Pola merekam acak, suara bising yang membingungkan ternyata lebih mudah dibanding kedengarannya. Menurut penelitian terbaru, belajar mendengar sesuatu secara berulang-ulang akan melatih otak mengenali suara tersebut 100% akurat.
"Otak pendengaran nampaknya lebih lentur dan lebih mudah mengenali dalam waktu singkat," ujar kepala penelitian, Daniel Pressnitzer dari Centre National de la Recherche Scientifique di Prancis.
Para peneliti ini mengundang relawan untuk menadi subyek penelitian. Para relawan itu diminta mendengarkan sembarang bunyi yang tidak berarti dan rumit. Awalnya para relawan ini menganggap bunyi-bunyian tersebut sebagai “desisan mengganggu”. Namun setelah para relawan itu mendengarkan suara tersebut berulang-ulang dengan pola yang sama, para peneliti menemukan bahwa relawan selalu mengenali pola suara itu. Bagi pendengar terlatih, cukup dengan dua kali mendengarkan suara mereka sudah bisa mengenali dan untuk yang belum terlatih, diperlukan 10 kali mendengarkan.
"Sepertinya para relawan ini harus mendengarkan sesering mungkin, namun suara yang kami perdengarkan bukanlah suara yang mudah diprediksi. Salah satu suara ibu bunyinya seperti “psssh”, " ujar Pressnitzer kepada Livescience. "Suara-suara ini adalah rumit dan tidak mudah diprediksi, seperti anda berusaha menghapal 20.000 nomor secara acak, dan suara-suara ini hanya diperdengarkan sebanyak 10 kali,” tambahnya.
Masih menurut Pressnitzer, dalam penelitian itu para relawan tidak diminta untuk mengingat suara. Namun setelah satu minggu, partisipan itu dapat mengenali suara, dan ini membantu para peneliti memahami mekanisme auditori. Bahwa, sistem pendengaran lebih mudah menangkap rangsangan dalam waktu cepat, namun solid dan bisa bertahan lebih lama.
Penelitian sebelumnya mengenai suara dan memori fokus pada pembicaraan atau nada murni. Pressnitzer berharap dari dua penelitian ini dapat menghasilkan kesimpulan bagaimana manusia mengenali suara yang baru didengar. Menurut penelitian ini sistem pendengaran sama mengesankannya dengan indera pengelihatan, perbedaannya, sebuah gambar yang rumit dapat diingat tanpa harus ada repetisi.
"Mungkin pendengaran memang berfungsi untuk mendeteksi pola bunyi-bunyian di lingkungan kita, sementara indera pengelihatan pada saat yang sama sudah dapat mengidentifikasi, dalam hal ini manusia memiliki kesempatan untuk mengaktifkan kemampuan eksplorasinya," tambah Pressnitzer. (lsc/lis)..
sumber :http://www.cybermq.com/berita/detail/technology/6133/otak-mampu-rekam-suara-yang-rumit-dengan-cepat.html