Forum Komunitas Online Gunungkidul |
|
| Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa | |
|
+14Asmaraningtyas kliwon semin gaplex Ki Sosro Harjono martinus Kartiyo atin.s Ngabehi_km badai-laut-selatan SAPTO SARDIYANTO wahyudi iwans gimbik Wonosingo Ngali Kidul 18 posters | |
Pengirim | Message |
---|
Wonosingo Ngali Kidul Pengawas
Lokasi : Gunungkidul Reputation : 20 Join date : 06.05.08
| Subyek: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Wed May 07, 2008 12:02 pm | |
| Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh wayang Semar ternyata dipandang bukan sebagai fakta historis, tetapi lebih bersifat mitologi dan symbolis tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu lambang dari pengejawantahan expresi, persepsi dan pengertian tentang Illahi yang menunjukkan pada konsepsi spiritual. Pengertian ini tidak lain hanyalah suatu bukti yang kuat bahwa orang Jawa sejak jaman prasejarah adalah Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi Jawa) disebut Badranaya • Bebadra = Membangun sarana dari dasar • Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat membangun dan melaksanakan perintah Allah demi kesejahteraan manusia
Javanologi : Semar = Haseming samar-samar Harafiah : Sang Penuntun Makna Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya keatas dan tangan kirinya kebelakang. Maknanya : "Sebagai pribadi tokoh semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal". Sedang tangan kirinya bermakna "berserah total dan mutlak serta sekaligus simbol keilmuan yang netral namun simpatik".
Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel / (karang = gersang) dempel = keteguhan jiwa.
Rambut semar "kuncung" (jarwadasa/pribahasa jawa kuno) maknanya hendak mengatakan : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih, untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas maknanya : "dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang keatas (sang Khaliq ), yang maha pengasih serta penyayang umat".
Kain semar Parangkusumorojo: perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia), agar memayuhayuning bawono : menegakan keadilan dan kebenaran di bumi. Ciri sosok semar adalah • Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua • Semar tertawannya selalu diakhiri nada tangisan • Semar berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa • Semar berprofil berdiri sekaligus jongkok • Semar tak pernah menyuruh namun memberikan konsekwensi atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan religi dalam wujud kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, yaitu adanya wujud tokoh wayang Semar, jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, Budha dan Islam di tanah Jawa. Dari tokoh Semar wayang ini akan dapat dikupas, dimengerti dan dihayati sampai dimana wujud religi yang telah dilahirkan oleh kebudayaan Jawa .
Semar (pralambang ngelmu gaib) - kasampurnaning pati.
Bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur-kamurkan Mardika artinya "merdekanya jiwa dan sukma", maksudnya dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. Manusia jawa yang sejati dalam membersihkan jiwa (ora kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu) artinya : "dalam menguji budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup". | |
| | | Tamu Tamu
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Thu May 08, 2008 2:44 pm | |
| ya bener mas aku dulu diaksih tahu ma bapakku gitu, trus petruk, gareng, dan bagong juga bermakna tinggi tapi aku lupa, mbok sampeyan bahas disini mas |
| | | Wonosingo Ngali Kidul Pengawas
Lokasi : Gunungkidul Reputation : 20 Join date : 06.05.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Thu May 08, 2008 4:38 pm | |
| - dexsa wrote:
- ya bener mas aku dulu diaksih tahu ma bapakku gitu, trus petruk, gareng, dan bagong juga bermakna tinggi tapi aku lupa, mbok sampeyan bahas disini mas
mau di bahas g mana ngger.... piye to Jebeng dexsa.....nek arep ngerti maneh sing luwih yo kudune kuwi g kur moco thok....d lakoni lan di tindake? | |
| | | gimbik Pengawas
Lokasi : Nori One Reputation : 6 Join date : 04.03.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Mon May 12, 2008 5:10 am | |
| hiya kui mas tetep kudu tumindak becik ora tumidak ngiwo | |
| | | iwans Camat
Lokasi : semin Reputation : 96 Join date : 29.02.08
| | | | wahyudi Alm.
Lokasi : ujung mberuk teluk penyu Reputation : 1 Join date : 01.06.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sun Jun 22, 2008 8:53 am | |
| MAYA adalah sebuah cahaya hitam. Cahaya hitam tersebut untuk menyamarkan segala sesuatu.
Yang ada itu sesungguhnya tidak ada. Yang sesungguhnya ada, ternyata bukan. Yang bukan dikira iya. Yang wanter (bersemangat) hatinya, hilang kewanterane (semangatnya), sebab takut kalau keliru. Maya, atau Ismaya, cahaya hitam, juga disebut SEMAR artinya tersamar, atau tidak jelas.
Di dalam cerita pewayangan, Semar adalah putra Sang Hyang Wisesa, ia diberi anugerah mustika manik astagina, yang mempunyai 8 daya, yaitu:
1. tidak pernah lapar 2. tidak pernah mengantuk 3. tidak pernah jatuh cinta 4. tidak pernah bersedih 5. tidak pernah merasa capek 6. tidak pernah menderita sakit 7. tidak pernah kepanasan 8. tidak pernah kedinginan
kedelapan daya tersebut diikat pada rambut yang ada di ubun-ubun atau kuncung. Semar atau Ismaya, diberi beberapa gelar yaitu; Batara Semar, Batara Ismaya, Batara Iswara, Batara Samara, Sanghyang Jagad Wungku, Sanghyang Jatiwasesa, Sanghyang Suryakanta. Ia diperintahkan untuk menguasai alam Sunyaruri, atau alam kosong, tidak diperkenankan menguasi manusia di alam dunia.
Di alam Sunyaruri, Batara Semar dijodohkan dengan Dewi Sanggani putri dari Sanghyang Hening. Dari hasil perkawinan mereka, lahirlah sepuluh anak, yaitu: Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan, Batara Siwah, Batara Wrahaspati, Batara Yamadipati, Batara Surya, Batara Candra, Batara Kwera, Batara Tamburu, Batara Kamajaya dan Dewi Sarmanasiti. Anak sulung yang bernama Batara Wungkuam atau Sanghyang Bongkokan mempunyai anak cebol, ipel-ipel dan berkulit hitam. Anak tersebut diberi nama Semarasanta dan diperintahkan turun di dunia, tinggal di padepokan Pujangkara. Semarasanta ditugaskan mengabdi kepada Resi Kanumanasa di Pertapaan Saptaarga.
Dikisahkan Munculnya Semarasanta di Pertapaan Saptaarga, diawali ketika Semarasanta dikejar oleh dua harimau, ia lari sampai ke Saptaarga dan ditolong oleh Resi Kanumanasa. Ke dua Harimau tersebut diruwat oleh Sang Resi dan ke duanya berubah menjadi bidadari yang cantik jelita. Yang tua bernama Dewi Kanestren dan yang muda bernama Dewi Retnawati. Dewi Kanestren diperistri oleh Semarasanta dan Dewi Retnawati menjadi istri Resi Kanumanasa. Mulai saat itu Semarasanta mengabdi di Saptaarga dan diberi sebutan Janggan Semarsanta.
Sebagai Pamong atau abdi, Janggan Semarasanta sangat setia kepada Bendara (tuan)nya. Ia selalu menganjurkan untuk menjalani laku prihatin dengan berpantang, berdoa, mengurangi tidur dan bertapa, agar mencapai kemuliaan. Banyak saran dan petuah hidup yang mengarah pada keutamaan dibisikan oleh tokoh ini. Sehingga hanya para Resi, Pendeta atau pun Ksatria yang kuat menjalani laku prihatin, mempunyai semangat pantang menyerah, rendah hati dan berperilaku mulia, yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta. Dapat dikatakan bahwa Janggan Semarasanta merupakan rahmat yang tersembunyi. Siapa pun juga yang diikutinya, hidupnya akan mencapai puncak kesuksesan yang membawa kebahagiaqan abadi lahir batin. Dalam catatan kisah pewayangan, ada tujuh orang yang kuat di emong oleh Janggan Semarasanta, yaitu; Resi Manumanasa sampai enam keturunannya, Sakri, Sekutrem, Palasara, Abiyasa, Pandudewanata dan sampai Arjuna.
Jika sedang marah kepada para Dewa, Janggan Semarasanta katitisan oleh eyangnya yaitu Batara Semar. Jika dilihat secara fisik, Semarasanta adalah seorang manusia cebol jelek dan hitam, namun sesungguhnya yang ada dibalik itu ia adalah pribadi dewa yang bernama Batara Semar atau Batara Ismaya.
Karena Batara Semar tidak diperbolehkan menguasai langsung alam dunia, maka ia memakai wadag Janggan Semarasanta sebagai media manitis (tinggal dan menyatu), sehingga akhirnya nama Semarasanta jarang disebut, ia lebih dikenal dengan nama Semar.
Seperti telah ditulis di atas, Semar atau Ismaya adalah penggambaran sesuatau yang tidak jelas tersamar.
Yang ada itu adalah Semarasanta, tetapi sesungguhnya Semarasanta tidak ada. Yang sesungguhnya ada adalah Batara Semar, namun ia bukan Batara Semar, ia adalah manusia berbadan cebol,berkulit hitam yang bernama Semarasanta. Memang benar, ia adalah Semarasanta, tetapi yang diperbuat bukan semata-mata perbuatan Semarasanta.
Jika sangat yakin bahwa ia Semarasanta, tiba-tiba berubah keyakinan bahwa ia adalah Batara Semar, dan akhirnya tidak yakin, karena takut keliru. Itulah sesuatu yang belum jelas, masih diSAMARkan, yang digambarkan pada seorang tokoh Semar.
SEMAR adalah sebuah misteri, rahasia Sang Pencipta. Rahasia tersebut akan disembunyikan kepada orang-orang yang egois, tamak, iri dengki, congkak dan tinggi hati, namun dibuka bagi orang-orang yang sabar, tulus, luhur budi dan rendah hati. Dan orang yang di anugerahi Sang Rahasia, atau SEMAR, hidupnya akan berhasil ke puncak kebahagiaan dan kemuliaan nan abadi.
nyuwun ngapunten nambahi wonten lepate nyuwun pangapunten | |
| | | iwans Camat
Lokasi : semin Reputation : 96 Join date : 29.02.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sun Jun 22, 2008 2:45 pm | |
| :oops: :oops: wah tambah ngilmu meneh iki mau ne ra ngerti dadi ngerti | |
| | | wahyudi Alm.
Lokasi : ujung mberuk teluk penyu Reputation : 1 Join date : 01.06.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sun Jun 22, 2008 7:28 pm | |
| Bocah Bajang dan Semar
Bocah Bajang nggiring angin anawu banyu segara ngon-ingone kebo dhungkul sa sisih sapi gumarang
Teks empat baris yang menggambarkan Bocah Bajang (anak yang tidak bisa besar atau cacat) tersebut merupakan salah satu Jineman atau lagu yang selalu dikumandangkan pada pegelaran Wayang Purwa, khusus untuk mengiringi munculnya tokoh Semar pada waktu goro-goro. Hal tersebut tidak secara kebetulan, tetapi merupakan sebuah ekspresi kreatif untuk menyampaikan sesuatu makna yang dianggap penting, melalui lagu Bocah Bajang dan wayang Semar.
Semar dan Dewa Ruci, keduanya merupakan gambaran Kesempurnaan yang tinggal dan hidup dalam manusia yang lemah dan cacat.
Tokoh Semar mempunyai sifat pribadi yang mendua. Ia adalah dewa bernama Batara Ismaya, yang manitis (tinggal dan hidup) pada seorang manusia cebol, berkulit hitam, bernama Ki Semarasanta. Bentuk wayangnya pun dibuat mendua: bagian kepala adalah laki-laki, tetapi payudara dan pantatnya adalah perempuan. Rambutnya dipotong kuncung seperti anak-anak, tetapi sudah memutih seperti orang tua. Bibirnya tersenyum menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan, tetapi matanya selalu basah seperti sedang menangis sedih. Oleh karena serba misteri, tokoh Semar dapat dianggap dewa, dapat pula dianggap manusia. Ya laki-laki, ya perempuan, ya orang tua dan sekaligus kanak-kanak, sedang bersedih tetapi dalam waktu yang sama juga sedang bergembira. Maka tokoh ini diberi nama Semar asal kata samar, yang berarti tidak jelas.
Sebuah dugaan, tokoh Semar dalam Pewayangan merupakan perwujudan dari kerinduan manusia dalam pengembaraannya menyelami yang Ilahi. Dikarenakan Hyang Maha Sempurna itu tidak kelihatan, tidak bisa diraba, jauh tak terbatas, dekat tidak bersentuhan, maka sulitlah untuk menggambarkannya. Oleh karena kekurangannya, kelemahannya dan cacat-cacatnya, manusia hanya dapat menggambarkan ketidakmampuannya menggambarkan yang Ilahi. Maka yang muncul kemudian adalah bentuk yang tidak sempurna. Lahirnya karya yang disengaja tidak sempurnya seperti wayang Ki Semarasanta atau Semar, merupakan sebuah konsep kerendahan hati, penyadaran diri dan keterbukaan pribadi akan kelemahannya, kekurangannya, cacat-cacatnya. Karena dengan sikap tersebut manusia diyakini mampu nglenggahake (menghadirkan dan mendudukkan) yang Maha Sempurna.
Selain tokoh Semar atau Ki Semarasanta, manusia cebol berkulit hitam yang dimaksudkan untuk nglenggahake kesempurnaan yaitu Bathara Ismaya, di pewayangan juga ada tokoh lain yang dibuat bajang, kerdil, untuk tujuan yang sama yaitu: Sang Hyang Pada Wenang dan Dewa Ruci.
Untuk menandaskan munculnya tokoh Semar atau Ki Semarasanta, manusia cacat yang berpribadi mendua, diiringi dengan lagu Bocah Bajang sedang membawa binatang piaraan yang mempunyai sifat mendua pula. Yaitu Seekor Kerbau, binatang yang bodoh dan tumpul otaknya, menggambarkan kelemahan manusia. Dan seekor Sapi Gumarang, binatang yang cerdas dan mempunyai tanduk sangat tajam, menggambarkan ketajaman manusia akan misteri Ilahi.
Dari paparan tersebut tokoh Semar yang diekspresikan ke dalam bentuk wayang dan tokoh Bocah Bajang yang di ekspresikan ke dalam lagu jineman, mempunyai inti makna yang sama. Ke duanya memberikan gambaran bahwa dalam diri manusia yang serba kekurangan, lemah dan cacat bertahtalah Yang Maha Sempurna.
Dalam usahanya mengharmoniskan antara sifat yang serba kurang, lemah dan cacat di satu sisi dan sifat yang serba sempurna di sisi yang lain, manusia membutuhkan perjuangan panjang, sepanjang umur manusia itu sendiri. Seperti Bocah Bajang nggiring angin dan nawu segara
nyuwun ngapunten tambahan kagem pengetahuan umum matur nuwun :/;;0;;: :L(*&^&^: :!@#@!: | |
| | | Wonosingo Ngali Kidul Pengawas
Lokasi : Gunungkidul Reputation : 20 Join date : 06.05.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Mon Jun 23, 2008 11:23 am | |
| Ok sip.....ben tambah rame.... | |
| | | SAPTO SARDIYANTO Camat
Lokasi : JAKARTA Reputation : 1 Join date : 24.05.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sat Jun 28, 2008 11:41 am | |
| Sesungguhnya cerita wayang ini adalah mencontohkan kehidupan manusia yang intinya kalau kita berbuat baik pasti akan mendapatkan kebaikan juga dan sebaliknya. bisa dijadikan tuntunan bukan tontonan semata. mari kita lestarikan budaya kita ini.
wasalam, | |
| | | badai-laut-selatan KorLap
Lokasi : LORING ANGGA Reputation : 0 Join date : 22.03.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Mon Jun 30, 2008 12:17 am | |
| hayooooo sopo nyalin/ngopy ora nganggo pencantuman sumber data..... | |
| | | Ngabehi_km Lurah
Lokasi : jakarta Reputation : 0 Join date : 17.10.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Jun 12, 2009 11:09 am | |
| semar, garen, petruk lan bagong niku, jarene asal usule kejadian manusia, nopo nggeh to pak dhe? :lol: | |
| | | atin.s Warga
Lokasi : cikarang Reputation : 0 Join date : 01.06.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Jun 12, 2009 11:26 am | |
| sugeng enjang,...
nyuwun sewu nderek tepang. & ngapunten badhe nyuwun pirso / pituduh...
dos pundi nyawiwijiaken " kelemahan & kekuatan " amrih saged dodos Payung ugi margi anggen kulo " nggayuh " sampurnaning agesang. Matur Suwun
salam sungkem kulo
Atin :drunken: | |
| | | Ngabehi_km Lurah
Lokasi : jakarta Reputation : 0 Join date : 17.10.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Jun 12, 2009 12:26 pm | |
| Mangga mas Wonosingo, mas martinus, mas sunjoyo dipun paringi pitedah kagem sederek atin ingkang nedya nggayuh kasampurnaning hurip menika. | |
| | | Kartiyo KorLap
Lokasi : Bandung Reputation : 0 Join date : 04.03.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Jun 12, 2009 5:38 pm | |
| Wah gayeng iki.... 101 ---> 303 ---> Pamungkas | |
| | | martinus Koordinator
Lokasi : JOGJAKARTA Reputation : 6 Join date : 29.04.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Mon Jun 15, 2009 6:34 pm | |
| - Ngabehi_km wrote:
- Mangga mas Wonosingo, mas martinus, mas sunjoyo dipun paringi pitedah kagem sederek atin ingkang nedya nggayuh kasampurnaning hurip menika.
ngece sampeyan ki kang. kula tak nyimak riyin ngiih | |
| | | Ngabehi_km Lurah
Lokasi : jakarta Reputation : 0 Join date : 17.10.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Tue Jun 16, 2009 1:14 pm | |
| - martinus wrote:
- Ngabehi_km wrote:
- Mangga mas Wonosingo, mas martinus, mas sunjoyo dipun paringi pitedah kagem sederek atin ingkang nedya nggayuh kasampurnaning hurip menika.
ngece sampeyan ki kang. kula tak nyimak riyin ngiih saestu mboten kang, lha rak sing mbaureksa mriki niko rak sampeyan tetelune, dadi yo nek ono wong takon tenan kudu diwangsuli, sekalian kula nggih nderek ngangsu kawruh. | |
| | | Ki Sosro Harjono KorLap
Lokasi : cirebon,west java, Tanjung Sari City Reputation : 3 Join date : 05.11.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Tue Jun 16, 2009 1:52 pm | |
| | |
| | | gaplex Koordinator
Lokasi : KARANG DUWET,KARANG MOJO,CILEDUG Reputation : 7 Join date : 07.01.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Tue Jun 16, 2009 2:02 pm | |
| nek mampir di kei suguhan ora kang????? | |
| | | martinus Koordinator
Lokasi : JOGJAKARTA Reputation : 6 Join date : 29.04.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Wed Jun 17, 2009 12:40 pm | |
| yen ana mesti di wenehi suguhan mas | |
| | | Ki Sosro Harjono KorLap
Lokasi : cirebon,west java, Tanjung Sari City Reputation : 3 Join date : 05.11.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Wed Jun 17, 2009 5:00 pm | |
| - gaplex wrote:
- nek mampir di kei suguhan ora kang?????
Ora sah sumelang kang mengko tak suguh Panganan khas yo iku Klembak menyan wis mesti cespleng lho kang? | |
| | | kliwon semin Koordinator
Lokasi : jakarta Reputation : 6 Join date : 19.02.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Thu Jun 18, 2009 6:34 pm | |
| semar niku sing dadi pengarepane punokawan piyembakipun wujud napsu sufiah kang momong sipat papat, sing momong satriyo yaiko jejering manungso, | |
| | | martinus Koordinator
Lokasi : JOGJAKARTA Reputation : 6 Join date : 29.04.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Jun 19, 2009 10:44 pm | |
| - kliwon semin wrote:
-
semar niku sing dadi pengarepane punokawan piyembakipun wujud napsu sufiah kang momong sipat papat, sing momong satriyo yaiko jejering manungso, wah wah wah salut tenan kula | |
| | | Ngabehi_km Lurah
Lokasi : jakarta Reputation : 0 Join date : 17.10.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sat Jun 20, 2009 2:46 pm | |
| - martinus wrote:
- kliwon semin wrote:
-
semar niku sing dadi pengarepane punokawan piyembakipun wujud napsu sufiah kang momong sipat papat, sing momong satriyo yaiko jejering manungso, wah wah wah salut tenan kula wo lha kula kinten punakawan menika pproses kelahiran manusia, contone semar menika kerata basanipun mesam mesen neng kamar | |
| | | martinus Koordinator
Lokasi : JOGJAKARTA Reputation : 6 Join date : 29.04.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Sat Jun 20, 2009 3:00 pm | |
| - Ngabehi_km wrote:
- martinus wrote:
- kliwon semin wrote:
-
semar niku sing dadi pengarepane punokawan piyembakipun wujud napsu sufiah kang momong sipat papat, sing momong satriyo yaiko jejering manungso, wah wah wah salut tenan kula
wo lha kula kinten punakawan menika pproses kelahiran manusia, contone semar menika kerata basanipun mesam mesen neng kamar ana ana wae sampeyan iki | |
| | | Asmaraningtyas Camat
Lokasi : Karangmojo Reputation : 39 Join date : 08.01.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Aug 14, 2009 2:04 pm | |
| aku melu semelo atur....
punakawan iku metune watara jam siji mbengi.....biasane wayang ditanggap wong dadi manten....
sak temene gara gara sing metu punakawane iku pituduh kanggo si manten lanang...
punakawan sing metu dhisik kudu gareng. gareng iku jawwodosoke "sing sigar dijereng"
bar kuwi metu PETRUK. Petruk jarwa dosoke " mempet 'tuyuk" (rawani terus terang aku) bar kuwi metu bagong. BAGONG iku jawanane BAH KONG utawa ngobahke bokong...lha kari dewe SEMAR... seneng lan Marem..utawa seneng gek merem....turu kekeselen.....
ngono lho mas..... | |
| | | Ngabehi_km Lurah
Lokasi : jakarta Reputation : 0 Join date : 17.10.08
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Fri Aug 14, 2009 3:42 pm | |
| ha ha ha, dudu aku lha kang sing crito.!!!! | |
| | | mas_yanto Warga
Lokasi : Jawa Tengah Reputation : 0 Join date : 01.09.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Tue Sep 01, 2009 3:48 am | |
| Aku duwi semar... di ke'i koncoku kuwi tapi ora reti ngguna'kene... sebenere sih takut musyrik.... saiki isih tak gowo terus neng saku... kok mirip karo semar bentuk'e ... | |
| | | Asmaraningtyas Camat
Lokasi : Karangmojo Reputation : 39 Join date : 08.01.09
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa Tue Sep 01, 2009 10:23 am | |
| takut musrik kok digwa ngalor ngidul....percayay kok karo wesi lan watu...percyao karo gusti allah. aku mung gawa ktp ngalor ngidul...ro ngawa SIM...genen yo slamet... wong sing ngenehi slamet kuwi Gusti Allh...ojo percayay karo barang barang mengkono...aja meneh barange wong singg gawe barang wae do mati juga kok.... | |
| | | abrata Lurah
Lokasi : jawa timur Reputation : 1 Join date : 26.08.09
| | | | Sponsored content
| Subyek: Re: Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa | |
| |
| | | | Filosofi Semar dalam Kebudayaan Jawa | |
|
Similar topics | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|