Sebelas siswa SDN Mertelu Baru yang keracunan makanan sudah kembali masuk sekolah sehari setelah dirawat di Puskesmas setempat. Penyebab keracunan yang diduga dari makanan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) masih dalam penelitian Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Sobermas). "Tetapi pemeriksaan Dinkes belum diketahui hasilnya," kata Kepala Dinas Sobermas Gunungkidul Sugeng Pratopo S.Sos menjelaskan, Jumat (29/8). Diungkapkan, Dinas Sobermas memang kompeten untuk melakukan pelacakan masalah ini, karena makanan tersebut merupakan program PMTAS. Untuk menghindari terulangnya kasus keracunan, Dinsobermas sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, agar selanjutnya Puskesmas dilibatkan dalam pengawasan pelaksanaan program PMTAS yang dilaksakanan di sekolah. Dalam kesempatan terpisah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Gedangsari Slamet Haryadi SPd sudah melakukan koordinasi dengan semua kepala sekolah penerima bantuan makanan tambahan dan PKK setempat. Dalam hal ini sudah diingatkan agar lebih hati-hati dalam penyediaan makanan. Jika dengan cara membeli dirasa kurang aman dari segi kesehatan sebaiknya dimasak sendiri. "Mereka sudah kami minta semakin berhati-hati," jelasnya. Meski belum ada hasil pemeriksaan, Slamet Haryadi memperkirakan dari sekian pastel yang dimakan siswa, kemungkinan ada yang sudah basi. Terbukti meski semua siswa makan yang keracunan hanya 11 siswa. Kesebelas siswa tersebut barangkali secara kebetulan mendapatkan pastel yang isinya sudah basi atau ketahanan tubuhnya kurang fit. "Kasus ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua," ujarnya