ketika cinta terbatas dinding keyakinan

bagaimana hendaknya saat cinta harus terpisah karena keyakinan??

(keyakinan = agama) nyuwun ngapunten sakdereng e.... ::> kenapa ga coba cari yg lain?? kalo dipaksakan dan diteruskan dan hidup bersama tetapi masih dg keyakinan masing2 atau mgkin salah satunya mengorbankan keyakinannya,, seperti mengejar cinta dunia saja..

Den Mas Tultul Cituulginuk : matur sembah nuwun nasihatipun, terkadang cinta itu susah ditebak, tak tahu kapan datangnya, dan apa penyebabnya...
mungkin benar mas, lebih baik cari yang lain, yang satu kepercayaan saja...

ok ok,, tapi nyuwun ngapunten.. disini "den ayu" bukan "den mas"...

nyuwun pangapunten Den Ayu...
salam kenal saking kulo...

njih.. salam kenal juga..

perbedaan keyakinan merupakan sebuah polemik yang sangat sulit dicari jalan keluarnya...namun bukan berarti tidak ada jalan keluarnya. kalau tidak pengen menambah pusing mendingan jangan yg bheda agama aja...tapi kalau tetep pilih yg beda ya pasti da jalan keluarnya asal sanggup memecahkan persolan itu dengan semangat komunikasi yang tinggi, saling menghargai dan menerima.

jangan terlalu memuja cinta, hnya orang bodoh yang menganggap cinta sedemikian hebat dan bernilai sehingga melupakan akal sehat. saya kasih tahu yah..cinta itu entut kethek... nek ra dhe duit sing pada cinta kaya yak yako kui bakale ya pada padu balang balangan piring neng omah. nek cinta iku pancen ampuh lan hebat nyager ra ono wong mateni bojone dhewe. mula aja mabuk cinta...pikiren sing pener nek seneng karo uwong kuwi...beda keyakinan iku ibarate wong arep mlaku siji ngiwo siji nengen percoyaa ro aku ra bakal bisa seneng wong arahe urip beda...isane penenr mung nek salah siji ngalah utawa ngalah loro lorone utawa loro lorone njur ra duwe agama sisan...mula sing benr goleka sing pada keyakinane...nek ora ya pedot wae rasah wedi kelangan cinta....iling ilingen cinta kuwi mung entut kethek.... nek ra mung enthut ketehek sagr ra anan wong selingkuh....

Ketika DOKTRIN "harus satu keyakinan" telah menjadi nafas anda, maka damai hidup tidak akan pernah di dapat. Sebanyak2nya orang terbunuh karena rebutan cinta, masih banyak orang yang terbunuh karena rebutan "pengakuan" agama. Agama tidak membelenggu perasaan kita untuk mencintai yang berbeda tetapi justru dengan cinta bisa menyatukan perbedaan. Dobrak aturan manusia yang mengatasnamakan agama lalu miliki separuh hatimu sodara. Arah kanan dan kekiri adalah pengandaian sepihak yang sebenarnya tidak relefan untuk rasa "cinta". Sekali lagi bebaskan pikiranmu dari pembelenggu kehakikian rasa yaitu cinta.
'Harus satu keyakinan" sama saja memberi tembok pemisah antara satu dengan yang lain. Lihat lingkup kita. Perang dingin atau rasan2an karena si A agama X atau si B agama Y. Hanya cinta yang bisa membukakan mata hati orang2 di sekitar kita bahwa Cinta seharusnya mendamaikan bukan membenihkan pertikaian.
Aku beristri dan ber anak dengan beda keyakinan. semua saling menawarkan sorga. Dan kami gembira ada banyak sorga.

masjoko wrote:

........ Sebanyak2nya orang terbunuh karena rebutan cinta, masih banyak orang yang terbunuh karena rebutan "pengakuan" agama. .........

jadi benar bukan kalau keyakinan itu tidak bisa disepelekan? lihatlah betapa jujurnya sampeyan saat bilang "masih banyak orang yang terbunuh karena rebutan "pengakuan" agama" . itu artinya kita harus hati hati dalam masalh ini. jangan karena cinta asal ngabruk saja, pilihlah yg punya kayakinan sama biar tidak terjadi mala petaka dikemudian hari saat cinta itu pengaruhnya mulai pudar.

Kita memang ga pernah bisa menyangka akan jatuh cinta pada siapa. hidup bersama dengan yang 1 kenyakinan atau berbeda itu tergantung keputusan masing-masing.yang pasti akan banyak friksi-friksi yang timbul. 1 keyakinan saja pasti berbeda dalam pola berfikir,mendidik anak dll apalagi berbeda. dan Kita bukan hanya hidup untuk pasangan kita, tapi juga untuk jiwa-jiwa lain disekitar kita

Asmaraningtyas wrote:

......itu artinya kita harus hati hati dalam masalh ini. jangan karena cinta asal ngabruk saja, pilihlah yg punya kayakinan sama biar tidak terjadi mala petaka dikemudian hari saat cinta itu pengaruhnya mulai pudar.

Justru ketika kita telah bernafaskan "harus dengan yang satu keyakinan" prosentase asal ngabruk itu lebih besar. Karena yang penting asal satu keyakinan.
Ketika kita sudah satu keyakinan maka anak yang akan menjadi generasi kita akan terdidik "yang tidak satu keyakinan adalah kafir, murtad dll". Dengan begitu kita telah membangun peradaban "membenci yang tidak satu keyakinan". Jika keyakinan A bernafas pada satu keyakinan A dan B bernafas pada satu keyakinan B maka antara A dan B, dan saling membatasi, maka sampai kiamat akan tetap berperang baik perang dingin atau perang panas.
Lalu dimana nilai Cinta yang seharusnya Universal teraplikasikan?
Belum lagi ketika kita percaya bahwa hidup, mati jodoh dan rejeki hanya Tuhan yang mengatur. Ketika kita mencintai seorang yang berkeyakinan lain tapi dalam satu sisi percaya Tuhan yang mengatur jodoh. Dimana kita memerankan Tuhan sebagai pokok dalam agama mengenai percintaan.
Sekedar sharing saja, karena kita melihat dari sudut pandang berbeda.

TUHAN MAHA ESA

Asmaraningtyas wrote:

.......itu artinya kita harus hati hati dalam masalh ini. jangan karena cinta asal ngabruk saja, pilihlah yg punya kayakinan sama biar tidak terjadi mala petaka dikemudian hari saat cinta itu pengaruhnya mulai pudar.

masjoko wrote:

Justru ketika kita telah bernafaskan "harus dengan yang satu keyakinan" prosentase asal ngabruk itu lebih besar. Karena yang penting asal satu keyakinan.
Ketika kita sudah satu keyakinan maka anak yang akan menjadi generasi kita akan terdidik "yang tidak satu keyakinan adalah kafir, murtad dll". Dengan begitu kita telah membangun peradaban "membenci yang tidak satu keyakinan". Jika keyakinan A bernafas pada satu keyakinan A dan B bernafas pada satu keyakinan B maka antara A dan B, dan saling membatasi, maka sampai kiamat akan tetap berperang baik perang dingin atau perang panas.
Lalu dimana nilai Cinta yang seharusnya Universal teraplikasikan?
Belum lagi ketika kita percaya bahwa hidup, mati jodoh dan rejeki hanya Tuhan yang mengatur. Ketika kita mencintai seorang yang berkeyakinan lain tapi dalam satu sisi percaya Tuhan yang mengatur jodoh. Dimana kita memerankan Tuhan sebagai pokok dalam agama mengenai percintaan.
Sekedar sharing saja, karena kita melihat dari sudut pandang berbeda.

Gini loh mas Joko saat sampeyan bilang "Sebanyak2nya orang terbunuh karena rebutan cinta, masih banyak orang yang terbunuh karena rebutan "pengakuan" agama. " saya melihat sampeyan sangat jujur menyampaikan "FAKTA", lah saat mengatakan " Jika keyakinan A bernafas pada satu keyakinan A dan B bernafas pada
satu keyakinan B maka antara A dan B, dan saling membatasi, maka sampai
kiamat akan tetap berperang baik perang dingin atau perang panas.
Lalu dimana nilai Cinta yang seharusnya Universal teraplikasikan?" sampeyan seacar jujur juga menyampaikan harapan akan sebuah dunia yang ideal. sayang sampeyan masih mencakau antara fakta dan harapan itu. masalahnya mas joko manusia masih suka berantem ttg keyakinan, bukan saja tetang agama tapi tetang keyakiana keyakinan yang lain. ambil contoh, suami istri bisa berantem gara gara yag satu ingin menghemabt listrik yang satu sak geleme dhewe. ini juga masalh keyakinan loh yah. saya pernah lihat sumai istri mau bacok bacokan gara gara yang laik latihan ilmu kanuragan macan putih...yang perempuan ketakutan kalau suami mraktekin ilmu barunya, saking takutnya sumainya mau dibacok sendiri... tuh mas dahsyatnya keyakinan so...jangan coba coba ....

masjoko wrote:

itu artinya kita harus hati hati dalam masalh ini. jangan karena cinta asal ngabruk saja, pilihlah yg punya kayakinan sama biar tidak terjadi mala petaka dikemudian hari saat cinta itu pengaruhnya mulai pudar.

Justru ketika kita telah bernafaskan "harus dengan yang satu keyakinan" prosentase asal ngabruk itu lebih besar. Karena yang penting asal satu keyakinan.
Ketika kita sudah satu keyakinan maka anak yang akan menjadi generasi kita akan terdidik "yang tidak satu keyakinan adalah kafir, murtad dll". Dengan begitu kita telah membangun peradaban "membenci yang tidak satu keyakinan". Jika keyakinan A bernafas pada satu keyakinan A dan B bernafas pada satu keyakinan B maka antara A dan B, dan saling membatasi, maka sampai kiamat akan tetap berperang baik perang dingin atau perang panas.
Lalu dimana nilai Cinta yang seharusnya Universal teraplikasikan?
Belum lagi ketika kita percaya bahwa hidup, mati jodoh dan rejeki hanya Tuhan yang mengatur. Ketika kita mencintai seorang yang berkeyakinan lain tapi dalam satu sisi percaya Tuhan yang mengatur jodoh. Dimana kita memerankan Tuhan sebagai pokok dalam agama mengenai percintaan.
Sekedar sharing saja, karena kita melihat dari sudut pandang berbeda. [/quote]


Good mas Joko. Idem!

masjoko wrote:

Ketika DOKTRIN "harus satu keyakinan" telah menjadi nafas anda, maka damai hidup tidak akan pernah di dapat. Sebanyak2nya orang terbunuh karena rebutan cinta, masih banyak orang yang terbunuh karena rebutan "pengakuan" agama. Agama tidak membelenggu perasaan kita untuk mencintai yang berbeda tetapi justru dengan cinta bisa menyatukan perbedaan. Dobrak aturan manusia yang mengatasnamakan agama lalu miliki separuh hatimu sodara. Arah kanan dan kekiri adalah pengandaian sepihak yang sebenarnya tidak relefan untuk rasa "cinta". Sekali lagi bebaskan pikiranmu dari pembelenggu kehakikian rasa yaitu cinta.
'Harus satu keyakinan" sama saja memberi tembok pemisah antara satu dengan yang lain. Lihat lingkup kita. Perang dingin atau rasan2an karena si A agama X atau si B agama Y. Hanya cinta yang bisa membukakan mata hati orang2 di sekitar kita bahwa Cinta seharusnya mendamaikan bukan membenihkan pertikaian.
Aku beristri dan ber anak dengan beda keyakinan. semua saling menawarkan sorga. Dan kami gembira ada banyak sorga.

Sip!

berbeda keyakinan???kan manusia yg membedakan dan mengkotakkanya dalam agama,sebenarnya Tuhanya sama,satu saja kan...keyakinan atau agama kan hanya kotaknya saja,tergantung pada diri pribadinya masing-masing,buktinya banyak yg katanya beda agama itu tetep bisa saling toleransi dalam satu keluarga. semua2 kok diatasnamakan keyakinan. padahal Tuhan nyiptain kita supaya bersatu,mosok malah dikotak-kotakin gitu...cinta yg utama adalah ketika cinta itu tak terbatas,pada siapa saja,kapan saja dan dimana saja...love is universal....matur nuwun...

lisol wrote:

berbeda keyakinan???kan manusia yg membedakan dan mengkotakkanya dalam agama,sebenarnya Tuhanya sama,satu saja kan...keyakinan atau agama kan hanya kotaknya saja,tergantung pada diri pribadinya masing-masing,buktinya banyak yg katanya beda agama itu tetep bisa saling toleransi dalam satu keluarga. semua2 kok diatasnamakan keyakinan. padahal Tuhan nyiptain kita supaya bersatu,mosok malah dikotak-kotakin gitu...cinta yg utama adalah ketika cinta itu tak terbatas,pada siapa saja,kapan saja dan dimana saja...love is universal....matur nuwun...

SETUHUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!!!!!1

Karena keyakinan, harus pisah kalau mau jadiin satu...
islam juga dah jelas...

ya tak kandani ya ca, aja meneh keyakinan sing beda, sing siji senenge omah rapi, sing siji nek ndokok apa apa mung sak watone le ngebruke we isa dadi masalh gedhe loh, nek wis oamah omah ki. dhek sih pacaran ro nek wis omah omah ki bedha... aja dumeh nek isih pacaran kethoke ok ok saja njur dipadhake...

cinta tulus iku sumbering seko njeroning ati kang resik,

masalah keyakinan iso dirembuk apik2 tembe mburine,..

Tuhan Agamamu apa?

sik.. lha cinta kuwi mau jan jane opo tho??

wiwid wrote:

Setelah tak pikir2 koq aneh yaw?..
Koq bisa cinta2an klo keyakinannya beda?..
Itu cintanya berdasarkan apa ya?..
Apakah cuma karena badaniyah?..

Soalnya masalah keyakinan itu kan penting, klo beda keyakinan kayak begitu trus mau dibawa kemana cintanya?..

Malah mumet aq..
Cinta memang ndak bisa dilogika..

qiqiqi...makane buruan nikah..

wis ura usah nikahan wae nek wedi, jomblo forever...

bukan ahli cinta...kabuuuurrrrr....

masipoeng wrote:

wis ura usah nikahan wae nek wedi, jomblo forever...

stress...mas. Wis kodrat menungso kudu nyambung keturunan...