Gb. Mas Wasino
Mas Wasino yang terlahir di dusun Pakel Hargosari Tanjungsari Gunungkidul pada tanggal 15 Maret 1974 mempunyai alur kehidupn yang bisa dipetik hikmahnya sebagai seorang muslim.
Pada usia sekitar enam tahun mas Wasino diberi ujian oleh Allah SWT yang berupa sakit di kepala dan disertai keluarnya cairan di belakang telinga.Pada usia 22 tahun mas Wasino menikah dengan seorang gadis dan 3 tahun kemudian dikaruniai seorang gadis cantik.Bahagia yang tak terkirakan dari mas Wasino dan sang istri atas hadirnya sang buah hati tersebut.
Pekerjaan mas Wasino saat itu adalah mencari ayam alas di pegunungan dan kemudian menjualnya ke pasar baik pasar Hargosari, Munggi maupun pasar Wonosari.Selama satu tahun seingat mas Wasino mendapatkan ayam alas sampai 36 ekor.Selain mencari ayam alas juga berburu burung, codhot maupun belalang yang hasilnya dijual ke pasar untuk kebutuhan sehari hari.
Pada suatu hari di malam hari mas Wasino badannya lemas dan seperti orang linglung serta diserai muntah-muntah,oleh keluarga mas Wasino dibawa ke rumah sakit di Semanu kemudian ke Gading tetapi tidak ada perubahan.Saat itu setiap minum obat langsung tidak sadarkan diri ,disertai diare dan terasa penglihatannya semakin kabur.Kian hari penyakit mas Wasino semakin parah karena badan seperti orang lumpuh.Oleh keluarga kemudian mas mas Wasino di bawa ke RS Sarjito Yogyakarta. Di RS SARJITO selama 12 hari dan oleh pihak rumah sakit disarankan operasi kepala ,tetapi sayang seribu saying keluarga tidak punya biaya yang akhirnya mas Wasino di bawa pulang ke Hargosari Tanjungsari GK.Saat itu mas Wasino masih bisa melihat foto ronsen walaupun remang-remang.
Sejak dibawa pulang dari Rumah Sakit Sarjito terasa panas pada bagian kepala sebelah kiri dan disertai pembengkakan ,perut juga terasa sakit seperti dibakar dan lama-lama semakin hari mata tidak bisa melihat dan dua bulan berikutnya mata mas Wasino tidak bisa melihat sama sekali sampai tulisan ini di tulis.Sampai sekitar 40 hari mas Wasino mengalami koma dan tidak sadarkan diri,keluarga merawatnya dengan sabar dan makanan yang bisa masuk hanyalah setetes susu yang diberikan setiap saat. Sampi suatu saat setelah malamnya masyarakat dan jama’ah mendo’akannya pagi harinya mas Wasino siuman dan sadarkan diri tetapi badannya lemah seperti bayi yang baru lahir ,untuk menggerakakan anggota badan saja sangat lemah dan disertai tidak bisa melihat pula.
Ujian dari mas Wasino tidak hanya sampai disini, sang istri yang sebelumnya berjanji sehidup semati mengajukan gugat cerai kepada mas Wasino dengan alasan mas Wasino tidak bisa memberi nafkah lahir maupun batin.Betapa hancur hati mas Wasino ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga,tetapi dengan kebesaran hati dan jiwa mas Wasino mengabulkan gugat cerai dari sang istri karena mas wasino menyadari akan kekurangannya dan kemudian istri mas Wasino pindah ke rumah orangtuanya bersama sang buah hati tercinta.
LAMA KELAMAAN BADAN MAS Wasino semakin sehat walaupun tetap tidak bisa melihat , dan beberapa tahun kemudian badannya sehat seperti semula,pekerjaan sehari-hari mas Wasino saat itu adalah membelah kayubakar dan juga membantu merajang lombok pada orang tuannya yang pekerjaan orangtuanya adalah berjualan makanan kecil dan sayur .
Suatu hari adik keponakannya yang merantau pulang dan menasihati mas Wasino agar melaksanakan puasa Senin Kamis, mas Wasinopun melaksanakan tetapi kemudian ia berpikir bila melaksanakan ibadah puasa sunat tetapi tidak melaksanakan sholat maka kurang sempurna.Kemudian dengan kesadaran sendiri mas Wasino aktif melaksanakan sholat wajib lima waktu.Kemudian sambil mengingat-ingat jalan ke masjid mas wasino berinisiatif melaksanakan sholat wajib di masjid terdekat masjid Nur Ma’unah yang berlokasi di Pakel Hargosaridengan bantuan tongkat untuk membantu perjalanannya.
Pada suatu hari di masjidnya ada rombongan jama’ah Tablegh yang sedang khuruj ,kemudian atas ijin Allah SWt mas Wasino mengikuti kegiatan jama’ah Tabligh tersebut.Sejak saat itu mas Wasino atas Hidayah Allah SWT selain aktif melaksanakan sholat wajib berjamaah di masjid juga aktif berdakwah bersama KARKUN KARKUN dari Jama’ah Tabligh.Ketenangan jiwa Insya Allah bisa didapatkan mas Wasino selama mengikuti khuruj dari masjig ke masjid walaupuan dalm kondisi penglihatan tidak bisa melihat secara wajar .
Keinginan mas Wasino saat ini adalah bisa memiliki mata pencaharian yang bisa untuk menopang kebutuhan sehari-hari.Ada rencana mas wasino untuk mengikuti kursus pijat TUNA NETRA tetapi informasi dimana dan teknisnya bagaimana mas Wasino belum mengetahuinya.Mungkin diantara pembaca ada yang mengetahui tempat kursus pijat bagi Tinanetra khususnya yang berlokasi di DI YOGYAKARTA maka Insya Allah akan sangat membantu masa depan mas Wasino.Selain itu mas Wasino ingin mempelajari Al-Quran maka bagi yang bisa membantu MP 3 ALQUR”AN maupun AL_QUR’AN DIGITAL akan sangat membantu mas Wasino dalam mempelajari AL-Qur’an.
Semoga mas Wasino selalu diberi kekuatan dan bimbingan dari Allah SWT dalam menjalani hidup sebagai seorang muslim yang taat ,Amien.