biaya rumah sakit umum kok mahal??

bangun pagi... langsung mandi, maksud hati biar seger badannya...
eh tak kusangka tak kuduga, telinga kiri kemasukan air...
duh susah amat gak mau keluar2 tu air.. rasanya aneh.. bug.bug.bug...kaya kendang jebolll

saking kesalnya pake cuttonbud, biar keluar tu air... gak mau juga
terpaksa berangkat kantor, mampir rumah sakit umum wonosari, daftar ke THT
antrian di dapat, tinggal nunggu yang lamaaaaaa......

oke, tiba giliran di periksa
yang manggil mahasiswi kedokteran yang lagi magang
langsung di hisap pake alat kayak pistol gitu
selesai lalu di kasi

"rekening instalasi rawat jalan"
" POLIKLINIK : THT "

isinya standar, nama alamat, umur,

nah yang bikin kaget, jumlah tagihannya..

berapa ?

Rp. 55.600,-

cuma segitu???
yup,,,,

kenapa saya bilang mahal??
itu cuma jasa pemeriksaan medik, minus obat...

gimana kalo pake obat?????

well untuk ukuran saya memang terlalu mahal.. dah bisa buwat 2x sumbangan nikahan.. hehehe


nb. saya tidak punya askes, karena bukan pegawai negeri...


menurut pendapat sedulur2 gimana??? ;)

kuwi dokter spesial opo dudu kang?

nek dokter umum sing lagi piket yo larang buanget nuh..
nek jakarta sing neng rumah sakit biasa dokter piket bae gur sekitar 50.000 kok.
Tapi nek mbokku prikso neng dokter ndeso kae sekitar 75.000 an ning aku lali kuwi include obat durung....

lha ra ngerti spesialis udu, neng RSUD je,,,
koyone iyo...

aku sedurunge pernah priksa yoan,, keluhan sama...
dokter sama, rumah sakit sama, ruangan sama, cara sama, alat sama...
ra nggo obat yoan..
ra nyampe 20.000 kok

sik beda mung ono calon2 dokter cewek wong 3...

mosok yo mbayari cah PKL, padahal mung ndelok thok....


nek neng Jakarta aku ra maido kang, lha ki neng wonosari je...

orang miskin gak boleh sakit..?

sacho_eka wrote:

orang miskin gak boleh sakit..?

iyo mas, sadiz...

Orang miskin dilarang sakit; agaknya kalimat itu pantas terus didengungkan. Betapa tidak, mahalnya biaya kesehatan saat ini terus naik dan tak terjangkau oleh kalangan masyarakat miskin. Dan bukan hanya obat, biaya dokter dan perawatan rumah sakit pun semakin mahal.

Memang benar adanya, menjaga kesehatan itu lebih mahal. Tapi siapa yang tahu, jika kita kemudian hari jatuh sakit. Mulai dari pemeriksaan ke dokter saja biaya sudah tidak terjangkau. Tapi jika kita periks ke Puskesmas terkadang pelayanan kesehatan masyarakat itu asal-asalan dan seadanya. Mungkin karena fasilitasnya memang seadanya juga.

Jika kita periksa ke dokter, apalagi jika ke dokter spesialis. Pastilah ongkos yang dikeluarkan rata-rata hingga ratusan ribu rupiah. Belum lagi kalau kita nanti harus menebus resep obat. Resep obat memang harus dibeli agar rasa sakit itu segera terobati. Sementara biaya untuk pembelian obat juga begitu mahal. Lantas apa yang bisa diperbuat oleh masyarakat yang berada dalam golongan miskin? Kembali dengan separoh resep atau kembali pada obat tradisional.

Adakah pemerintah pernah menyelidiki tingginya harga pemeriksaan dokter dan harga resep yang sangat mahal? Mengapa bila si sakit meminta yang generik masih saja disisipi dengan obat non-generik? Adakah permainan antara pengusaha obat dengan dokter, dan apotek?

Mungkinkah pemerintah segera mengeluarkan regulasi untuk bisa menekan dan menyamakan biaya pemeriksaan dokter agar terjangkau oleh masyarakat. Demikian juga dengan regulasi tingginya harga obat.

Kita semua berharap diantara keluarga kita tidak ada yang sakit sehingga tidak mengeluarkan biaya kesehatan yang sangat tinggi. Dan kita berharap agar harga pemeriksaan dokter dan harga obat terjangkau oleh masyarakat pada umumnya

http://yuksehat.info/mahalnya-biaya-kesehatan/