KASIH SAYANG—Siswa SMP Kanisius membagikan bingkisan kepada tukang becak di Wonosari, Selasa (14/2) (HARIAN JOGJA/EDNRO GUNTORO) Hari Kasih Sayang “Valentine” yang diperingati sebagian masyarakat setiap 14 Februari tak harus dirayakan dengan pasangan. Siswa SMP Kanisius Wonosari memilih membagi kasih sayang dengan sesama di Hari Valentine ini.
Selasa (14/2), sebelum bel sekolah berbunyi, belasan siswa aktivis organisasi siswa intra sekolah (OSIS) SMP Kanisius Wonosari terlihat sudah bercucuran kekeringat. Mereka membawa bungkusan kecil berisi makanan ringan cokelat dan nasi bungkus untuk dibagikan kepada petugas polisi yang berjaga di sepanjang ruas jalan utama Wonosari.
“Cokelat ini sebagai simbol tanda cinta kasih kami bagi sesama. Selamat menjalankan tugas dengan kasih dan cinta,” ujar Tika, siswi kelas 2 SMP Kanisius Wonosari saat menyerahkan bungkusan tersebut kepada salah satu polisi.
Di sudut sekolah, siswa lainnya, Belinda dan Jihan juga tampak sibuk mempersipkan beberapa paket bingkisan nasi bungkus. Puluhan nasi bungkus hasil iuran ratusan siswa itu dipersiapkan untuk puluhan penarik becak di kawasan Pasar Argosari Wonosari sebagai ungkapan cinta dan kepedulian bagi sesama.
Ketua Osis SMP Kanisius Wonosari, Matrias Yunastra Aldi mengatakan, kegiatan “Valentine Berbagi” menjadi agenda kegiatan siswa setiap 14 Februari. Tahun ini, selain membagi coklat dan nasi bungkus, juga disalurkan sembako yang dikumpulkan para siswa untuk anak-anak di Panti Asuhan Sanjaya Kecamatan Ngawen.
Kepada Harian Jogja, pembina OSIS SMP Kanisius, Elisabeth Aria Noventi menambahkan, momentum Hari Valentine menjadi bagian dari kegiatan belajar siswa untuk menanamkan rasa cinta kasih kepada sesama. Dia melihat, di kalangan pelajar pada umumnya nilai-nilai kepedulian dan cinta kasih antarsesama yang membutuhkan mengalami kemrosotan.
“Dari momentum inilah pelajaran kepedulian dan cinta kasih kepada sesama sengaja kami tanamkan agar masa pertumbuhan remaja dekat dengan nilai-nilai kasih Tuhan,” kata Aria kepada Harian Jogja.
Dia juga melihat Hari Valentine selama ini banyak disalahartikan publik sebagai hari yang wajib diperingati pada pemuda dengan pasangannya. Padahal, kata dia, bila melihat sejarah, hari kasih sayang bertempatan dengan diperingatinya Santo Valentinus pada masa kejayaan Romawi.
Menurut Aria, Valentinus adalah tokoh yang getol menentang larangan menikah bagi kaum pria oleh Pemerintah Romawi demi kepentingan kekuatan aramda bala tentara untuk menghadapi perang. Valentino pun dijebloskan ke penjara dan akhirnya dihukum mati demi memperjuangkan cinta kasih antara pria dan wanita.(WARTAWAN HARIAN JOGJA/ENDRO GUNTORO)
Sumber