YOGYA (KR) -
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Propinsi DIY untuk triwulan
pertama Januari-Maret tahun 2008 dipastikan mundur dari jadwal. Hal ini
antara lain karena pihak Tim Manajemen BOS Propinsi DIY masih menunggu
sekolah untuk mengirimkan data jumlah siswa serta rekening sekolah juga
menunggu SK dari Kabupaten/ Kota tentang sekolah calon penerima dana
BOS 2008. “Dana BOS biasanya diserahkan awal bulan, namun biasanya pada
awal tahun anggaran BOS sekolah belum menyerahkan data jumlah siswa
serta rekening sekolah,” kata Ketua Tim Manajemen BOS Propinsi DIY Drs
Bambang Irianto MPd kepada KR di ruangannya. Belum masuknya data
konkret ke kabupaten/kota membuat Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota
belum bisa mengeluarkan SK sekolah calon penerima BOS.
Menurut
Bambang Irianto, untuk Tahun Anggaran 2008 Dana BOS untuk Propinsi DIY
plafonnya sebesar Rp 129.047.250.000. Jumlah tersebut dengan rincian
dana BOS reguler untuk 297.078 siswa SD sebesar Rp 75.457.812 atau
masing-masing siswa menerima Rp 254.000 per tahun. Dana BOS untuk
131.038 siswa SMP sebesar Rp 46.387.452. 000 atau Rp 354.000 per tahun.
Sedang untuk BOS buku Kabupaten Gunungkidul tidak lagi mendapatkan
karena sudah selesai pada tahun 2006.
Sedang untuk kabupaten/kota
lainnya untuk 227.063 siswa SD masing-masing mendapat Rp 22.000
sehingga total dana Rp 4.995.386.000. Sedang untuk 100.300 siswa SMP
dana BOS buku yang diberikan masing-masing Rp 22.000 untuk setahun
sehingga total Rp 2.206.600. 000. “Kemungkinan dana BOS baru bisa
disalurkan bulan Februari, kami mengimbau pihak sekolah dalam melakukan
pendataan dengan cermat, tidak tergesa-gesa agar tidak terjadi
kesalahan,” kata Bambang Irianto. Meski demikian hal itu jangan membuat
sekolah menunda-nunda syarat untuk pencairan dana BOS misalnya,
pelaporan sistem administrasi sekolah.
Dikemukakan Bambang,
besarnya dana masih berupa plafon, artinya nanti jumlah pasti setelah
data jumlah siswa calon penerima sudah masuk secara konkret,” kata
Bambang Irianto. Dengan kata lain, jumlah plafon dana BOS tahun 2008
bisa saja bertambah atau berkurang. Jika nantinya sisa akan
dikembalikan ke pusat namun jika kurang pihaknya akan mengajukan
tambahan anggaran.
Tambah atau kurangnya siswa calon penerima dana
BOS, ungkap Bambang, antara lain karena pada pertengahan tahun
merupakan tahun ajaran sekolah. Sehingga ada siswa penerima BOS yang
lulus sekolah dan ada siswa yang masuk sebagai calon penerima dana
BOS.
Terpisah, Bendahara SDN Tegal Panggung Yogyakarta Ramelan
SPdI yang didampingi kepala sekolah Drs Wartana mengatakan, kebijakan
pemerintah untuk melanjutkan pencairan dana BOS mendatangkan angin
segar bagi sekolahnya. Meski begitu pencairan dana BOS yang sering
terlambat dan kesulitan dalam membuat laporan sampai saat ini masih
menjadi problem yang cukup serius bagi SDN Tegal Panggung. Hal itu
dikarenakan belum ada petugas khusus yang menangani pembukuan dan
pendataan yang kurang akurat. Oleh karena itu agar kasus yang sama bisa
dihindari pihaknya sengaja mengoptimalkan tim yang sudah ada.
“Mungkin
jika dilihat secara sepintas laporan tersebut terkesan sepele, tapi
bagi sekolah kami cukup merepotkan. Untungnya guru-guru di sini
memberikan respons yang cukup positif sehingga kesulitan tersebut bisa
kami atasi. Walaupun begitu sebagai pelaksana di lapangan saya tetap
berharap agar Diknas bisa menambah tenaga administrasi (TU), sehingga
laporan itu tidak dibebankan pada guru kelas,’ terangnya.
Dikatakan
Ramelan, pada tahun ajaran 2007/2008 jumlah penerima dana BOS di SD
Tegal Panggung ada 237 siswa. Karena pencairannya sering mengalami
keterlambatan mau tidak mau sekolah harus mencari dana talangan untuk
mencukupi biaya operasional sekolah.
Dengan harapan pembayaran
gaji guru honorer dan keperluan yang lain bisa dilakukan secara tepat
waktu. Walaupun sering mengalami keterlambatan dan nominalnya tidak
terlalu besar tapi dana tersebut sangat bermanfaat bagi peserta didik.
Kepala
SMP 17 1 Yogya, Drs Sulistyanto menilai program pemerintah tentang BOS
sangat positif. Meskipun jumlahnya belum mampu untuk mencukupi semua
kebutuhan siswa tapi sangat membantu. Ia berharap jika alokasi
pendidikan dari APBN bisa terealisasi 20 persen, dana BOS akan
dinaikkan hingga jumlah ideal mencukupi semua kebutuhan siswa. (R-1/R-5/R-3)-ksumber: http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=149448&actmenu=43