Tekhnologi mutakhir telah merambah berbagai segi kehidupan, sehingga mempengaruhi segala perilaku manusia. Banyak sekali pengaruh positif dari kemajuan zaman, namun tidak sedikit pula hal-hal negatif yang ikut berkembang mengiringinya.
Semakin banyak orang yang telah meninggalkan kehidupan alamiah dan natural, pola hidup instantaneous, yakni keinginan meraih sesuatu dengan cepat dan instant sudah menjadi budaya yang lazim. Namun sebenarnya tidak semua yang serba cepat, kilat dan mudah didapat selalu baik bagi kehidupan orang itu sendiri.
Adapun alat kontrasepsi merupakan salah satu hasil dari tekhnologi, namun dampaknya tidak selalu berpengaruh baik bagi penggunanya. Bahkan jika fatal akan berakibat pengeringan dan kemandulan. Oleh sebab itu kita harus waspada dan bepikir seribu kali terlebih dahulu untuk menggunakannya. Atau kita mencoba melongok ke metode alternatif lain yang lebih aman dan nyaman.
Beberapa metode pencegahan kehamilan
Metode Kondom
Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan pada suatu kegiatan senggama dengan menggunakan alat berbentuk kantong tipis, yang dikenakan pada alat vital seorang pria
Kondom sudah dikenal oleh banyak orang, bahkan pada masa awal sosialisai KB di negera kita, alat ini banyak dibagi- bagikan secara gratis kepada penduduk. Kondom dibuat dari bahan elastis dan tipis, memang penggunaan alat ini sangat praktis dan mudah. Namun terkadang kenyamanan dalam bersenggama sering terganggu dalam arti secara secara esensi kontak antara si pria dan si wanita menjadi semu. Sehingga secara mental relasi keduanya secara hakiki menjadi tidak intim dan kurang personal. Bahkan untuk beberapa wanita ada yang alergi terhadap bahan dari alat ini.
Cara Pemandulan
(Vasektomi/vertilisasi)
Cara lain untuk menghindari kehamilan adalah dengan cara membuat si pria tidak subur lagi. Cara ini sering disebut vasektomi. Buah zakar atau testis pada alat kelamin pria adalah penghasil sel mani atau spermatozoa yang kemudian disalurkan keluar melalui saluran sperma.
Dengan dasar ini seorang pria dapat dimandulkan dengan cara memutus hubungan saluran sel mani tersebut. Caranya dengan melakukan operasi untuk memutus saluran tersebut atau mengikatnya. Sehingga sel sperma yang dihasilkan oleh testis tidak dapat keluar, tetapi sel sperma ini mengurai kembali ke dalam saluran darah. Pada seorang wanita cara memandulkan ini juga dengan prinsip yang sama yakni mengikat/memutus saluran sel terlur.
Bahaya yang mungkin timbul pada seorang pria yang melakukan pemandulan adalah kemungkinan terjadi auto-immun, yakni suatu bentuk gangguan pada fisik. Sedangkan pada seorang wanita yang melakukan pemandulan, gangguan yang dapat terjadi adalah kelainan pada organ tersebut, yang bisa berakibat pendarahan yang banyak sehabis operasi.
Metode Coitus Interruptus
Coitus interruptus artinya senggama yang diputus/dihentikan mendadak. Dalam pengertian bahwa seorang pria pada saat melakukan senggama bila akan mencapai klimaks yaitu ditandai dengan terpancarnya sperma keluar dari alat vitalnya. Pada detik-detik sebelum keluar, ia akan merasakan bahwa sebentar lagi sperma akan keluar, dan pada saat itulah dilakukan pencabutan alat kelamin pria dari dalam liang senggama, sehingga sperma terpancar di luar liang senggama.
Metode ini secara umum akan mengakibatkan kekecewaan pada si wanita, apalagi bila si wanita belum mencapai klimaks. Dan untuk pria sendiri juga menjadi kurang puas dan kurang enjoy. Sehingga secara mental metode ini akan sangat mengakibatkan pengaruh yang buruk pada relasi berikutnya. Untuk mencegah kehamilan metode ini masih kurang efektif, karena ada kemungkinan bahwa sperma atau sel sperma sudah ada yang mendahului keluar bersamaan cairan bening pada pria, atau pencabutannya kurang tepat, sehingga ada sperma yang tercecer di sekitar liang senggama. Dimana sel sperma masih mampu merambat masuk ke liang senggama yang lebih dalam dan bisa mengakibatkan kehamilan.
Metode Spiral
Spiral atau IUD adalah suatu alat berbentuk spiral yang dipasang di dalam liang senggama seorang isteri.
Alat ini bekerja dengan cara menggagalkan penempelan zygot (sel sperma dan sel telur yang telah bersatu) di dalam dinding rahim. Karena selaput lendir pada dinding rahim dibuat menjadi radang. Oleh sebab itu zygot tidak dapat menempel dan akhirnya mati. Pencegahan kehamilan dengan cara ini jelas-jelas secara esensi merupakan bentuk aborsi/pengguguran. Karena bersifat membunuh sel telur yang sudah dibuahi. Menggurgurkan adalah berarti membunuh.
Metode Pil / Obat-Obatan
Metode pil adalah suatu cara mencegah kehamilan dengan cara menggunakan obat-obatan dalam bentuk pil/obat oral.
Obat atau pil ini bekerja dengan titik sasaran pada kelenjar hypothalamnus dan kelenjar hypophisis, yang bertujuan untuk mempengaruhi indung telur dalam proses produksi sel telur. Pil ini bekerja untuk membuat produksi sel telur terhenti supaya tidak terjadi ovulasi. Selain itu pil ini juga bekerja pada dinding rahim dengan cara mengeringkan lendir rahim, sehingga bila terjadi ovulasi dan dibuahi oleh sel sperma, zygot ini tidak dapat menempel, artinya sama dengan aborsi pada tahap awal. Sama juga dengan membunuh janin.
Metode Susuk
Susuk artinya benda yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang isteri, yang biasanya dipasang pada lengan di dalam salah satu urat. Susuk ini akan mempengaruhi hormon pada wanita sehingga mengakibatkan tidak subur. Akibat yang sering ditimbulkan oleh susuk ini adalah seperti yang sering dikeluhkan oleh ibu-ibu, antara lain tubuh menjadi gemuk, sering mengalami pusing-pusing, dan sebagainya.
Masih banyak pengaruh buruk lain yang mungkin bisa ditimbulkan oleh alat kontrasepsi ini. Yang dirasakan oleh para pemakainya melalui gejala-gejala yang dirasakannya. Bahkan ada indikasi bahwa banyak anak cacat fisik maupun mental adalah diakibatkan oleh alat ini. Yakni penggunaan pil yang gagal, dimana pil digunakan namun janin masih kuat dan hidup sehingga pertumbuhannya menjadi abnormal sampai dilahirkan.