Facebook saat ini lagi booming. Hampir tak ada remaja di dunia ini termasuk Indonesia yang belum tahu apa itu Facebook. Bahkan adik-adik SD saja sudah banyak yang gabung di Facebook dan jadi pemain aktif di situs jejaring social itu. Apalagi usia SMP dan SMA, wuih…tak terhitung deh. Seolah-olah ada anggapan ‘gak gaul’ bagi remaja yang belum punya akun di Facebook. Duile…masa sih segitunya? It’s okay kok.
Punya akun Facebook boleh-boleh saja. Tak ada yang melarang dan juga tak haram. Lha wong Facebook kan cuma alat dan sarana kayak telepon atau surat kabar. Cuma yang satu ini memang lebih interaktif sehingga menarik perhatian dan mempunyai magnit yang lumayan dahsyat daripada yang lainnya. Karena magnit yang dipunya Facebook inilah yang menjadikan situs ini mempunyai efek candu alias ketagihan. Maunya update status mulu trus biar dikomentarin oleh orang se-Indonesia raya. Bahkan yang pingin dikomentarin oleh teman-teman dari negara lain, maka dia pun memakai bahasa Inggris biar pada ngerti tuh orang luar negeri.
Jadilah Facebook hingar-bingar oleh banyak komen dan juga pernak-pernik lain. Nah, karena efek candu yang dipunyai Facebook inilah yang harus membuat kita cerdas dalam memanfaatkannya. Ingat, Facebook adalah benda yang dikendalikan oleh manusia, bukan malah manusia yang dikendalikan hidupnya oleh Facebook. Tak usah update status setiap waktu bila tak perlu. PR-mu jauh lebih penting dikerjakan daripada mantengin Facebook dan memberi komentar ke jejaring teman-temanmu.
Jadikan Facebook hadir di kehidupanmu membawa efek positif bukan malah sebaliknya. Kalau ternyata efek negative yang terjadi gara-gara Facebook, mending kamu gak usah punya akun sekalian aja di Facebook. Jadi control diri dalam ber-facebook emang penting banget. Meskipun tak ada yang mengawasi secara langsung misalnya guru atau ortu, kamu tetap harus menjadi pengawas bagi diri sendiri. Lagipula ada loh yang Mahamengawasi yaitu Allah SWT. So, jangan main-main deh. Bila control diri dalam menulis status sudah oke, maka daya tarik Facebook lainnya yang bikin lupa diri adalah Mafia Wars atau permainan sejenis lainnya. Tak usah dihiraukan meskipun banyak teman ‘invite’ kamu. Biasanya nih, sekali coba akan ketagihan untuk mengumpulkan point dan main terus-menerus. Bila kamu sudah terlanjur pernah main, maka jangan dijadikan menu utama setiap buka Facebook. Karena permainana semacam ini melenakan dan bikin kamu lupa untuk mengerjakan tugas sekolah atau bantu ortu di rumah. Mengakses Facebook, menulis status, main Mafia Wars atau permainan sejenis boleh-boleh saja, asal ada batasnya.
Buat kesepakatan dengan diri sendiri. Misalnya, cukup setengah jam saja akses Facebook untuk rubah status atau baca-baca note teman yang bagus. Bahkan kami bisa meng-copypaste note tadi untuk menghindari godaan berlama-lama di Facebook. Trus main-main Mafia Wars dan lain-lain cukup setengah jam juga sekadar menghindari kebosanan karena tugas yang menumpuk, misalnya. Ingat, sebentar saja dan bukan menjadi menu wajib harian kamu.
Dijamin deh, kalo control diri kamu bagus dalam me-menej waktu dalam ber-facebook, maka kamu juga bakal bisa me-menej waktu lainnya untuk mengerjakan hal-hal yang lebih penting untuk dilakukan dalam hidup. Belajar untuk pelajaran esok hari di sekolah, mengerjakan PR, ngaji Qur’an dan Islam secara mendalam, bantu-bantu ortu, aktif organisasi di sekolah, dll. Bila ini yang terjadi, maka Facebook tak lagi jadi kambing hitam ketika kemudhorotan menimpa pemakainya. So, yuk ber-facebook dengan cerdas tanpa kecanduan! Pasti bisa donk. Harus itu. Siiip dah ^_^ [Ria Fariana/voa-islam.com)
http://www.cybermq.com/member/beritaqu/detail/entertainment/4543/facebook-penting-tapi-jangan-kecanduan