mboyong dewi sri, midang, mantenan, puputan, mitoni, dan
ruwatan yang hingga kini masih hidup dan dilestarikan masyarakat
setempat.



"Wisatawan yang berkunjung ke desa wisata ini dapat ikut menikmati
dan berlatih kesenian rinding gumbeng, yaitu kesenian khas Wonosadi
yang dipercaya sebagai kesenian tertua di Jawa," katanya. (Ant/OL-01

SAPTO SARDIYANTO wrote:

Pusat Kerajinan Topeng kayu dan Kerajinan batik kayu
yang terletak Di Dsn Bobung , Putat ,Kec Patuk G.kidul
lebih kurang 20 Km Dari pusat kota Jogyakarta ke arah Wonosari G.kidul
selain bisa menikmati kerajinan topeng kayu ini bisa juga merasakan udara
pedesaan yang masih alami
dan tersedian sarana transportasi yang baik
angkutan Bus Jogja Wonosari
Dan prasarana jalan yang sudah baik.

mungkin ada yang mau nambahin

wasalam,

wah niki seng patut di tekani mas monggo monggo pinarak wonten putat jian rame tenan lho iki