Warga tolak mentah-mentah pembagian kondom gratis dalam sosialisasi KB

KULONPROGO (Arrahmah.com) – Pembagian kondom
gratis yang dilakukan pemerintah kabupaten Kulonprogo ditolak oleh
warga, karena dinilai melegalkan praktik seks bebas.


Pembagian kondom tersebut sejatinya dimaksudkan sebagai upaya untuk
menekan ledakan populasi penduduk namun upaya tersebut gagal karena
penolakan warga.

“Kita sosialisasikan (program keluarga berencana) lewat pembagian
kondom gratis, tapi banyak warga yang menolak,” kata Mardiya, Kasubid
Advokasi Konseling dan Pembinaan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan
Keluarga Berencana (BPMPDP dan KB) Kulonprogo, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Minggu (29/5/2011) kemarin.

Mardiya mengungkapkan penolakan dilakukan karena ada anggapan dengan
pembagian kondom gratis ini seolah pemerintah turut berperan dalam
melegalkan praktik seks bebas. “Padahal, sasarannya untuk menekan laju
populasi penduduk serta mengurangi angka pernikahan dini. Target juga
pada pasangan suami istri usia subur,” katanya.

Mardiya juga mengungkapkan penolakan tersebut berlangsung dalam
sejumlah sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi di tingkat kecamatan di
Kulonprogo. Caranya dengan pembagian lewat puskesmas atau melalui orang
tua yang memiliki anak usia subur, yang telah menikah.

Dampak dari program yang tak berjalan tersebut, kini membuat kantor
BPMPDP dan KB hanya menyimpan ratusan stok kondom di puskesmas-puskesmas
Kulonprogo.

Mungkinkah pemerintah lupa, dalam kelulusan siswa SMA beberapa waktu
lalu, tingkat penjualan kondom meningkat drastis. Hal ini bisa menjadi
indikator adanya perilaku seks bebas dalam pergaulan remaja di
Indonesia.

Kalau sudah menjadi stok tak berguna dalamgudang Puskesmas kira-kira,
kedepannya akan dimanfaatkan untuk apa ya?

Hikmah :
Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu
negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri
siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al Hakim)

disebuli wae nggo gawe plendungan...

Wah, manusia dengan sombongnya mau membatasi populasi manusia? Laa,ndak bisa, Alloh lebih tahu tentang ciptaan-Nya....

Pemerintah semakin nampak bodoh dan berusaha membodohi masyarakat sih...

Tidak hanya membatasi kelahiran mas tetapi yang tidak kalah bahayanya adalah pelajar yang pendalaman agamanya lemah akan memanfaatkan kesempatan ini dengan cara membeli kondom dan menggunakannya dengan lawan jenisnya sehingga kemaksiatan akan berkembang begitu juga perzinaan

inilah perang pemikiran yang harus kita lawan...

Mari terus tandingi perang pemikiran ini sesuai dengan kemampuan kita.

walaupun tidak dibagikan gratis, beli di apotik murah kok mas..... mung 1000/biji

Uang saku siswa lima ribu rupiah berarti dapat lima ya....dan bisa dipakai lima kali ......betul-betul memprihatinkan negara kita ini

wadiyo wrote:

Uang saku siswa lima ribu rupiah berarti dapat lima ya....dan bisa dipakai lima kali ......betul-betul memprihatinkan negara kita ini

terus pie pak solusine?

Menganjurkan ke pihak pemerintah yang mempunyai kekuasaan yang sah untuk membatasi peredaran alat konstrasepsi tersebut agar sasarannya bagi yang sudah bersuami istri saja seperti waktu-waktu yang dulu

ASDD wrote:

wadiyo wrote:

Uang saku siswa lima ribu rupiah berarti dapat lima ya....dan bisa dipakai lima kali ......betul-betul memprihatinkan negara kita ini

terus pie pak solusine?

sing angel yo kuwi kang...
tapi kudu nawaitu tenan.. nek ra yo wdc cobo wae gawe surat neng pak bupati po pak sultan pye..??

ya namanya usaha mas ,mari kita coba beramai-ramai secara baik-baik sebab mereka yang mempunyai kekuasaan kalau kita kan hanya rakyat yang punya usul dan uneg-uneg serta grundelan saja ,yaa semoga Allah SWT memeberi kemudahan

KULONPROGO (Arrahmah.com) – Pembagian kondom
gratis yang dilakukan pemerintah kabupaten Kulonprogo ditolak oleh
warga, karena dinilai melegalkan praktik seks bebas.


Pembagian kondom tersebut sejatinya dimaksudkan sebagai upaya untuk
menekan ledakan populasi penduduk namun upaya tersebut gagal karena
penolakan warga.

Di gratis kog dho ra gelem "gaya".
Mungkin kurang tepat waktu saja, lain kali bisa dicoba pada hari kamis malam antara jam 21.00 - 22.00, ditawarkan kepada pasutri, mungkin ini lebih tepat.

monggo mbah ning njenengan sing ngeter-ngeterkaken purun mboten,lumayan kathah ganjarane

wadiyo wrote:

monggo mbah ning njenengan sing ngeter-ngeterkaken purun mboten,lumayan kathah ganjarane

Kula purun ganjaranipun kemawon, lha menawi ingkang ngaturaken dateng para warga, kula sumanggakaken para nem-neman kemawan.

lha mboten diteraken mbah malah diagem piyambak ....kaleh rencange malih

atau mungkin peredaran kondom gratis lewat bidan atau dokter..... InsyaAlloh tidak akan salah sasaran. Lha sekarang dijual bebas, hampir di setiap toko dan apotik ada........ ckckck mangkane gunungkidul kie ra tau udan deres....... hawane soyo panas...

dhewek mlethek didemek

hubungane suami istri kang.... yen wes resmi

Kalau bagi-bagi duit, banyak yang mau...

Belum tuntas masalah peredaran alat konstrasepsi yang di jual bebas di Gunungkidul sudah ada pesta sex dan miras oleh pelajar SMP monggo dibukak

di:
http://www.krjogja.com/news/detail/105895/Empat.Pelajar.SMP.Gunungkidul.Pesta.Seks.di.Kelas.html

Mari kita tanggulangi bersama sesuai dengan kemampuan kita masing-masing minimal anak-anak kita

masyaAlloh memang sudah mendekati akhir jaman kie, gari nunggu kiamat