Kalau dipikiran saya, bagaimana "memindahkan" fakultas misalnya Ekonomi UGM ke Gunung Kidul. FHukum ke Bantul dan Fisipol ke KProgo. Fakultas-fakultas yang punya laboratorium di biarkan di Kota Yogya, ribet melepas, mindahkan, masang dan komisioing peralatannya.
Dengan adanya fakultas dari Univ. bergengsi, maka "buntut" aktivitas akan ikut. Spt UII di Jakal. Ada kos-kosan, warteg, bengkel, foto kopi, tk jahit, tk gunting rambut dst dst. termasuk pompa bensin, mesjid dan gereja. Artinya bertambah kesempatan lapangan kerja untuk warga GK.
Lainnya, polusi udara di kota akan turun karena sebagian dipindahkan ke daerah. namun ga terlalu dikhawatirkan karena luasnya kabupaten masih masih memungkinkan.
Cuma ya itu, dari segi ketahanan rohani siap ga menghadapi perubahan yang bakal terjadi? Dari yang biasanya "ayem tentrem" ke hingar-bingarnya bisnis? Bakal berapa banyak yang terkibulin baik karena imajinasi yang gagal maupun oleh solah tingkah oknum?
Buat kincir angin di pantai cukup ideal, kalau punya modal, kesungguhan, ketrampilan dsb dsb. termasuk operasi dan pemeliharaan. Udara (angin) laut mengandung garam NaCl nan korosif. Maaf, saya ga berniat mengeritik namun biasanya kalau sudah dibangunkan maka pemeliharaan terlupakan.
Salam,
KK