Bribin II segera beroperasi, krisis air akan teratasi

Tidak lama lagi proyek pengeboran air Sindon atau Bribin II, proyek kerjasama Pemprov DIY, Pemkab Gunungkidul dan Jerman di desa Dadapayu, Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul bakal beroperasi. Setelah beroperasi, warga yang ada di lima kecamatan tidak bakal lagi mengalami krisis air.
Saat ini petugas masih terus berupaya melakukan pengecekan pipa untuk mengetahui titik kebocoran yang dikhawatirkan. Rencananya 11 September pihak Jerman secara resmi akan melakukan uji coba sistem kerja alat secara keseluruhan.
Sunarto tenaga lapangan dan teknisi dari PT Asti Wijaya, pihak rekanan yang membidangi perpipaan menjelaskan pipa yang sudah disalurkan mencapai bak penampungan Kanigoro Sempon Dayakan Kecamatan Semanu. Penampungan itu berkapasitas 1.000 meter kubik dan berjarak 2.460 meter dari pusat pengeboran.
Menurut Sunarto, pengangkatan air dari sungai bawah tanah berkedalaman 114 meter, menggunakan satu saluran pipa 8 inchi. Fasilitas itu sudah bisa beroperasi dengan kekuatan 30 liter per detik di musim kemarau. Sunarto menjelaskan, musim penghujan bisa mengalirkan air 60 liter per detik.
“Dipastikan untuk musim kemaru seperti ini kapasitas sungai bawah tanah yang berada di bendungan mencapai 6.000 liter air yang sudah mampu dioperasikan secara lancar,” jelas warga Seyegan Sleman ini.
Lebih jauh, Suanrto menjelaskan secara operasionalisasi dan cara kerja pengangkatan air di Sindon ini tidak menggunakan solar, bensin atau jenis BBM lain maupun listrik. Fasilitas ini menggunakan turbin yang berputar, yang digerakkan derasnya air sungai bawah tanah.
Proyek pengangkatan air ini sebenarnya menggunakan dua alat yang sama. Untuk pipa 8 inchi dialirkan dari cara kerja dua pompa. Sedang untuk saluran pipa berukuran 10 inchi rencananya juga akan digunakan dua pompa. “Yang sudah oke saluran yang 8 inchi. Untuk yang saluran 10 inchi masih perlu ditambah alat jenis nadle valve,” terangnya lagi.

nggih pak bekti, syukur alhamdulullah nek ngoten....,.....

iki keto' ngendi wae sing iso di aliri banyu..ono detile ora yo??
Suwun,
Kandar

Alhamdulilah....semoga aja gak cuma 5 kecamatan, tapi seluruh warga Gunungkidul bisa menikmati nantinya..amin...

Semin kebagian ra kuih.. ?,

lha ning, nek semin kebagian nggon kampungku mesti ora kebagian, wong nggone kih ono nduwur banget kih.. (nggolek sumber dewe wae ..!!!)

kandar wrote:

iki keto' ngendi wae sing iso di aliri banyu..ono detile ora yo??
Suwun,
Kandar

dereng onten penjelasan lebih lanjut mas nuwun sewu

Mas Ahmad, dumugi Wonosari nopo mboten niku?.
mugi-mugi dugi njih..........

Mugo2 wae gek ra kekeringan tiap ketigo kii...aku melu bungah jeeeekkkkk.....

Quote :

Semin kebagian ra kuih.. ?,

lha ning, nek semin kebagian nggon kampungku mesti ora kebagian, wong nggone kih ono nduwur banget kih.. (nggolek sumber dewe wae ..!!!)

Tak dongake melu kebagian kang...

Quote :

Mugo2 wae gek ra kekeringan tiap ketigo kii...aku melu bungah jeeeekkkkk.....

Wis bosen yo kang dari dulu kekeringan..

Gur siji sing iso di ucapke: matur sembah nuwun kagem Gusti Allah SWt mugi-mugi sedoyo masyarakat Gunungkidul saged menikmati, sepindah malih matur sembah nuwun Gusti Allah. :cheers:

info mas : kalau memang itu berjalan dengan baik alhamdulillah dan itu merupakan usaha keras dari Bapak kita, beliau adalah DR. As Natio Lasman (mohon ma'af pak As kalau hal saya menyebut nama Bapak) Jogja asli lho mas ...... !. Beliau merencanakan bersama rekan-rekan alumni beliau di salah satu Univ. di Jerman dari mulai tapak tilas hingga project ini berjalan.