Pedagang di Pantai Krakal Kukut-kukut Barang

GUNUNGKIDUL—Pedagang di Pantai Krakal dalam pekan ini harus mulai berkemas-kemas memindahkan isi warung menyusul rencana relokasi. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah menyiapkan backhoe untuk memulai perluasan area parkir pada Maret mendatang.

“Saya sudah mulai berkemas-kemas memindahkan isi warung. Bangunan lama dalam waktu dekat akan kami pindah ke belakang karena pembangunan proyek perluasan lahan parkir sudah akan dimulai pemerintah. Bulan depan kami sudah disiapkan alat berat untuk pengosongan lahan,” kata Sakih, pedagang di Pantai Krakal beberapa waktu lalu.

Terdapat sekitar 18 bangunan warung dan tempat usaha permanen yang bakal terkena relokasi untuk perluasan lahan parkir. Namun, bangunan permanen baru yang dibangun dari ganti rugi Rp600.000 per kepala keluarga dan berada sekitar 30 meter dari lokasi lama banyak yang belum siap huni. Pasalnya biaya pembangunan ulang jauh lebih besar daripada nilai ganti rugi yang diberikan Pemerintah.

Sakih mengatakan tetap akan menempati bangunan permanen, meski baru selesai separuhnya. Dia harus pindah karena relokasi tak bisa ditunda lagi.

Pembangunan lahan parkir dilaksanakan Pemerintah sebagai upaya pentaan kawasan Pantai Krakal, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Selain mengatur jarak permukiman atau tempat usaha dengan bibir pantai, pembangunan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lahan parkir. Pasalnya selama ini parkir pengunjung dinilai kurang tertata dengan baik. (Harian Jogja/Endro Guntoro)


Sumber

semoga makin tertata sehingga smakin menarik minat bnyk wisatawan,...

sarujuk, perlu ada relokasi,...dibangunke bar kui kon nyewo rapopo

wiwid wrote:

Yaw tapi mesakne pedagang yang merupakan penduduk asli daerah kunu nuh kang..
Pemerintah yow kudu memperhatike hal kuwi yen arep merelokasi rumah2/toko2 penduduk asli daerah tersebut..
Mereka kan udah lama tinggal disana..

demo nuh..!!
anggere ora rusuh we..

wah wah.... njaluk ganti untung to ya...

wiwid wrote:

Yaw tapi mesakne pedagang yang merupakan penduduk asli daerah kunu nuh kang..
Pemerintah yow kudu memperhatike hal kuwi yen arep merelokasi rumah2/toko2 penduduk asli daerah tersebut..
Mereka kan udah lama tinggal disana..

haiyo.. demo wae..
anggere ora rusuh..

yang penting dapet solusi yang tidak merugikan semua pihak...

mungkinkah diperlukan investor untuk mendongkrak sektor pariwisata khususnya wisata pantai, seperti di pantai indrayanti, itu yang mengelola malah orang luar daerah lho...

masipoeng wrote:

mungkinkah diperlukan investor untuk mendongkrak sektor pariwisata khususnya wisata pantai, seperti di pantai indrayanti, itu yang mengelola malah orang luar daerah lho...

gajah dipelupuk mata ga keliatan om

ya itulah, uang berbicara.....

hehehehe...sebenarnya ini malah bisa jadi tambang uang bagi kab Gunungkidu

Semoga akan lebih baik,..

prasetyo wrote:

Semoga akan lebih baik,..

setuju demo pokok e kang nek ra adil

tapi ora rusuh..

sacho_eka wrote:

prasetyo wrote:

Semoga akan lebih baik,..

setuju demo pokok e kang nek ra adil

tapi ora rusuh..

amin amin amin

sebenarnya sektor pariwisata di GK punya prospek bagus dan sudah terbukti..
adakah member WDC yg tertarik unt invest...