Tuesday, February 25, 2014
Karangmojo (www.karangmojo.net) - NGAWIS, Fajar Hermawanto, seorang pemuda asal dusun Ngelo II kelurahan Ngawis kecamatan Karangmojo ini sukses di luar daerah. "Fajar" (nama panggilannya) ini merantau demi ingin mencoba meraih kesuksesan dan mencari pengalaman di luar pulau. Fajar adalah lulusan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta jurusan Teknik Elektro. Setelah lulus tahun 2010 satu dari 9 bersaudara ini merantau ke Gorontalo, Sulawesi Utara. Dia mengajar Bahasa Pemrograman di Teknik Informatika Politeknik Gorontalo, Sulawesi Utara. Pemuda Kelahiran Gunungkidul, 7 Agustus 1985 ini juga meneruskan studinya ke jenjang S2 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Banyak ilmu yang ia sumbangkan demi kemajuan teknologi di Indonesia diantaranya seperti membuat robot pintar, dan sebagainya khususnya di Gorontalo. Seperti berita yang dilansir oleh Liputan6.com bahwa saat ini Fajar menjadi Dosen Pembimbing Mahasiswa Politeknik Gorontalo yang berhasil menciptakan 2 robot pemadam api. Dan inilah lansiran beritanya :
---Di antara kasus-kasus kriminal yang melibatkan anak-anak muda, masih banyak remaja yang terus mengukir prestasi. Di Gorontalo, mahasiswa Politeknik Gorontalo berhasil menciptakan 2 robot pemadam api.
Kedua robot itu memiliki perbedaan sesuai dengan kelasnya. Yang satu menggunakan kaki dengan meniru desain laba-laba, yang satunya lagi dibuat menyerupai tank. Meskipun bentuknya tidak terlalu besar, kedua robot ini mampu mendeteksi api dengan jarak maksimum 5 meter.
Dosen Pembimbing Robot Politeknik Gorontalo Fajar Hermawanto mengaku dalam proses pembuatan robot ini banyak ditemui kendala. Terutama pada pengadaan sensor gerak dan sensor panas. Kedua sensor itu harus didapat dari Jakarta.
"Kalau kendala jelas pada sensor. Di Gorontalo kan belum ada yang jual sensor seperti ini, makanya kita harus pesan di Jawa," ungkap Fajar kepada Liputan6.com di Gorontalo, Minggu (23/2/2014).
Fajar mengaku proses pembuatan, mulai dari desain, hingga pemograman, langsung dilakukan oleh mahasiswanya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 2 bulan. "Cuma 2 bulan saja, kita udah bisa bikin robotnya," kata Fajar.
Apakah akan ditingkatkan skalanya menjadi komersil? Mahasiswa masih fokus pada perlombaan Kontes Robot Pemadam Api pada bulan Mei mendatang di Mataram, NTB. "Komersil? Jelaslah, tapi itu nanti aja," kata dia.
Sementara, Ridwan Panigoro, salah seorang mahasiswa yang membuat robot mengaku tidak mendapat bantuan dari orang lain. Pekerjaan mulai dari perakitan komponen, perakitan, hingga pemrograman dilakukan tim mahasiswa sendiri.
"Semua kita yang buat, dari masalah program, sampai panel panelnya kita yang rakit," terang Ridwan. Ridwan dan rekan-rekannya yakin dapat memenangkan kontes robot ini.--- [Lansiran Berita Liputan6.com]
Semoga Karangmojo dapat mencetak generasi-generasi yang handal, pandai, trengginas, kreatif dan inovatif salam segala bidang. Untuk Fajar, kita patut bangga dengan prestasinya. Anda kenal dengan Fajar Hermawanto? Jika Anda kenal silakan Like yaa... :)
sumber: http://www.karangmojo.net