Salah satu program mensukseskan UNAS bagi siswa kelas III SMK MUHAMMADIYAH I PLAYEN adalah dengan melaksanakan kegiatan MABIT ( Malam Bina Iman Taqwa ) yang dilaksanakan setiap malam Minggu di kampus II .Berikut ini suka duka mendampingi siswa dalam kegiatan MABIT tersebut.
Kegiatan Malam Bina Iman Taqwa kelas III SMK MUHAMMADIYAH I PLAYEN
hampir setiap malam Ahad ( Minggu ) diadakan.Sejak sebelum Maghrib kami
selalu sudah siap dan standby di Sekolah,bahkan kadang-kadang dari pagi
tidak pulang karena jadwal pelajaran selesai sehabis Sholat ‘Asar atau
sekitar jam setengah empat sore ,setelah beres-beres tugas jam empat
baru tugas selesai padahal jam lima harus sudah menunggui dan
menyiapkan materi MABIT otomatis waktu satu jam untuk pulang ,mandi dan
kembali lagi ke sekolah maka dengan perhitungan efisiensi langsung
menungguhi kegiatan MABIT, tidak usah pulang dahulu.
Gb.Tidur di Masjid Sambil Mengawasi Lingkungan Sekolah
Komunikasi dengan keluarga langsung dengan telpon agar tetap bisa harmonis dengan istri,anak dan sebagainya.
Mandi di sekolah pakai air hangat ,memanaskan pakai ember dan heter
cukup satu ember air hangat sudah menyegarkan badan dari
kepenatan.Makan bila malas ke luar di warung makan , cukup beli nasi
angkringan depan sekolah 2 bungkus nasi kucing plus dua sunduk sate
ayam total dengan empat ribu rupiah perut sudah tidak terasa lapar
lagi.Pakaian seragam pagi atau kita bawa serep pakaian agar suasana
yang dirasakan lain .
Sebelum Maghrib sudah berangkat ke kampus II dengan jarak sekitar
400 meter melewati jalan raya dan masuk gang karena lokasi kampus II
masih di tengan tegalan jauh dari perkampungan penduduk.Mengapa harus
di kampus II, karena agar kegiatan siswa malam hari tidak mengganggu
ketenangan istirahat penduduk setempat,maklum sebab walaupun acara
siswa selesai jam 22.30 WIB kadang ada yang baru bisa tidur jam 01.00
ramainya minta ampun.Sehingga bila dilaksanakan di kampus II maka
keramaian siswa tersebut tidak akan mengganggu penduduk sekitarnya.
Sambil menyiapkan sempritan dan mengecek amplifier untuk Adzan di
masjid kita menunggu kedatangan siswa yang baru datang dari rumah
masing- masing.Siswa yang sudah berada di lokasi kampus II kita
halo-halo agar cepat mengambil air wudlu kemudian masuk masjid untuk
persiapan melaksankan sholat Maghrib berjama’ah.Sambil berhalo-halo
kita mengatur shof sholat agar shof depan diduduki lebih dahulu sebab
bila kita tidak tlaten dan tidak mau mengatur maka bisa terjadi sholat
jama’ahnya bergerombol di beberapa tempat.
Bila sudah masuk waktu Maghrib maka kita suruh salah satu siswa untuk
mengumandangkan Adzan serta memberi penjelasan agar sewaktu Adzan
dikumandangkan kita mengikuti lafadznya Muadzin atau minimal diam tidak ngobrol dan berbicara sendiri .
Setelah Adzan dikumandangkan maka kita sampaikan kepada siswa untuk
melaksanakan sholat sunah Rowatib dan setelah itu Iqomah dan kita mulai sholat Berjama’ah Maghrib.Meng Imami Sholat Jama’ah pun perlu kesabaran yang tinggi ,Imam sudah hampir rukuk saja masih ada yang bicara , HP berdering dan sebagainya, makanya sebelum Takbirotul Ikhrom terus kita gencarkan penjelasan-penjelasan kepada siswa agar HP di non aktifkan dan tidak ribut serta bersendagurau.
Sehabis sholat Maghrib dilanjutkan Kultum dan tadarus Al-Qur’an
sampai sholat Isya’.Setelah absensi maka seluruh siswa masuk kelasnya
masing-masing untuk menerima materi materi pelajaran yang nanti akan di UNAS kan.Ada dua seasen dalam pemberian materi pelajaran ini yang
diselingi istirahat sekitar setengah jam. Sehabis materi pelajaran maka
semua siswa kembali kumpul di masjid untuk tadarus Al-quran dan
tausyiah menjelang tidur, sekitar jam 22.30 siswa istirahat di beberapa
kelas yang sudah ditentukan.
Dalam acara istirahat inipun kadang masih ada beberapa siswa yang
iseng mengganggu temannya ,ramai dan sebagainya,biasanya kita keliling
dan mengingatkan agar segera tidur sebeb nantia kana dibangunkan pada
jam 03.00 untuk sholat LAIL.Bila peringatan-peringatan tersebut tidak
diindahkan maka siswa-siswa yang gaduh kita jebak sehingga tertangkap
dan kita beri ganjaran jalan jongkok dilapangan upacara, biasanya kalau
sudah begitu siswa akan tenag kembali dan bisa tidur dengan
sebaik-baiknya.
Kita para guru pendamping setelah mengecek siswa dan yakin semua
siswa sudah bisa tidur ,maka kita pun langsung ambil posisi untuk tidur
di beberapa tempat ,ada yang di ruang guru beralaskan kursi,di lantai
beralaskan tikar atau matras olahraga ada yang di masjid sambil
mengawasi lingkungan agar tetap aman.Gigitan nyamuk yang besar-besar
dan jumlahnya lumayan banyak sudah tidak bisa kami rasakan karena lelah dan kantuk.Biarlah nyamuk menggigit kita ,mungkin darah kita sudah jatahnya menjadi rezekinya nyamuk dan sekaligus sodaqoh pada nyamuk yang Insya Allah akan di balas pahala oleh Aallah SWt, dan semoga saja bukan nyamuk Demam berdarah .
Gb.Tidur di Kantor di Atas Kursi
Wed Mar 10, 2010 4:37 pm
